part 57

167 20 2
                                    

Jin Guang Yao "Xue Yang...... Hikss..... "

"Xue Yang..... Maafkan aku... Seharusnya aku mendengar mu... Seharusnya aku tadi segera berlari dan bersembunyi dengan baik. Tidak.... Seharusnya aku bahkan tidak pergi. Xue Yang.... Bangunlah... Maafkan aku... Xue Yang apa yang telah ku lakukan hiks....

Aku baru saja bersumpah tidak akan membiarkan orang lain menyakiti mu.. Tapi aku sendiri malah tidak tau kau terluka karna ku... Hiks hiks...

Xue Yang.... Bangunlah.... Ku mohon... Hiks... Xue Yang aku salah... Aku salah Xue Yang... Jadi ku mohon bangunlah... Marahi aku.... Marahi aku seperti biasanya... Hiksss....

Jin Guang Yao terus menangis di samping ranjang sambil mengenggam tangan Xue Yang.
Dia merasakan suhu tubuh Xue Yang semakin menurun. Dia panik. Dia berdiri dan mengecek kening pria yang sedang terbaring tak sadarkan diri itu.

Jin Guang Yao " Xue Yang kenapa kau dingin sekali??? Apa kau mati??? Siapa yang mengijinkan mu mati?? Jangan berani berani kau mati sekarang. Bangunnnn... XUE YANG.....!!!!

dia semakin panik saat tak melihat Xue Yang meresponnya sedikitpun. Dia memegang pergelangan tangan Xue Yang berpikir sejenak kemudian dia memegang leher pria itu. Dia mencoba merasakan nadinya.

Jin Guang Yao "sialan kenapa aku tidak merasakan apapun. Aku benar benar buruk dalam hal hal seperti ini."

Jin Guang Yao mendekatkan wajahnya pada Xue Yang... Dia menutup mata mencoba merasakan napas Xue Yang. Belum yakin dengan intuisinya dia menempelkan telinganya pada dada Xue Yang merasakan apakah ada pergerakan di sana.

Dia sedikit tersenyum lega saat dia merasakan dada pria itu bergerak naik dan turun meskipun sangat lemah.
Dia bangkit dan keluar untuk mengambil kain dan air hangat.
Dengan sangat telaten dia mengompres temannya itu. Memastikan suhu tubuh Xue Yang kembali normal.

Saat dirasa temannya itu sudah membaik dia bangkit dan dengan hati-hati dia naik ke ranjang. Dia kelelahan. Dia ingin berbaring sebentar. Dia tidak mungkin kembali ke kamarnya. Disana ada Xing Chen dan meski tidak adapun dia juga tidak akan ke kamarnya. Dia selalu tidur di sini dengan Xue Yang. Meskipun terkadang Xue Yang Mengomelinya tapi orang itu tidak pernah benar benar mengusirnya. Jadi kenapa dia harus pergi?

Sambil berbaring disamping Xue Yang dia terus mengamati temannya itu. Dia tidak membuka mulutnya sedikitpun. Dia hanya diam dan mengamati temannya. Dan tiba tiba air mata kembali membanjiri wajahnya.

Jin Guang Yao... Dia terisak... Dia mendekat dan memeluk tubuh Xue Yang yang masih belum sadarkan diri itu dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Xue Yang. Dia semakin terisak disana....

Jin Guang Yao " Xue Yang.... Kenapa kau seperti ini... Aku takut... Hiks....

Xue Yang..... Kenapa kau melakukannya.... Tuan Xing Chen bilang kau terluka karna aku...
Aku tidak suka seperti ini Xue Yang... Aku tidak suka... Hiks

Xue Yang aku tau kau selalu melindungi ku... Tapi kau tidak perlu sampai seperti ini Xue Yang....
Jika seperti ini... Kau... Aku... Aku malah semakin takut...

Xue Yang... Apa yang harus ku lakukan... Hiks....
Xue Yang.... Bangunlah.... Ku mohon....
Aku akan bersikap baik padamu. Aku tidak akan membuatmu kesal lagi... Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan... Bangunlah.... Ku mohon... Hiks...

Jin Guang Yao terus bicara sambil terisak dengan masih memeluk tubuh Xue Yang. Dia memeluk tubuh Xue Yang dengan sangat erat sampai sampai dia bisa merasakan detak jantung temannya itu. Dan entah mengapa itu juga yang menenangkannya. Sampai sampai dia tertidur disana. Dalam pelukannya.

Sementara di kamar lain Xing Chen yang sudah berhasil mengembalikan tenaga dalamnya beranjak menuju kamar Xue Yang. Dia berniat mengecek kondisi kekasihnya itu. Ahh apa dia masih pantas menyebut Xue Yang sebagai kekasihnya?

Tidak masalah. Dia akan segera meluruskan hal itu nanti. Yang terpenting sekarang dia harus berada di sisi Xue Yang. Menemaninya. Memastikan dia baik baik saja. Dia akan ada disana saat Xue Yang membuka matanya nanti. Dia akan selalu ada di sampingnya. Dia sudah bertemu dengan Xue Yang sekarang. Jadi dia tidak akan melepaskannya lagi. Dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama kedua kalinya.

Xing Chen berjalan ke kamar Xue Yang sambil tersenyum tipis. Membayangkan dia akan segera kembali bersama dengan Xue Yang. Menghabiskan waktu bersama. Makan bersama. Berlatih bersama. Dan bercerita banyak hal bersama. Dia akan melakukan segalanya bersama Xue Yang. Hanya memikirkannya saja sudah membuatnya bahagia.

Namun kebahagiaan nya langsung menghilang saat dia membuka pintu kamar Xue Yang dan melihat pemandangan di dalam sana.

Dia melihat dengan jelas melalui kedua bola matanya. Dia melihat Jin Guang Yao tidur sambil memeluk tubuh Xue Yang.

Tubuh yang dulunya selalu menempel padanya. Tubuh yang sangat dia kenali di setiap inci nya. Tubuh yang dulu pernah menjadi miliknya. Melihat itu tiba tiba dadanya terasa sangat nyeri. Sampai sampai untuk beberapa saat dia lupa cara bernapas.

Xue Yang.... Apa yang telah kau lakukan???.... Memikirkannya saja sudah membuat Xing Chen gila.

Xing Chen mengertakan giginya. Dia meremas kuat pedang yang selalu ia bawa hingga darah mengalir dari telapak tangannya.
Xing Chen menutup matanya butiran  bening menetes dari salah satu mata indahnya.

Dia tak sanggup berdiri lebih lama di sana. Dia berbalik dan pergi meninggalkan kamar itu. Dia memegang dadanya. Di dalam sana sangat nyeri mengingat apa yang telah ia saksikan tadi. Hatinya masih sangat tidak rela jika ada orang lain yang menggantikannya disisi Xue Yang

BERSAMBUNG....

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang