part 31

242 32 2
                                    

Xue Yang masih binggung dengan apa yang terjadi dengan temannya itu.
Xue Yang "Dari mana kau tau aku ingin membunuhnya..."

Jin Guang yao "tadi malam. Kau terus menyebut namanya. Dan mengatakan akan membunuhnya. Jadi dia orang yang sangat kau benci itu?"

Xue Yang "omong kosong apa yang kau bicarakan"

Jin Guang yao "itulah yang ku pikirkan sejak tadi malam, omong kosong apa ini Xue Yang"

Xue Yang hanya diam mendengar Jin Guang yao.
Kepalanya sakit. Teramat sakit. Tapi bukan itu masalahnya.

Jin Guang yao. Bajingan itu... apa orang itu sudah tau segalanya? Apa dia mengungkapkan segalanya tadi malam?
Sejauh apa temannya itu tau rahasianya?

Memikirkan itu membuat Xue Yang semakin pusing. Sejak kapan dia menjadi sebodoh itu hanya karna mabuk. Apa kebodohan menular? Dia pasti sudah tertular dari Jin Guang yao.

Jin Guang yao "Xue Yang jawab aku! Apa itu benar Xiao Xing Chen?!"

Xue Yang masih tak bergerak sedikitpun

Jin Guang yao "XUE YANG!!!"

Ini pertama kalinya Jin Guang yao membentak Xue Yang. Dia sendiri bahkan tidak tau apa yang terjadi dengan dirinya. Dari mana dia dapat keberanian itu.

Xue Yang "jika iya kenapa?"

Deg... Jin Guang yao berhenti bernapas untuk beberapa detik. Sorot matanya memudar. Entah mengapa ada rasa aneh di dalam dadanya.

Dia sangat ingin tau siapa 'seseorang' yang selama ini mengganggu pikiran Xue Yang. Dia selalu ingin tau 'seseorang' yang selalu membuat Xue Yang kehilangan kendalinya. Dia ingin tau 'seseorang' yang menggoreskan luka begitu dalam di hati Xue Yang.

Namun saat ia sudah mengetahuinya. Ada rasa aneh. Ada perasaan suka. Dan..... ada rasa kecewa.

Dia suka karna itu adalah Xiao Xing Chen. Seorang pria. Pria dengan paras rupawan dan luar biasa mulia.

Dan dia kecewa. Karena itu Xiao Xing Chen. Seseorang yang tinggal begitu dalam di hati Xue Yang. Bagaimana mungkin dia bisa menggantikan posisinya. Hanya membuang namanya dari ingatan Xue Yang saja sudah sangat tidak mungkin.

Jin Guang yao (mencoba menenagkan dirinya. Mencoba bicara senormal mungkin)
"dari semua orang. Kenapa harus Xiao Xing Chen?"

Xue Yang masih diam tidak menanggapi Jin Guang yao.

Jin Guang yao "Bahkan jika kau sangat bosan dengan hidupmu. Kenapa harus Xiao Xing Chen yang kau pilih untuk kau mainkan?"

Xue Yang memijit kepalanya sendiri dan mengatur napasnya. "Tutup mulutmu jika kau tidak tau apapun"

Jin Guang yao "LALU BICARALAH.... (sepertinya Jin Guang yao benar benar sudah menyerah dengan nyawanya)

Xue Yang mengerutkan keningnya dan semakin kencang memijit kepalanya
"sekali lagi kau berteriak padaku akan ku jadikan kau makanan anjing"

Jin Guang yao mengabaikan ancaman Xue Yang. Dia sudah tidak peduli lagi dengan kemarahan orang itu. Yang di butuhkan sekarang hanyalah penjelasan. Sebuah penjelasan

Jin Guang yao "Xue Yang bisa kau mengatakannya padaku? Omong kosong apa ini? Xiao Xing Chen???
Apa hubungan mu dengannya?
Tidak tidak. Bagaimana kau bisa bertemu dengannya??"

Xue Yang mengerutkan keningnya dan membuang napasnya berat. "keluarlah kepalaku sakit...."

Jin Guang yao "jika kau masih menganggap aku teman mu. Ceritakan itu padaku"

Xue Yang melihat ke arah Jin Guang yao dan menatap matanya tajam. Dia benar benar kehilangan kesabaran dengan orang itu. Baru saja dia akan membuka mulutnya, tiba tiba dia menyadari ada yang aneh dari mata si dungu di depannya itu.

Matanya tidak tanpak seperti biasanya. Tapi Xue Yang tidak mengerti apa itu. Yang pasti itu membuat Xue Yang merasa... sedikit kasihan padanya. Sehingga dia menelan kembali kemarahannya pada bajingan di depannya itu.

Jin Guang yao "Xue Yang.... kau sungguh tidak ingin mengatakannya padaku?"

Xue Yang menahan sakit di kepalanya dan bicara dengan napas berat "mengapa kau sangat ingin tau?"

Jin Guang yao "aku.... aku tidak tau... hanya saja... aku ingin tau..."

Xue Yang "kau tidak sedang mencari kelemahan ku untuk mengancamku kan?"

Deggg.... perkataan Xue Yang entah mengapa sangat menusuk bagi Jin Guang yao.

Itu benar. Dan dia juga sering melakukannya untuk menekan orang lain. Tapi jika itu Xue Yang. Jika itu Xue Yang yang mengatakannya... mengapa itu sangat..... menyakitkan....

Setelah diam beberapa saat Jin Guang yao langsung memutuskan pandangannya dari Xue Yang.
Dia melihat kesembarang arah dan berpamitan dengan Xue Yang

Jin Guang yao "aku akan kembali ke Lan LinJing sekarang. Aku sudah masak. Makanlah. Dan jangan lupa minum obatmu"

Jin Guang yao "emmmm.... istirahatlah. Kau menggila tadi malam dan menghabiskan seluruh tenaga dalam mu."

Setelah Jin Guang yao mengatakan itu dia langsung pergi begitu saja tanpa melihat lagi ke arah Xue Yang.

Sementara Xue Yang hanya menatap punggung Jin Guang yao yang semakin menjauh.
Sikap Jin Guang yao membuatnya merasa tidak nyaman.

Dia lebih suka Jin Guang yao yang bodoh dan selalu mengomel. Meskipun terkadang itu sangat menyebalkan. Tapi itu lebih baik dari pada Jin Guang yao yang sok serius seperti itu. Itu terasa aneh.

Xue Yang bicara dengan dirinya sendiri 'apa apaan dia itu... apa dia salah makan tadi malam?
Dan apa yang dia katakan tadi? Aku menghabiskan tenaga dalam ku? Pantas saja tubuh ini terasa begitu tak berguna. Sialan.... dan dia diam saja?? Tidak mencoba menghentikan ku?? Apa dia sengaja... agar aku mati karna kebodohan ku sendiri?? Dasar bajingan tak berguna. Aarrggghhhh... sial kepala ku sakit sekali.'

Xue Yang perlahan kembali merebahkan dirinya diranjang itu, menutup mata dan mencoba untuk kembali tidur. Melupakan Jin Guang yao yang begitu aneh hari ini.

Namun bayangan Jin Guang yao terus menghantui pikiran Xue Yang.
'beberapa hari lagi akan ada pertemuan disana. Dan.... Xiao Xing Chen akan datang'   dia tiba tiba ingat perkataan Jin Guang yao. Dia menyeringai
"jadi sekarang kau mulai tertarik dengan jabatan??? Tskk kau benar benar melakukan segalanya daozang. Segalanya."

Menarik napasnya dalam dan membenarkan posisi kepalanya. "Dan itu membuatku semakin muak."

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang