Xing Chen "jika tidak ada cara untuk menghentikan mu. Mari mati bersama"
Air matanya mengalir.
Xing Chen benar benar putus asa. Dia tidak tahu harus bagaimana dengan Xue Yang. Dia tidak bisa membiarkan Xue Yang kembali membuat kesalahan. Dia harus menghentikan nya.Tidak perduli seberapa keras takdir mempermainkan nya. Tapi sangat tidak benar jika dia melampiaskan kemarahannya pada orang-orang tak bersalah. Sangat tidak benar jika dia terus menerus menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi padanya. Sangat tidak benar jika kemarahan nya di jadikan sebagai alasan untuk melakukan hal-hal keji seperti itu.
Sementara Xue Yang menyeringai mendengar ucapan Xing Chen "Jika itu mau mu"
Dia langsung mengeluarkan Jiangzai dari tas qiankun yang dimodifikasi di lengannya. Dan seperti Xing Chen, dia juga mengarahkan jiangzai pada jantung lelaki di hadapannya itu.
Melihat Jiangzai tepat didepan jantung nya, Xing Chen tersenyum pahit. Dia tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Dia datang untuk memperbaiki segalanya. Tapi yang terjadi malah semakin buruk.
Xing Chen "Xue Yang apa ini akhir dari kisah kita"
Xue Yang "tutup mulut mu."
Xue Yang langsung melompat menyerang Xing Chen. Dia benar benar menyerangnya bertubi-tubi. Tidak memberi ampun sedikitpun. Dan tidak melemahkan serangannya sedikitpun. Xue Yang menyerangnya secara membabi-buta.
Sementara Xing Chen pun tak mengalah. Selama ini dia tidak pernah benar benar menyerang Xue Yang. Tapi kali ini dia menyerangnya. Seperti seseorang yang benar benar ingin melumpuhkan musuhnya.
Sepertinya mereka benar benar memutuskan untuk bertarung sampai salah satu di antara mereka mati. Atau bahkan mereka benar benar memutuskan untuk mati bersama kali ini.
Pertempuran benar benar terjadi sangat sengit antara mereka. Mereka saling melemparkan serangan mematikan satu sama lain. Xue Yang. Meskipun dia sedang terluka tapi serangannya tidak pernah meleset. Gerakannya juga semakin cepat dan teratur.
Xing Chen menyadari bahwa teknik berpedang Xue Yang sudah meningkat pesat. Dia bahkan bisa menggabungkan beberapa teknik dalam 1 serangan. Dia sangat ingat bahwa cara belajar Xue Yang adalah dengan menduplikat lawan. Melihat kemajuan sepesat ini. Sudah jelas Xue Yang miliki banyak pertarungan dengan para kultivator.
Ditengah pertarungan Xue Yang sempat menyeringai melihat Xing Chen. Dia sadar kali ini Xing Chen bersungguh-sungguh dengan pedangnya.
Xue Yang menyerang Xing Chen dengan ganas dan brutal. Sementara Xing Chen tetap mempertahankan ketenangannya. Dia menyerang dengan tenang dan pasti. Setiap gerakan yang dibuat Xing Chen tidak pernah berakhir sia-sia. Itu bisa menangkis maupun menyerang dengan tepat. Pergerakan Xing Chen tetap stabil. Meskipun begitu dia tetap mampu bertahan dari setiap serangan yang dilontarkan Xue Yang kepadanya. Dan bahkan dia juga masih sangat mampu memberikan serangan balik yang merepotkan Xue Yang.
Namun bagaimanapun kondisi Xue Yang saat ini masih belum pulih. Tidak perduli sekompleks apa teknik serangan Xue Yang, secepat apa pergerakannya. Perlahan tubuhnya semakin melemah. Xing Chen tersenyum tipis. Dia memukul keras Jiangzai, membuat pemilik pedang itu terpental beberapa langkah ke belakang.
Xing Chen "Seperti biasa. kau masih buruk dalam Pernapasan Xue Yang"
Xue Yang "Dan seperti biasa. Kau menggunakan kelemahan ku untuk keuntungan mu"
Xue Yang kembali melompat menyerang Xing Chen. Saat ini serangan Xue Yang sudah tak setenang sebelumnya. Dia terkesan terburu buru. Dia terus melompat melemparkan serangan dari segala arah pada Xing Chen. Tapi itu benar benar tak berguna. Terburu buru adalah hal paling bodoh yang dilakukan saat bertarung.
Dulu dia sudah pernah mengajari Xue Yang tentang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)
Fiksi Penggemarsekilas kisah tentang hubungan Xue Yang dan Xiao xing chen Cover by Kaya