part 21

319 57 1
                                    


Setelah Xue Yang puas melampiaskan kekesalannya ia langsung berjalan masuk ke ruang bawah tanah.

Benar. Jin Guang yao membuatkan Xue Yang ruang kerja di bawah tanah.
Dia melakukan penelitiannya di sana menyimpan mayat mayat segar atau calon mayat segar di bawah sana.
Dia hanya mengeluarkan mayat yang sudah setengah jadi. Membiarkannya berkeliaran di luar. Melihat respon mayat mayat itu terhadap lingkungan sekitarnya.

Sesaat setelah membuka pintu Xue Yang membelalakkan matanya.
Ia terkejut dan langsung berlari mendekati mayat yang terbaring di atas meja tepat ditengah ruangan itu.

Mayat itu tampak mengerikan. Aura hitam pekat mengelilingi mayat itu. Aura hitam itu terus berputar putar memporak porandakan segala yang ada di ruangan itu, seolah olah ialah pusat dari tornado.

Xue Yang sudah menyegel mayat itu berlapis. Baik tangan maupun kakinya dibelenggu dengan rantai (tentu saja bukan rantai biasa). Disekeliling mayat itu juga disegel dengan tali tali yang ditempel dengan kertas kertas mantra. Namun mayat itu hampir menghancurkan semua segelnya.
Dia meronta ronta mencoba melepaskan dirinya dari rantai rantai yang mengikatnya. Meskipun rantai itu juga tidak memberi kemudahan kepadanya. Semakin mayat itu meronta semakin kuat pula rantai itu mengikatnya.

Xue Yang mencoba beberapa kali mendekati mayat itu. Namun dia selalu terpental oleh aura hitam yang terus berputar putar disekeliling mayat itu.
SIALAN......!!!!! Xue Yang mengumpat saat ia mulai batuk darah.
Xue Yang mengeluarkan pedangnya. Ia terus mencoba untuk membuka celah dari putaran aura hitam itu.

Butuh waktu cukup lama hingga akhirnya Xue Yang benar benar berhasil membuka celah dan masuk di dalam putaran aura hitam yang semakin membesar itu. Dia membaca beberapa mantra dan meletakkan telapak tangannya pada kepala mayat itu. Seketika mayat itu menjadi tenang.

"Bajingan. Kau semakin kuat sekarang. Bahkan kau bisa merepotkan ku seperti ini..."

Xue Yang mengelilingi mayat itu dan mengecek kertas kertas mantra yang tertempel pada tali tali yang memagari mayat itu. Hampir semua kertas mantra hangus terbakar. Artinya energi gelap mayat itu semakin besar.
Tentu saja. Mayat itu mati dengan cara paling mengerikan.

Bagaimana pun Xue Yang harus segera menemukan cara untuk mengotrol mayat itu sebelum itu benar benar menjadi masalah untuknya.
Xue Yang mengerluarkan pisau yang selalu ia bawa dan menggores tangannya sendiri dengan itu. Menggunakan darahnya untuk menulis mantra menggantikan kertas mantra yang telah hangus terbakar.

Saat sedang fokus membuat mantra penyegel untuk mayat itu Xue Yang dikejutkan oleh Jin Guang yao yang tiba tiba ada di sampingnya.
Jin Guang yao "apa yang kau lakukan?

Xue Yang "apa mata mu sudah tidak berfungsi"

Jin Guang yao "mengapa kau melukai tangan mu sendiri?"

Xue Yang "dia terlalu kuat. Tinta saja tidak cukup untuk menyegelnya"

Jin Guang yao "apa?? Apa segelnya rusak?"

Xue Yang "tidak semua. Hanya beberapa"

Jin Guang yao "kau tidak mengontrolnya kemarin?"

Xue Yang (menatap tajam kearah Jin Guang yao) "ini terjadi dalam semalam!!"

Jin Guang yao "hanya semalam?" Apa kau yakin sudah menyegelnya dengan benar?"

Xue Yang "keluarlah sebelum kau yang berbaring di sini!!"

Jin Guang yao "bajingan. Aku sudah selesai menyiapkan makanan. Ayo makan!!!"

Xue Yang yang merasa kesal langsung membentak Jin Guang yao.
"APA OTAK MU SUDAH RUSAK?!! KAU TIDAK BISA MELIHAT SITUASINYA SEKARANG?!! APA HANYA MAKAN YANG ADA DI OTAK KECIL MU ITU?!!"

Jin Guang yao mengerjapkan matanya binggung melihat Xue Yang yang mengamuk. bajingan ini... dialah yang tadi memintaku menyiapkan makanan. Aku sudah capek capek memasak untuknya. Apa sekarang.?! Dia marah padaku??? Karna aku menawarinya makanan??? Aku pasti sudah dikutuk bisa sampai sampai berurusan dengan mu seperti ini. Bajingan tengik. Sialan. Semoga kau kelaparan seumur hidup. Brengsekk.

Xue Yang "menyingkir bodoh!!! Kau menghalangi ku!!!"

Jin Guang yao menggerakkan kakinya beberapa langkah mundur dari Xue Yang.
"Tapi... kenapa kau marah padaku? Kau yang memintaku menyiapkan makanan tadi"

Xue Yang mengabaikan Jin Guang yao dan tetap fokus memperbaiki segel mayat itu.

Jin Guang yao cemberut merasa diabaikan Xue Yang.
"Aku tidak tahu apa apa soal itu. Itulah kenapa aku membutuhkanmu..."

Melihat Jin Guang yao tampak sedih karnanya. Entah mengapa Xue Yang merasa sedikit tak nyaman.
"aku tau..."
Suara Xue Yang melembut saat mengatakan itu. Membuat Jin Guang yao kembali merasa nyaman didekat Xue Yang.

Jin Guang yao "kau tidak perlu melukai diri mu sendiri seperti itu. Jika kau membutuhkan darah... hanya bunuh beberapa orang ku diluar sana"

Xue Yang "tidak perlu sebanyak itu"

Jin Guang yao (berguman) "tetap saja... aku tidak menyukainya"

Xue Yang yang hanya samar samar mendengar Jin Guang yao bicara hanya menengok sebentar dan mengerutkan keningnya. Kemudian ia kembali fokus menulis mantra. Ia terus memperdalam luka di tangannya agar ada cukup darah yang menetes untuk ia gunakan.

Jin Guang yao "apa itu sangat buruk?"

Xue Yang "emmmm"

Jin Guang yao "tapi kan kau bisa memperbaiki segelnya, dan dia terlihat tenang sekarang"

Xue Yang "energi gelapnya semakin kuat. Tadi malam mungkin hanya merusak sebagian segelnya. Tapi kita tidak tau apa yang bisa terjadi nanti malam, besok, atau lusa. Aku harus segera menemukan cara mengendalikan mahluk ini"

Jin Guang yao "itu terdengar mengerikan. Mengapa kau tidak menggunakan mayat yang biasa saja"

Xue Yang "semakin tragis kematian seseorang, maka mayatnya akan semakin besar menyimpan dendam. Energi dari dendamnya bisa memperkuat mayat itu. Tapi apa kau tau ada yang lebih baik dari mayat yang penuh energi demdan sekalipun"

Jin Guang yao mengerutkan keningnya menatap Xue Yang

Xue Yang (menatap mayat yang terbaring di depannya) "mayat kultivator" (menyeringai menatap Jin Guang yao)

Jin Guang yao "itulah kenapa kau meminta ku mambawakan seorang kultivator?"

Xue Yang "jika aku berhasil mengembalikan setengah saja kesadarannya, maka mayat ini bisa mengingat teknik pedangnya"

Jin Guang yao "maksudmu... kau mau membuat mayat hidup dengan kemampuan berpedang?"

Xue Yang "bukannkah itu bagus? Daripada mayat mayat bodoh kelaparan. Itu akan lebih berguna"

Jin Guang yao "itu bagus. Sangat bagus. Tapi Xue Yang. Jika kau berhasil membuat itu. Dimana kau akan mencari kultivator untuk kau jadikan mayat?. Apa kau sudah memikirkanya? Kau sudah memiliki seseorang yang kau targetkan?"

Xue Yang terhenti saat mendengar perkataan Jin Guang yao. Ia menatap Jin Guang yao dan berpikir sejenak. Kemudian mengalihkan pandangannya dan kembali fokus pada mayat di depannya.

Xue Yang "mengapa aku harus memikirkannya"

Jin Guang yao "ehhh???"

Xue Yang "bukankah itu tugas mu. Memenuhi semua kebutuhan. Siapa yang mengatakannya dulu?"

Jin Guang yao (menghela napas) "aku... benar. Aku yang mengatakannya. Tapi Xue Yang... ini... maksudku.. aku baik baik saja jika kau meminta seseorang. Hanya seseorang. Tapi kultivator? Bagaimana aku bisa mendapatkannya?

Xue Yang "itu urusanmu?"

Jin Guang yao (memasang wajah terzolimi) "Xue Yang......"

Xue Yang "dirumahmu kan banyak"

BERSAMBUNG....

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang