part 22

319 44 6
                                    

Jin Guang yao "aku... benar. Aku yang mengatakannya. Tapi Xue Yang... ini... maksudku.. aku baik baik saja jika kau meminta seseorang. Hanya seseorang. Tapi kultivator? Bagaimana aku bisa mendapatkannya?"

Xue Yang "itu urusanmu?"

Jin Guang yao "Xue Yang......"

Xue Yang "dirumahmu kan banyak"

Jin Guang yao "yhaaaa.....!!! Maksudmu kau ingin aku membunuh orang orangku?"

Xue Yang "kenapa? Kau bahkan lebih dari mampu untuk itu" (menyeringai)

Jin Guang yao "bajingan terkutuk"

Xue Yang "apa aku salah?" (Menatap Jin Guang yao dengan tatapan mengejek)

Jin Guang yao "kau sebaiknya tidak memprovokasi ku"

Xue Yang (menyeringai dan kembali memalingkan wajahnya) "Naiklah. Aku tidak membutuhkanmu disini"

Jin Guang yao "kita harus kemenara koi. Apa kau lupa? Aku sudah mengatakannya padamu kemarin".

Xue Yang "sepertinya kau benar benar tidak memahami situasi disini sekarang!"

Jin Guang yao "lalu aku harus bagaimana?"

Xue Yang "PERGI SENDIRI...!!!!"

Jin Guang yao "bagaimana bisa begitu?! Kau juga tidak memahami situasi ku?!!! Harus berapa kali aku menjelaskannya padamu?!"

Xue Yang (menarik napasnya dalam) "keluarlah... kita pergi saat ini sudah selesai"

Jin Guang yao "apa itu masih lama?"

Xue Yang kehilangan kesabarannya. Ia mengepalkan tangannya dan melirik tajam kearah Jin Guang yao.

Jin Guang yao yang memahami situasinya langsung panik.
"Aku... aku akan menunggu mu di atas. Naiklah kalau sudah selesai" (tersenyum dan langsung berlari keluar ruangan itu)

Xue Yang masih terus menatap tajam Jin Guang yao hingga sosok yang ditatap benar benar menghilang dari ruangan itu.

Xue Yang terus bekerja dibawah sana hingga larut malam. Jin Guang yao yang kesal hanya bisa mondar mandir didepan pintu ruang bawah tanah itu.
Mengingat kembali situasinya pagi tadi, ia tidak akan berani kembali masuk ruangan itu.
Jadi ia hanya bisa menunggu sampai Xue Yang lah yang keluar dari sana.

Jin Guang yao mengomel dengan dirinya sendiri 'brengsek. Apa masalahnya sebenarnya. Sialan..... Tapi kenapa bajingan itu masih belum keluar juga... apa dia mati? Tidak tidak. Itu tidak mungkin. Tapi kenapa dia lama sekali. Apa itu benar benar buruk?.

Apa yang dia lakukan di bawah sana. Aku kan tidak pernah memintanya bekerja sekeras ini. (Cemberut) dia bahkan belum makan sejak pagi tadi... apa dia baik baik saja? Haruskah aku masuk? Tapi... tidak tidak... dia benar benar mengerikan. Aku yakin tadi dia benar benar akan membunuh ku. Untung saja aku cepat tanggap. Hampir saja aku mati sia sia disini. Sialan. 

Tapiiii.. kenapa dia lama sekali..... bagaimana jika dia benar benar mati? Haruskah aku masuk saja... tapi jika dia ternyata tidak mati maka akulah yang akan mati. Sialan. Siapa juga yang membangun ruang bawah tanah seperti ini!!!!!!. Bagaimana aku bisa mengintip kalau begini. Bodoh sekali.
Baiklah ku panggil saja. Aku harus menghemat nyawaku kan.

Jin Guang yao "Xue Yang...... Xue Yang.... Xue Yang..... Xue Yang.... Xue Yang......!!!! XUE YANG...!!!!!!!

Xue Yang "TUTUP MULUTMU BRENGSEK!!!!"

Jin Guang yao "ohhh masih hidup. Baiklah. Sebaiknya aku pergi sebelum dia benar benar membunuhku".

Jin Guang yao tanpak lari dari sana setelah mendengar teriakan Xue Yang. Dia berlari memasuki rumah tanpa melihat lagi kebelakang. Dia bahkan tidak peduli ada mayat yang sedang saling melahap di depannya. Dia hanya berlari melewatinya saja. Padahal biasanya dia selalu meminta Xue Yang menghentikan mayat mayat seperti itu. Karna itu sangat mengerikan dan juga menjijikan.

Dia biasanya langsung kehilangan selera makannya selama berhari hari setelah melihat mayat mayat yang saling melahap isi perut mereka. Siapa yang akan tahan jika melihat hal seperti itu secara langsung. Itulah kenapa dia selalu meminta Xue Yang  untuk menghentikannya atau bahkan membunuhnya langsung. Dan bersukur. Xue Yang selalu menurutinya. Jika tidak dia akan mati karna tidak bisa makan.

Setelah berlari sampai masuk kerumah ia langsung duduk dan menengak air yang ada di depannya.
Jin Guang yao 'lalu apa yang harus ku lakukan sekarang?. Ah benar benar sial.
(tersenyum) Aku terpaksa harus menginap di sini lebih lama jika seperti ini...
Baiklah besok aku harus ke pasar untuk mencari bahan makanan. Haruskah aku tanya pada Xue Yang apa ada yang ingin dia makan?. Aku akan tanya besok. Sebaiknya aku tidur saja sekarang.

Jin Guang yao berjalan memasuki kamar Xue Yang. Dia berbaring di satu satunya ranjang yang ada di kamar itu. Dan tidak membutuhkan waktu lama dia langsung terlelap tidur.

Dia terbangun saat ada suara petir mengelegar di langit. Dia langsung mencari Xue Yang dan tidak menemukan sosok yang ia cari.
Jin Guang yao "apa dia belum naik juga? Sebaiknya aku pergi melihatnya".

Jin Guang yao bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju dapur. Dia melihat makanan yang masih utuh di atas meja tanpa ada yang menyentuh sedikitpun.
"Dia bahkan belum makan?"
Jin Guang yao langsung mengambil beberapa makanan yang dia masak sendiri tadi dan berjalan menghampiri Xue Yang.

Jin Guang yao "Xue Yang kenapa kau.......  aaauuhhhhh...!!! apa yang kau lakukan?"

Xue Yang "kau buta?"

Jin Guang yao "kenapa kau membelah mayat itu..... kau bilang kau mau memperbikinya... bukankah itu malah membunuhnya??"

Xue Yang "dia sudah mati bodoh!!!"

Jin Guang yao "aahhh benar juga" (tersenyum tanpa dosa)

Xue Yang hanya memutar bola matanya dan kembali memeriksa organ dalam mayat itu.
Xue Yang "kenapa kau kesini..? Kau takut petir??

Jin Guang yao "Omong kosong apa itu?!!!"

Xue Yang hanya tersenyum melihat Jin Guang yao tidak terima dengan tuduhannya.

Jin Guang yao "aku membawakan makanan untukmu. Kau belum makan sejak pagi kan?"

Xue Yang "apa aku terlihat bisa makan sekarang?"

Jin Guang yao "berhentilah... aku tidak pernah memintamu bekerja sekeras ini kan?"

Xue Yang "bukankah lebih cepat lebih baik?"

Jin Guang yao "tidak juga"

Mendengar jawaban Jin Guang yao, Xue Yang langsung mengerutkan kening dan menatap lawan bicaranya itu.

Jin Guang yao yang ditatap seperti itu oleh Xue Yang merasa kebinggungan. "Aku tidak mau kau mati kelaparan. Bayangkan jika kau mati maka semua ini hanya akan sia sia".

Xue Yang mengangkat singkat bahunya tak perduli dan kembali pada kerjaannya.

Jin Guang yao "ini... makanlah sebentar"

Xue Yang "kemari dan suapi aku"

BERSAMBUNG.....

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang