part 18

368 59 0
                                    

Cara Xing Chen membicarakan Xue Yang benar benar tulus. Tidak ada keraguan sedikitpun di matanya. Lan WangJi langsung sudah bisa menebak. Hubungan mereka pasti benar benar spesial.
Bukan hanya sekedar saling mengenal. Tapi entah apa yang telah terjadi.....

Melihat kesungguhan dan ketulusan dimata Xing Chen entah mengapa membuatnya iba. Ia merasa seakan akan benar benar bisa merasakan apa yang Xing Chen rasakan sekarang. Bagaimanapun kisahnya juga tidak lebih baik dari Xing Chen. Jadi Lan WangJi tanpa berpikir panjang lagi langsung mengangguk menyetujui permintaan Xiao Xing Chen. Entah apapun keputusannya nanti. Dia akan tetap memastikan hidup Xue Yang.
Flasback off

Xiao Xing Chen "itu benar. Aku menyerahkanmu pada mereka demi kebaikan mu. Dan menipu. Kau lah yang menipu ku..."

Xue Yang "KEBAIKAN PANTATKU. Kau pasti sudah tau kalau mereka akan membunuhku. Dan kau masih mengatakan itu demi kebaikan ku?" BAJINGANNNN.

kembali menyerang Xing Chen dengan jiangzainya. Clangg...
"Aaa mungkin maksudmu demi kebaikan mu... clang... Agar kau bisa tenang hidup bersama kekasihmu itu.....!!!"

Xing Chen tidak tahu lagi bagaimana harus bicara dengan Xue Yang. Orang itu benar benar tidak mau mendengar apapun yang ia katakan. Xue Yang hanya terus menuduhnya...
Xue Yang saat ini pasti sangat marah karena ia menyerahkan Xue Yang pada 5 sekte besar itu. Dan mungkin itulah mengapa dia terus menuduhnya dengan tuduhan tuduhan tidak masuk akal.

Sejujurnya dia dia bisa memahami kemarahan Xue Yang. Bagaimanapun Xing Chen mungkin juga akan merasakan kemarahan yang sama jika dia ada di posisi Xue Yang. Dia pasti merasa dihianati. Seseorang yang sangat ia kenal. Seseorang yang dulu sangat ia percaya. Dan seseorang yang bahkan menghabiskan hari harinya bersamanya. Melewati semua kenangan bersama. Membangun mimpi bersama.
Tapi ternyata orang itu pula yang menyerangnya. Membuatnya tak berdaya dan bahkan menyeretnya pada musuh.
Dalam situasi seperti itu siapa yang tidak akan marah? Terlebih dengan sikap Xue Yang. Tentu saja dia sangat memahami perasaan Xue Yang saat ini.

Jadi dia berpikir bahwa saat ini. Menjelaskan segalanya pun tidak akan ada gunanya. Oleh karenanya Xing Chen hanya diam menerima semua tuduhan yang dilontarkan kepadanya itu dan menangkis semua serangan yang di berikan kepadanya. Xing Chen berharap dengan begitu ia bisa sedikit mengurangi kemarahan Xue Yang. Meskipun dia tidak yakin itu akan berhasil.

Clangggg.... daozang dimana kekasih mu itu... Clanggggg... aku tidak melihatnya... Clanggggg... apa kau sudah mulai bosan dengannya.. Clanggggg... apa kau meninggalkannya dan mencari seseorang yang baru.... Clanggggg... "seperti yang kau lalukan padaku...."
Clanggggg... apa kau sudah tidur dengannya?... Clanggggg... aku pesanaran.. Clanggggg... siapa yang memulai... Clanggggg... siapa yang di atas... Clanggggg... yang mana yang lebih kau sukai daozang... tubuhku atau tubuhnya....

Xing Chen "CUKUP...!!!!!"

Clanggggg... mengapa... apa itu memalukan untukmu? Cuihhh kau begitu munafik. Clanggggg... HAI SONG LAN. KEKASIHMU DISINI...
Xing Chen terkejut dan langsung memalingkan wajah kearah pandangan Xue Yang.

Melihat celah Xue Yang langsung menyerang Xing Chen. Xing Chen yang terkejut tidak benar benar berhasil menghindari serangan Xue Yang. Mereka melompat mundur secara bersamaan.

Terlihat ujung pedang Xue Yang meneteskan cairan merah pekat. Dan disaat bersamaan Xing Chen terbatuk dan ujung mulutnya mengalirkan cairan yang sama.
Xing Chen menunduk dan menekan sisi kiri di bawah dadanya.
Xing Chen menggunakan baju putih bersih. Dan berkat Xue Yang baju yang tadinya putih itu hampir seluruhnya berubah warna menjadi merah.

Dalam situasi itu Xing Chen masih tersenyum hangat kepada Xue Yang. Sementara Xue Yang hanya menyeringai "aku mengembalikan apa yang diberikan kekasih mu itu kepada ku... katakan padanya aku akan membuatnya membayar sendiri nanti"

Xue Yang langsung berjalan meninggalkan Xing Chen yang terluka.

Xiao Xing Chen "apapun yang ingin kau lakukan....
Lakukan padaku..."

Xue Yang menghentikan langkahnya dan berbicara tanpa menengok pada lawannya "Mengapa...? Apa kau mengkhawatirkannya....
(Menyeringai dan berguman) Bajingan sial...

Xiao Xing Chen "kau tidak perlu melibatkan orang lain dalam masalah kita"

Xue Yang (berbalik) "orang lain?" (Menyeringai) cuuihhhh. Apa kau yakin dia hanya orang lain?

Xiao Xing Chen (mengabaikan apa yang dikatakan Xue Yang)  "lakukan apapun padaku. Keluarkan amarahmu padakau... aku yakin kau ingin membunuh ku ratusan bahkan ribuan kali bukan..."

Xue Yang (berjalan maju mendekat pada Xing Chen) "benar. Setiap detik aku selalu membayangkan bagaimana aku akan membunuh mu.."

Xiao Xing Chen (tersenyum menatap mata Xue Yang)
"Lalu lakukan. Aku tepat di depan mu sekarang..."

Xiao Xing Chen "Itu tidak akan menyenangkan jika aku langsung membunuhmu kan..."

Xiao Xing Chen "lalu apa yang kau inginkan..."

Xue Yang "daozang apa kau lupa... aku selalu membayar apa yang orang berikan padaku...
Aku akan menyelesaikan urusanku terlebih dulu. Termasuk dengan kekasihmu itu (tersenyum dan berjalan meninggalkan Xing Chen)

Xue Yang terus berjalan tanpa menengok lagi kebelakang. Entah apa yang dipikirkannya. Dia hanya terus berjalan mengikuti langkah kakinya. Dan tanpa ia sadari ia sudah berada di halaman rumahnya. Jin Guang yao langsung berjalan menghampiri Xue Yang dengan memasang wajah tanpa dosanya.

Jin Guang yao "mengapa lama sekali?? Apa yang terjadi??"

Xue Yang berjalan mengabaikan Jin Guang yao
"Kau benar-benar tau cara melarikan diri"

Jin Guang yao "tidak ada yang bisa ku lakukan di sana... dan melihat bagaiman akau bertarung selama ini. Ku rasa aku tidak perlu mengkhawatirkan apapun"

Xue Yang terus berjalan dan sama sekali tidak menghiraukan Jin Guang yao yang terus mengikutinya dan mengoceh di sebelahnya.

Jin Guang yao "heii apa kau marah padaku?? Apa yang salah? Apa yang kau harapkan dariku??

Jin Guang yao "lagipula apa kau tidak megenal orang yang datang itu?
Itu adalah Xiao Xing Chen. Bukankah kau pernah mendengar nama itu. Xiao Xing Chen terkenal dengan kehebatannya. Dia dan pasangan kultivasinya menjadi panutan banyak kultivator. Selain itu dia terkenal dengan kelembutan dan hatinya yang suci.
Menurutmu apa orang seperti itu akan diam saja saat melihat aku bersama mu??

Masih belum mendapatkan respon apapun dari lawan bicaranya. Dia terua melanjutkan penjelasannya.

Dia sangat mengenal kultivator di lima sekte besar. Bayangkan kerepotan apa yang akan kita alami jika dia mengatakan pada mereka bahwa kau hidup dengan bebas berkeliaran bahkan bersama ku..
Apa yang kita lalukan selama ini akan sia sia...
Tidakkah kau berpikir kesana??

Jin Guang yao menarik tangan Xue Yang keras sehingga membuat lelaki itu menghadapnya. Entah iblis mana yang telah merasukinya sampai ia berani melakukan itu Xue Yang.
"Apa kau tidak mendengarku?? Mengapa kau terus mengabaikan ku? Ada apa dengan mu?"

Xue Yang "aku mengenalnya. Aku sangat mengenalnya. Tidak perlu membicarakannya lagi. Aku lelah. Berhenti mengikuti ku. Dan kembalilah ke rumahmu."

Flasback off
Jin Guang yao yang masih duduk di meja makan sambil melihat punggung Xue Yang yang berjalan semakin menjauh tiba tiba teringat sesuatu.

Dia mengangkat alisnya dan berguman pelan.
Xiao Xing Chen.....
Apa dia orangnya....??? Seseorang yang selalu Xue Yang bicarakan.
Benar... mengapa aku baru menyadarinya... bagaimana bisa dia bilang sangat mengenal Xiao Xing Chen. Mereka benar benar mengambil jalan yang berbeda. Bahkan meskipun mereka bertemu. Mereka hanya di takdirkan bertemu sebagai musuh. Lalu bagaiman bisa dia sangat mengenalnya?
Aku harus mencari tahu sendiri soal ini.

BERSAMBUNG......

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang