A Yao "apa kalian sepasang kekasih?"
"Sialan. Kesal sekali aku melihat mu."
"pukul kepala mu sekarang!"
Mayat itu menurut. Dia memukul mukul kepalanya terus menerus.
A Yao tersenyum "cukup cukup. Apa kau mau menghancurkan kepalamu sendiri? Bodoh. Seperti seseorang. Bodoh. Idiot. Menyebalkan."
Dia berjalan diantara mayat yang saling menyerang. Entahlah dia tidak tau mana milik Xue Yang mana milik WEN. Dia tak perduli. Selama mereka tak mendekati nya. Dia tak perduli.
A Yao "kenapa kau mengikuti ku? Cari saja Xue Yang mu sana!"
"sialan."
"Melihat wajahmu membuat ku kesal".
"Melihat mu berbeda dengan yang lain membuat ku kesal. "
"Dan melihat mu semakin tampak seperti manusia. Membuatku semakin kesal. "
"Aku hanya kesal dengan segalanya tentang mu. "
"Melihatmu hanya membuat kepala ku semakin dipenuhi teriakan si jodoh itu yang memarahi ku karna mengganggu mu."
"Cihh apa hebatnya kamu sampai aku sama sekali tidak boleh menyentuh mu."
A Yao berjalan dengan terus mengomeli mayat penolong yang terus mengikuti nya.
Sepertinya dia benar benar lupa dia masih di tengah-tengah peperangan sekarang. Orang orang di sekitarnya masih sangat sibuk bertarung.
Namun dia berjalan dengan begitu santai di tengah peperangan sembari terus mengomeli mayat di belakang nya.
Sementara mayat yang diomelin juga sibuk menghalau mayat lain yang coba mendekati A Yao.
Mayat itu seperti nya menganggap A Yao sebagai tuan nya. Dia tidak membiarkan siapa pun atau apa pun mendekati A Yao.
A Yao "ahhhhh kemana aku harusnya sekarang. Mencari Xue Yang atau er ge."
"jika ada yang melihat aku bersama Xue Yang pasti mereka akan menyadari bahwa selama ini aku telah bersama dengannya. Tapi..... "
"Bagaimana jika Xue Yang terluka. "
"Dia kesini meskipun dia tahu dia tidak diterima oleh pihak manapun. "
"Benar benar bodoh. "
A Yao terdiam di tempatnya dia melihat ke bangunan utama di atas sana. Dia bimbang dengan dirinya. Jika dia menemui Xue Yang dia harus siap melepas Lan LinJing. Tidak mungkin mereka masih bisa menerima nya jika mereka tau selama ini ia bekerjasama dengan Xue Yang.
A Yao "ahh sialan....
Dengan tekad kuat dia berjalan naik mendekati bangunan itu.
A Yao "jangan coba melupakan janji mu bajingan"
"Kau harus mencarikan ku rumah yang megah."
"Tidak sudi aku tinggal di rumah kecil dan bau mayat."
A Yao berjalan dengan penuh keyakinan mendekati bangunan utama itu. Tempat dimana dia terakhir melihat Xue Yang.
A Yao "dimana kau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)
Fanfictionsekilas kisah tentang hubungan Xue Yang dan Xiao xing chen Cover by Kaya