Air mata Jin Guang Yao Menaklukannya. Menyadarkannya. Dengan seketika rasa kesal Xue Yang menghilang. Yang ada sekarang rasa bersalahnya karna telah membuat temannya itu bersedih.
Xue Yang memalingkan wajahnya. Menutup mata dan pura pura tidak memperdulikannya. Meskipun sebenarnya dia sendiri juga sedang menenangkan diri.
Jin Guang Yao "kau benar. Aku memanfaatkan mu. Aku.... Aku disini untuk memanfaatkan mu. Itu benar. Maafkan Aku. Maafkan aku Xue Yang.
Aku... Aku.... Tapi Aku tidak pernah berpikir untuk membuang mu. Sebaliknya. Aku benar benar ingin bersama mu."Kau tidak perlu percaya padaku. Aku mengerti. Yang harus kau tau. Aku sudah bersumpah pada diriku sendiri, bahwa aku tidak akan membiarkan orang lain mempermainkan mu lagi. "
"Aku sempat berpikir untuk melepas mu. Membiarkan mu hidup dengan seseorang yang kau inginkan. Merelakan mu pergi dan berpura pura bahwa aku baik baik saja."
"Tapi sekarang tidak. Aku berubah pikiran Xue Yang. Aku tidak ingin melepas mu. Aku ingin terus bersamamu."
"Aku akan berada di puncak Xue Yang. Bahkan jika kau tidak ingin disana bersama ku. Aku tidak akan pernah meninggalkan mu. Aku akan mengawasi mu dari sana. Aku tidak akan membiarkan siapapun memanfaatkan mu. Aku bersumpah atas hidup ku untuk itu."
"Aku tau aku lemah Xue Yang. Aku tau aku tidak sekuat kau. Dan aku juga tidak akan bisa memaksa mu. Aku tau. Dan aku sadar benar akan itu."
"Aku tidak akan memaksa mu Xue Yang. Tidak sama sekali. Kau hanya perlu tau. Aku ada di sana menunggu mu. Kapan pun kau mau. Kapan pun kau butuh. Datanglah padaku. Rumah ku. Aku... Semuanya... Menunggu mu. Terbuka untukmu. Sampai kapan pun akan seperti itu. "
Sambil terisak Jin Guang Yao menumpahkan seluruh isi hatinya.
Xue Yang tidak menjawab. Dia hanya tersenyum tipis dan pura pura tidur.Jin Guang Yao tidak keberatan dengan reaksi Xue Yang. Dia juga tak mengharapkan apapun. Setidaknya saat ini dia lega. Apa yang selalu dia simpan di hatinya kini sudah bisa dia keluarkan semuanya.
Jin Guang Yao berjalan mendekati Xue Yang. Dia menarik selimut dan menutupi tubuh pria yang sedang berbaring di depannya.
Dia memandang lekat pria yang sedang meringkuk dibawah selimut itu. Dadanya nyeri. Entah bagaimana... Mengapa... Mengapa orang itu harus mengalami takdir semengerikan itu. Mengapa tidak ada seorangpun yang memahaminya. Yang mengertinya. Mengapa semua orang berteriak ingin membunuhnya.
Di sisi lain Xing Chen sedang berjalan menyusuri hutan dengan mata yang masih merah membengkak.
Flasback on
Song Lan "Xue Yang tinggal di sekitar sini. Jika kau berkeliling di hutan kau akan menemukannya. Pergilah"Xing Chen "tidak Zichen. Tidak. Aku ingin bersama mu."
Song Lan "berhenti membohongi dirimu sendiri Xing Chen. Tidak masalah kau bersikap egois. Mau sampai kapan kau selalu mengalah untuk orang lain. "
Xing Chen " tidak Zichen. Tidak. Ku mohon"
Song Lan tersenyum dan meraih pundak pria yang sedang berdiri rapuh dihadapannya.
"Xing Chen dengar. Aku baik baik saja. Dan Aku masih mengingat jelas sumpah ku. Aku akan selalu mendukung mu. Jadi... Ikuti hati mu. Pergilah.... Cari Xue Yang.... Dapatkan kembali kebahagiaan mu"Xing Chen "Zichen.... "
Song Lan "Aku mendukung mu. Aku tidak pergi darimu Xing Chen. Aku hanya akan melanjutkan perburuan malam kita. Aku hanya akan jalan lebih dulu. Kau tinggalah disini sebentar. Selesaikan urusan mu. Tidak perlu terburu buru. Aku baik baik saja."
Xing Chen menagis "Zichen... Aku tidak ingin sendirian. Aku tidak ingin kau pergi... Zichen ku mohon jangan seperti ini"
Song Lan tersenyum dan memeluk Xing Chen. Menepuk lembut punggung pria itu.
"Mengapa kau berpikir kau sendirian? Aku selalu bersamamu. Mendukungmu. Aku hanya ingin kau mendapatkan kembali kebahagiaan mu."Xing Chen memeluk erat pinggang Song Lan dan menangis terisak di dadanya "tidak Zichen tidak. Jangan pergi. Aku tidak mau. Zichen..... "
Song Lan "utara. Aku akan berjalan ke utara. Setelah kau selesai dengan urusan mu. Dan jika kau ingin menemuiku. Hanya berjalan ke utara. Kita akan bertemu kembali."
Xing Chen masih memeluk erat Pria dalam dekapannya dan menumpahkan semua penyesalannya disana. Akhirnya dia melakukannya. Benar benar melakukannya. Dia menyakiti Song Lan. Orang yang selalu menjaga dan mendukungnya. Dia merasa benar benar menyesal sekarang. Bisakah waktu diputar kembali? andai dia tau ini akan terjadi. Dia tidak akan. Tidak. ... Dia bahkan tidak berharap bertemu Xue Yang.
Song Lan mendorong pelan tubuh rapuh Xing Chen. Dia menatap lekat mata bengkak pria di hadapannya itu.
"Jemput kembali Xue Yang. Lanjutkan misi mu. Jika kau yakin bisa merubahnya. Aku juga akan mencoba mempercayainya. Bawa kembali Xue Yang bersama mu. Aku hanya minta kau tidak menghilangkan hati nurani mu. Apa kau bisa berjanji dengan itu?"Xing Chen menggeleng. Dia tidak ingin berpisah dengan Song Lan. Benar benar tidak ingin. Dia ingin Song Lan tetap bersamanya. Mendukungnya. Menemani setiap langkahnya.
Song Lan "aku baik baik saja. Ini adalah permintaan ku. Aku tidak pernah meminta apapun kan padamu? Ini adalah permintaan pertama dan terakhir ku. Jemput kebahagiaan mu. Bawa kembali dia bersama mu. Dan tetap jaga hati nurani mu. Apapun yang kau lakukan. Keputusan apapun yang kau buat. Selama kau masih memiliki hati nurani mu. Aku akan selalu di sana. Mendukung mu. "
Xing Chen menganggukkan lemah.
Song Lan tersenyum. "Lalu semua akan baik baik saja. Pergilah. Jemput Xue Yang. Dia ada di sekitar sini. Aku tidak tau tempat pastinya. Tapi dia selalu muncul di sekitar hutan. Pergilah kesana. Kau akan segera menemukannya."
Flasback off.
Xing Chen berjalan menyusuri hutan seperti yang dikatakan Song Lan. Tidak perduli harus berapa kali dia mengelilingi hutan itu. Dia harus bertemu Xue Yang. Keadaan sudah seperti ini. Sudah sekacau ini. Song Lan pun sudah meninggalkannya. Apa lagi hal buruk yang bisa terjadi....
Dia akan menemukan Xue Yang. Meminta penjelasan padanya. Memperbaiki semuanya.
Dia akan menerima semua amarah Xue Yang... Dia akan menerima apa pun yang akan Xue Yang katakan padanya. Tidak perduli apa yang akan terjadi nanti. Yang pasti dia harus menemukan Xue Yang dan berbicara dengannya.BERSAMBUNG....
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)
Fiksi Penggemarsekilas kisah tentang hubungan Xue Yang dan Xiao xing chen Cover by Kaya