part 61

167 20 1
                                    

Xing Chen "Xue Yang kau bangun? Bagaimana perasaan mu? Apa yang sakit? "

Xue Yang melirik sekilas orang di sampingnya dan langsung mengalihkan pandangannya menjelajahi setiap sudut ruang.

Dia langsung menatap Xing Chen saat dia tidak menemukan sosok yang sedang dia cari.

Xing Chen "ada apa kau butuh sesuatu? "

Xue Yang memutar bola matanya. Dia bangkit mencoba beranjak dari ranjang nya. Namun naas dia langsung terjatuh. Tubuhnya masih lemas. Dia bahkan tidak mampu untuk duduk.

Xing Chen langsung memegang tubuh lemah Xue Yang. Membantunya kembali berbaring.

Xing Chen "jangan terlalu banyak bergerak. Tenaga mu belum kembali sepenuhnya."

Xue Yang "mengapa kau disini?"

Xing Chen "Xue Yang.... "

Xue Yang memalingkan wajahnya dan menutup mata "tutup mulut mu dan enyahlah"

Xing Chen merasa hatinya teriris. Xue Yang tidak pernah bersikap sedingin ini padanya. Bahkan setelah perpisahannya pun. Saat beberapa kali dia bertemu dengannya. Xue Yang masih bicara cukup baik padanya. Meskipun tetap tidak sehangat Xue Yang yang dulu. tapi saat ini... Sikap dingin nya. Kata katanya. Tatapannya. Itu semua lebih menyakitkan dari apapun.

Xing Chen menangis. Dia tidak bisa lagi menahan air matanya.

Xing Chen "Xue Yang mengapa kau bicara seperti itu... "
Xue Yang ini aku... Xiao Xing Chen... Daozang mu....  Xue Yang.... Lihat aku.. Bicaralah padaku...

Mendengar Xing Chen memohon dia semakin muak. Mencoba untuk tidur namun dia tidak bisa. Selain badannya yang masih mati rasa. Dia juga memikirkan hal lain sekarang. Dia tidak perduli. Tidak. Dia masih belum perduli dengan orang di dikamarnya ini.

Sementara Xing Chen yang melihat Xue Yang sama sekali tidak meresponnya semakin terisak. dia mencoba menyentuh tangan Xue Yang namun dengan cepat Xue Yang mengibaskannya.

Xing Chen. Dia duduk bersimpuh di samping ranjang Xue Yang menenggelamkan wajahnya dan semakin terisak disana.

"Xue Yang... Mengapa kau tiba tiba seperti ini.... Apa yang telah ku lakukan... Mengapa kau semakin membenci ku... Xue Yang.. Aku hanya ingin membantu... Aku hanya ingin kembali bersama mu... Xue Yang tolong jangan dorong aku sejauh ini... Hiks... "

Xing Chen terus memohon meskipun Xue Yang tak menanggapi nya sama sekali. Dia tidak perduli. Dia hanya ingin bersama Xue Yang saat ini. Dia hanya ingin bersamanya. Menjaganya. Memastikan tidak terjadi apapun padanya.

Xing Chen sudah tidak sanggup bicara lagi. Dia hanya menangis terisak di samping ranjang Xue Yang.

Sementara Xue Yang sama sekali tidak perduli dengan orang di sampingnya. Saat ini dia lebih mengkhawatirkan hal lain.

Dengan suara lirih Xue Yang berkata
"Dimana A Yao?"

Xing Chen mendongak. Dia meremas kepalan tangannya. Dadanya nyeri. Dia menahan napas sebelum menjawab Xue Yang.

Xing Chen "Xue Yang..... Kau memiliki hubungan apa dengan tuan Guang Yao? "

Xue Yang mengerutkan keningnya. Dia membuka matanya tanpa menoleh pada Xing Chen. Tampak berpikir sejenak kemudian dia menyeringai.

Xue Yang "hubungan yang tak akan pernah bisa kau bayangkan"

Xing Chen meremas dadanya. Didalam sana semakin nyeri sampai sampai membuatnya sulit untuk bernapas.

Baru akan menjawab Xing Chen langsung di buat panik saat melihat Xue Yang tiba tiba batuk dan memuntahkan banyak darah segar.

Dengan cepat Xing Chen berdiri dan membantu Xue Yang duduk agar dia tidak tersedak dengan darah yang terus ia muntah kan.

Xing Chen "Xue Yang ada apa??? Mengapa tiba tiba.... "

Xue Yang semakin lemas dan hampir kembali kehilangan kesadaran nya. Xing Chen langsung buru buru memposisikan diri duduk bersila di belakang Xue Yang.

Dia kembali menyalurkan tenaga dalamnya.
Namun kali ini Xing Chen kesulitan. Dia sendiri belum istirahat dari yang terakhir kali. Dan tenaga dalamnya pun saat ini sudah hampir kosong.
Jika dia memaksakan dia akan merusak tubuhnya sendiri.

Sementara Xing Chen yang masih berusaha keras mengeluarkan seluruh tenaga dalamnya Xue Yang kembali memuntahkan darah segar.
Xing Chen semakin panik.
Dia tidak tau apa yang terjadi. Dia sudah mengeluarkan semua racun dalam tubuh Xue Yang. Tapi kenapa...

Masih dalam kebingungan nya. Xing Chen dibuat semakin panik saat Xue Yang kembali memuntahkan darahnya dan perlahan kehilangan kesadaran.

Xing Chen menggila. Dia mendekap Xue Yang yahh sudah benar benar tak sadarkan diri. Dia tetap mencoba untuk mengeluarkan seluruh tenaga dalam nya untuk membantu Xue Yang. Dia tidak perduli bahkan jika inti emasnya rusak sekalipun. Saat ini yang terpenting adalah keselamatan Xue Yang.

Namun nihil. Tenaga dalamnya sudah benar benar habis dan Xue Yang masih tetap tak sadarkan diri. Tubuhnya dingin seolah telah membeku.

Tidak ada pilihan lain. Xing Chen bergegas beranjak dan membaringkan tubuh Xue Yang. Dia langsung berlari keluar. Dia sempat limbung dan hampir jatuh. Sambil terseok Seok dia berlari keluar rumah mencari seseorang.

Dan tak lama dia kembali bersama Seorang tabib.
Tabib itu langsung memeriksa Xue Yang, sementara Xing Chen menunggu dengan cemas di belakangnya.

Xing Chen "tabib bagaimana  keadaannya? "

Tabib "sebenarnya apa yang terjadi. Saya menemukan racun yang menggumpal di jantungnya. "

Xing Chen "racun? Saya sudah mengeluarkan semuanya. "

Tabib "benar. Saya memang tidak menemukan lagi di darahnya. Tapi itu sudah masuk ke dalam jantung nya. Saya menebak dia pasti batuk darah."

Xing Chen "bukan hanya berdarah. Dia benar benar memuntahkan banyak darah"

Tabib "itu karena jantung nya tidak bisa berfungsi dengan baik. Dia juga pasti sulit untuk bernapas"

Xing Chen "lalu bagaimana? Tolong lakukan apapun untuknya. Hilangkan rasa sakitnya"

Tabib "saya sudah memberikan ramuan. Malam ini seharusnya adalah malam kritisnya. Jika dia berhasil melewati malam ini. Dia akan segara membaik."

Xing Chen sedikit lega mendengar penjelasan tabib. Jadi dia hanya perlu memastikan Xue Yang bisa melewati malam ini dengan baik kan.

Xing Chen "Terima kasih tabib. Saya berhutang pada anda."

Tabib itu membungkuk memberi hormat. "Anda juga harus istirahat tuan. Anda tidak akan bisa merawat orang sakit jika anda sendiri juga sakit."

Xing Chen tersenyum dan membungkuk. Mengantarkan tabib hingga depan pintu gerbang.

BERSAMBUNG....

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang