part 20

367 49 1
                                    

Pagi hari menjelang.
Jin Guang yao mengerjapkan matanya berkali kali. Mencoba menormalkan penglihatannya. Dia masih tampak enggan meninggalkan ranjangnya?

Dia menenggok kesamping. Dan tampak jelas sesosok yang sangat familiar untuknya sedang damai dialam mimpi.
Jin Guang yao tersenyum dan memiringkan badannya. Saat ini mereka tampak sedang berbaring berhadapan.
Jin Guang yao tidak bisa berhenti memandang lelaki di hadapannya itu. Dia mengulurkan tangannya ingin menyentuh wajah lelaki itu. Namun ia tampak ragu, dan hanya menggunakan satu jarinya untuk menyentuh ringan kedua kelopak mata lelaki itu.

Jin Guang yao pov
Disini sangat nyanman. Apa aku berlebihan jika ingin tetap disini?
Sial... aku dalam masalah.
Tapi... Aku benar benar penasaran.... bagaimana kau bisa seperti ini... mata ini... saat kedua mata ini tertutup kau... kau tampak seperti....  manusia... Sempurna.... Semuanya sempurna dan... indah...

Tapi ketika mereka terbuka... aku bahkan tidak tau. Apa kau ini...
Selalu mengancam akan membunuhku setiap saat...
Tidak memiliki empati...
bertindak tanpa berpikir... Mengatakan hal hal mengerikan...
Berdarah dingin... Kejam.... Brutal...
Setelah ku pikirkan semua sifat buruk ada pada dirimu.....
Sampai tahap ini. Aku tau. Aku mengerti. Yang aku tidak mengerti adalah... entah mengapa... aku tetap ingin bersamamu.... Aku pasti sudah gila kan...

Padahal aku sama sekali tidak bisa merasa tenang saat bersama mu...
Kau selalu mengganggu ku dengan permintaan-permintaan bodohmu.
Kau selalu bermain main dengan pedang mengerikan itu.
Saat aku hanya bicara sekali saja. Kau sudah langsung ingin membunuhku.
Aku bahkan tidak bisa bernapas dengan tenang...
Kau selalu menyalahkanku atas apapun yang tidak menyenangkan bagimu.

Tapi kenapa. Kenapa aku selalu mencari mu setiap saat. Saat aku sedang kesal. Saat aku sedang marah. Saat aku sedang senang. Bahkan saat aku sedang merindukan ibuku. Aku ingin menceritakan semuanya padamu. Aku pasti sudah gila. Kau bahkan tidak pernah benar benar mendengarku. Tapi aku juga tidak pernah bosan bercerita kepadamu (tersenyum).

Xue Yang.... kau itu bodoh atau pura pura bodoh. Apa kau benar benar tidak mengerti? Atau kau hanya tidak perduli?.
Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Mengapa kau begitu rapat menutup dirimu? Mengapa kau tidak pernah bisa mempercayai orang lain? Apa yang sebenarnya terjadi?
Kau... bukanlah tipikal orang yang menyimpan dendam, kau selalu membunuh siapapun yang membuatmu kesal dan langsung melupakannya. Kau hidup begitu bebas dan murni.

Tapi apa ini... kau tepat ada di depan ku. Tapi kau.. terasa begitu jauh. Kau begitu tak terjangkau.. hatimu.. begitu beku. Ia tidak membiarkan siapapun mendekat padamu. Bahkan aku.
Apa seseorang telah melukai hatimu? Dan kau tidak bisa membunuhnya? Sehingga itu masih ada di dalam sana dan menghancurkan siapapun yang berusaha masuk...
Kau tidak akan seperti ini jika orang itu hanya melukai fisikmu.
Siapa orang itu??? Bisakah kau memberitahu ku?

Xue Yang... Aku.. aku hanya ingin kau hidup seperti manusia. Bertindak seperti manusia. Dan berperasaan seperti manusia. Hahhh (tersenyum getir) apa yang aku pikirkan. Aku sendiri bahkan tidak bisa seperti itu. Tapi Xue Yang.. bisakah kau.. hanya.. mempercayaiku. Membiarkan ku masuk dalam hidupmu. Bisakah kau menganggap ku sebagai seseorang. Bukan hanya sekedar rekan kerja mu...??

Yang kau katakan memang benar. Mungkin saja. Tidak. Sangat mungkin. Saat kau sudah benar benar berhasil dengan pekerjaan mu. Saat kau sudah memberikan apa yang kami mau. Mungkinn... ayahku... akan membuangmu... aku tau itu. Dan itu sangat mungkin terjadi. Memang seperti itulah cara kerjanya.

Tapi Xue Yang... sungguh.. aku sama sekali tidak memiliki niat buruk terhadapmu.. aku juga tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu. Saat ini aku tidak tahu apa yang akan kulakukan jika hal itu benar benar terjadi. Aku bahkan tidak berani memikirkannya.
Tapi setidaknya untuk saat ini. Bisakah kita hanya menikmatinya... bisakah kau bersikap seperti manusia. Bertindak seperti manusia.

Aku hanya berharap menjadi seseorang bagimu.
Bolehkah aku berharap memiliki part dalam hidupmu. Bolehkah aku meminta mu untuk tidak melihatku hanya sebagai rekan kerja?
Bolehkah aku... berbagi kesulitan bersamamu?
Apa aku berlebihan? Apa aku sudah keterlaluan menaruh harapan begitu besar kepadamu??

Jin Guang yao pov end.

Xue Yang tiba tiba membuka mata dan membuat Jin Guang yao terkejut.
Dia menangkap basah Jin Guang yao yang sedang menatapnya.

Xue Yang "apa?? Apa kau sedang merencakan hal untuk membunuhku saat aku tidur?

Jin Guang yao mengernyitkan dahinya

Xue Yang (bangkit dari tidurnya dan duduk menggunakan sepatu) "tak perlu repot repot. Tidak akan berhasil. Kewaspadaanku tidak akan turun bahkan saat aku tidur."

Jin Guang yao (bangkit duduk dan berdecak) cceekk. "Kau tidur seperti mayat jika kau tahu"

Xue Yang hanya menyeringai berjalan keluar kamar "dimana makanan ku?"

Jin Guang yao "apa kau tidak liat. Aku juga baru bangun!!!"

Xue Yang (berbalik menghadap Jin Guang yao) "aku lihat. Dan aku tau kau semalaman menatapku"

Jin Guang yao (membelalakan matanya) "mataku pasti sudah membusuk jika aku melakukannya"

Xue Yang hanya tersenyum dan melenggang keluar kamar "cepat masak sesuatu. Aku lapar"

Jin Guang yao bajingan. Aku ini tamu atau pelayan. Ingin sekali aku memukul kepalanya yang kosong itu

Xue Yang berteriak "aku mendengarmu bodoh!!!"

Jin Guang yao panik dan langsung berlari menuju dapur.

Sementara Xue Yang berjalan ke halaman belakang melihat perkembangan mayat-mayatnya.
Xue Yang sudah berhasil mengembangkan besi yin.
Dia juga sudah berhasil membuat mayat hidup.
Tapi mayat mayat itu hanya sekedar hidup.
Mereka hanya bergerak untuk mencari makan.
Tidak memiliki kesadaran. Dan tidak bisa bertarung.
Sama sekali tidak berguna.

Xue Yang "bajingan. Apa kalian tidak bisa sedikit lebih berguna... bahkan seekor anjing pun lebih baik dari kalian."
Xue Yang mengamuk dan menebas semua mayat didekatnya.

Xue Yang menjadi sangat kesal setiap melihat penelitiannya sama sekali tidak berkembang. Dia bukan ingin segera menyelesaikannya.
Dia hanya. Tidak suka melakukan sesuatu yang sia sia.

BERSAMBUNG







❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Minalaidin walfaidzin semuanyaaaa........

Buat yang malam takbir cuma rebahan dikamar.. yukkk gua temeninnn 😅❤

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang