part 36

247 40 3
                                    

Jin Guang yao "iya tuan.. maafkan saya... saya tidak tau kalau Xue Yang hanya bicara omong kosong saat itu"

Xiao Xing Chen "bicara apa..?"

Jin Guang yao tersenyum tipis. Ternyata sangat mudah memancing kultivator ini. Dia cukup heran. Orang ini terlalu naif ataukah memang Xue Yang begitu penting baginya. Apapun itu dia tidak peduli. Dia hanya perlu terus memancing orang ini untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak. Yah hanya itu.

Jin Guang yao "ahh itu... saat itu aku yang membawa Xue Yang yang sudah sekarat ke penjara. Dia terus mengoceh. Aku tidak terlalu mendengarkannya. Tapi sedikit banyak aku sadar bahwa dia terus menyebut namamu tuan... dan dia juga bertanya apakah anda datang."

"Dia bilang dia ingin bertemu dengan anda. Saya benar benar tidak menyangka bajingan itu bisa bicara hal mwnjijikan seperti itu. Mana mungkin tuan dekat dengan bajingan sepertinya."

"Maafkan saya tuan. Saya begitu lancang sempat berpikir bahwa tuan mungkin benar benar dekat dengannya. Karna saat itu dia benar benar sekarat dan hanya nama tuan yg diocehkan oleh bajingan itu. Saya meyakini selama ini. Bahwa Orang yang akan mati hanya akan mengingat hal hal terpenting dalam hidupnya. Dan saat itu ku pikir bajingan itu akan segera mati beberapa hari lagi. Melihat kondisinya seperti itu. Itulah mengapa... tapi bajingan itu ternyata berbeda. Dia malah terus mengoceh hal hal tidak masuk akal..."

Jin Guang yao mengarang panjang lebar tanpa keraguan sedikitpun. Seolah itu benar benar terjadi. Siapapun yang mendengarnya bicara tidak akan memiliki keraguan sedikitpun. Keahliannya dalam mengontrol lawan bicara sangat luar biasa.
Dan tentu saja. Semua yang dia katakan hanya omong kosong.

Sememtara Xing Chen semakin menegang mendengar Jin Guang yao bicara... dia tidak tau Xue Yang separah itu. Karna terakhir dia sudah mengobati Xue Yang dan memastikan tidak ada luka yg berat dari lelaki itu. Tapiii....

Kenapa Jin Guang yao bilang Xue Yang sekarat. Apa tuan Wei dan tuan Wangji tidak memperlakukan Xue Yang dengan baik selama perjalanan. Tapi jika dipikir. Mengapa juga mereka harus memperlakukan Xue Yang dengan baik. Xue Yang adalah tawanan mereka. Bukan tamu. Mengapa dia berharap Xue Yang diperlakukan dengan baik.

Pemikiran semacam itu terus menganggunya. Dia marah. Sangat marah. Di marah dengan dirinya sendiri yang begitu tak berdaya saat Xue Yang mengalami kesulitan. Dia marah dengan dirinya sendiri membiarkan Xue Yang terjerat dalam situasi mengerikan itu. Andai saja dia bisa menjaga Xue Yang lebih baik dulu. Xue Yang tidak akan terlibat hal seperti ini.

Tanpa dia sadari buliran bening menetes dari pelupuk matanya. Jin Guang yao membelalakkan matanya terkejut melihat hal itu.
Xiao Xing Chen.... kultivator agung ini... apa dia benar benar memiliki hubungan spesial dengan Xue Yang. Apakah dia masih memiliki perasaan dengan Xue Yang. Jika iya... apa yang terjadi dengan mereka....

Jin Guang yao benar benar tidak bisa mencerna situasinya... dia mengenal Xue Yang cukup lama. Dia tau Xue Yang tersiksa dengan 'seseorang' di masa lalunya... bahkan dia sendiri sampai ingin membunuh orang yang menyiksa Xue Yang sebegitu kejinya. Dan belum lama ini dia tau bahwa seseorang dari masa lalu Xue Yang itu adalah Xiao Xing Chen. Si kultivator legendaris yang namanya begitu agung.

Dannn ini apa... pemandangan apa iniii.. dia baru memancing Xiao Xing Chen sedikit saja dan orang ini sudah... menangis??? Kalau benar dia menghianati Xue Yang. Mempermainkan Xue Yang... mengapa dia terlihat tidak bahagia. Sebaliknya. Mengapa dia bertingkah seolah dia adalah korban. Jika dua duanya adalah korban.. lalu siapa pelakukanya???

Jin Guang yao paling ahli dalam membaca situasi. Membuat siasat. Memanipulasi orang lain. Dia memiliki bakat dalam hal itu.
Tapi di situasi ini. Dia benar benar tidak mengerti apa yang terjadi.
Andaisaja dia bisa dengan lantang mengatakan bahwa dia dekat dengan Xue Yang. Bahwa selama bertahun tahun ini dia menghabiskan waktu bersama Xue Yang. Bahwa dia tau masalalu Xue Yang bersama Xing Chen.
Maka semua akan semakin mudah. Dia bisa menanyakan secara jelas apa yang sebenarnya terjadi.

Dia bukan hanya sekedar ingin tahu soal ini. Dia bukan ingin menggunakan kisah ini untuk mengancam Xue Yang seperti yang bajingan itu katakan.
Dia hanya... tidak suka saat Xue Yang menjadi kacau setiap kali mengingat masa lalunya. Dia tidak suka melihat Xue Yang terus tersiksa dengan masa lalunya.

Xiao Xing Chen sebenarnya apa yang terjadiiii.... ahhh andai saja dia bisa langsung menanyakannya seperti itu...

Lamunan Jin Guang yao tiba tiba lengap saat dia mendengar suara Xing Chen.

Xiao Xing Chen "Tuan apa kalian banyak mengobrol?"

Jin Guang yao masih dalam kebingungannya "yahhhh bisa di hilang seperti itu..."

Dia serius kali ini. Tidak ada kebohongan apapun. Karna memang hanya dia yang diminta berhubungan langsung oleh ayahnya dengan bajingan itu.
Dan tentu saja mereka banyak bicara.

Xiao Xing Chen "apa Xue Yang pernah bicara tentang masa lalunya?... atau bicara tentang seseorang yang dia sangat benci?"

Jin Guang yao "Dia........

Belum sempat Jin Guang yao menyelesaikan ucapannya. seseorang memgintrupsi mereka dari belakang.

"Jika kau sangat penasaran. Mengapa tidak bertanya langsung padaku daozang.....!!!"

Xue Yang terlihat berjalan dengan santainya sambil memperlihatkan seringaian khasnya.

Sementara disisi lain dua orang yang sedang mengobrol dari tadi menegang melihat keberadaan manusia itu. Terutama Xiao Xing Chen. Dia ingin bertemu dengan Xue Yang. Sangat ingin. Tapi tidak disini...

Xue Yang dengan santainya terus berjalan mendekat kearah mereka. Dia tidak peduli dengan tatapan mematikan dari salah seorang di antara mereka. Dia terus berjalan dan berhenti tepat satu langkah di depan Xiao Xing Chen.
Mereka terus bertatapan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Xue Yang terus menatap dalam kedua mata indah milik Xing Chen sebelum akhirnya dia mengalihkan sedikit pandangannya ke sekelompok orang yang berlarian datang dari arah belakang Xiao Xing Chen.

Xue Yang menyeringai melihat mereka yang berlarian seperti kecoa yang mengejar makanannya. Tanpa mengalihkan pandangannya dia langsung menarik wajah Xing Chen yang memang sudah sangat dekat dengannya.
Dia langsung mencium bibir Xing Chen dan terus menarik pria itu mendekat padanya.

BERSAMBUNG....

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang