Xue Yang menggengam tangan temannya "ayo pulang"
Dan mereka berjalan bersama.
Mereka berjalan dengan tenang. Dengan pikirannya masing masing.Xue Yang memikirkan cerita A Yao tadi. Dia baru mendengar nya. Dan dia merasa tidak enak dengan temannya itu. Dia tidak tahu jika temannya itu memiliki kenangan buruk dengan pedang. Dia pikir selama ini A Yao hanya malas saja.
Xue Yang jadi merasa bersalah, selama ini dia terlalu keras pada A Yao.
Meskipun itu demi kebaikan nya. Tapi jika selama proses temannya itu tersiksa. Apa guna nya?Tapi bagimana pun A Yao harus bisa melindungi dirinya sendiri. Dia tidak akan selamanya bersama nya kan? Bagaimana dia menemukan solusi atas hal itu.
Sementara Xue Yang masih memikirkan cerita A Yao. Sang pemilik cerita malah memikirkan hal lain.
A Yao mengingat kejadian di tengah kota tadi. Saat mereka sedang melepaskan lampion. Jantung A Yao jadi berdetak tak karuan. Dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Mengapa Xue Yang...??? Dan yang lebih parah mengapa dia tidak bisa mengendalikan diri nya sendiri?
A Yao beberapa kali mencuri curi pandang untuk melihat Xue Yang. Tapi pria itu seperti biasanya. Dingin tanpa ekspresi yang jelas. Membuat nya kesal. A Yao mengumpat dalam dirinya.
Bodoh
Sialan
Menyebalkan
Bajingan
Idiot!!!!
Tanpa sadar A Yao menatap tajam pria di sebelah nya.
Xue Yang "berkedip lah. Apa aku setampan itu"
A Yao menghempaskan tangan yang sedang di gengam Xue Yang "cihhhhhh perasaan mu saja"
Dia langsung berjalan cepat mendahului Xue Yang.
Xue Yang sedikit berteriak karna A Yao sudah jauh di depan "ada mayat hidup di depan! "
A Yao tak menjawab. Namun dia mengecilkan langkah kakinya. Berharap Xue Yang segera menyusul.
Xue Yang tertawa geli dibelakang. Mengapa ada orang sebodoh itu.
Dan seiring berjalannya waktu situasi kembali normal. Sangat normal. Seperti tak terjadi apapun tadi. Baik ciuman pertama mereka. Bandit yang merusak suasana. Maupun perdebatan hingga membuat A Yao menangis tadi.
A Yao "Xue Yang kenapa kau datang? Kau bilang kau tidak mau"
Xue Yang "jika aku tak datang apa kau bahkan berani pulang? Lihatlah sekeliling mu. Kau berani jalan sendiri?"
A Yao "jangan meremehkan ku. Kau pikir aku penakut?! "
Xue Yang "baiklah aku duluan"
(Xue Yang berjalan dengan cepat)A Yao panik. Dia berlari mengejar temannya itu. Memegang lengan temannya erat.
A Yao "karna kau sudah disini mari berjalan bersama"
Xue Yang memutar kedua bola matanya.
A Yao "Xue Yang.... "
Xue Yang "emmm?"
A Yao "menurut mu jika malam seperti ini apa akan ada moster yang berkeliaran di sini? "
Xue Yang mengangkat bahunya "mungkin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)
Фанфікиsekilas kisah tentang hubungan Xue Yang dan Xiao xing chen Cover by Kaya