Xue Yang terus memikirkan cara untuk membalas penghianatan yang telah Xing Chen lakukan. Ia juga telah mempersiapkan dirinya untuk tidak pernah terlihat lemah dihadapan Xing Chen. Namun malam ini, ia kehilangan pertahanannya.
Saat masih tenggelam dengan semua pemikirannya, Xue Yang dikejutkan oleh pintu yang tiba tiba terbuka cukup keras. Ia menoleh kearah pintu dan menghela napasnya melihat Wei Wuxian dan Lan Wangji datang. Ia mulai mengumpat pada dirinya sendiri karena tidak tidur dan malah menghabiskan malam dengan pemikiran tak bergunanya.
Wei Wuxian "pagi Xue Yang. Wahh aku terkejut kau masih disini. Ku pikir kau akan melarikan diri tepat setelah kami meninggalkanmu... apa aku mengikatmu terlalu kencang? Haha"
Xue Yang menatap tajam Wei Wuxian yang mengejeknya. Tentu saja ia akan melarikan diri. Jika saja orang itu tidak datang tadi malam. Jika saja orang itu tidak mengacaukan pikirannya. Jika saja orang itu bahkan tidak pernah muncul dihadapannya.Lan WangJi mengeluarkan bichen dan mengayunkannya beberapa kali kearah Xue Yang. Memutuskan semua tali yang mengikat tubuh Xue Yang. Ketika Xue Yang baru akan duduk Lan WangJi melemparkan kembali tali ke arah Xue Yang yang langsung mengikat tubuh lelaki itu.
Wei WuXian "tali pengikat dewa?"
Lan WangJi "hmn"
Wei WuXian "tentu saja. Tali itu akan menyegel kekuatannya. Dia tidak akan memiliki kesempatan melirikan diri bukan" (ia berbicara sambil tersentum menatap Lan WangJi, yang ditatap hanya menanggapinya dengan mengangguk singkat)Wei WuXian berjalan mendekati Xue Yang dan menariknya untuk segera berdiri. Xue Yang sedikit terhuyung saat Wei WuXian melepaskan pengangan pada tubuhnya. Wei Wuxian "yaaa... jangan berpura-pura lemah. Apa kau ingin aku mengendongmu? Hanya dengan satu tali pengikat dewa kau sudah tidak bisa berjalan?
Xue Yang benar-benar ingin memotong lidah Wei Wuxian. Dengan Lan Wangji si sialain itu yg menyegel inti emasnya. Tentu saja tubuhnya melemah. Apalagi dengan semua luka itu. Xue Yang benar-benar terjebak sekarang. Ia bahkan tidak bisa hanya sekedar mengeluarkan pedangnya untuk memotong lidah SESEORANG.
Xue Yang masih berdiri terdiam menatap tajam sosok yang membuatkan kesal sejak tadi.
Wei Wuxian "mengapa kau melihatku seperti itu? Apa aku setampan itu?
Lagi lagi Xue Yang mengepalkan tangannya. Membayangkan bagian bagian dari tubuh orang itu yang akan ia potong potong. Tidak tidak. Ia akan mengiris tipis setiap inci dagingnya dan membuatnya memakan dagingnya sendiri. Setelah itu mari lihat apa dia masih bisa mengejeknya seperti ini. Ya itu cukup bagus.Lan WangJi manatap Wei Wuxian "ayo". Orang yang ditatap langsung mengangguk dan menarik Xue Yang meninggalkan ruangan itu. Xue Yang yang ditarik hanya pasrah. Ia juga tidak bisa melakukan apapun saat ini. Hanya siapapun tolong ingatkan dia untuk menemui orang ini lagi nanti untuk menjalankan rencananya.
Mereka bertiga berjalan sampai didepan penginapan dimana Xing Chen dan Song Lan sudah menunggu.Xing Chen sedikit terkejut melihat Xue Yang yang ditarik oleh Wei Wuxian. Ia khawatir melihat Xue Yang yang terikat dengan tali pengikat dewa. Bukankan itu untuk menyegel inti emas?. Lalu bukankah artinya Xue Yang saat ini benar benar hanya seperti manusia biasa?. Tanpa memiliki kekuatan apapun?. Apakah ada manusia biasa yang dapat bertahan dengan luka seperti itu?. Xing Chen menatap Xue Yang penuh kekhawatiran.
Sedangkan Xue Yang yang ditatap oleh Xing Chen seperti itu hanya menyeringai.Lan Wangji "kami akan membawa Xue Yang sekarang."
Song Lan "baik. Berhati-hatilah dijalan. Jangan menganggapnya remeh. Meskipun kalian sudah menyegel kekuatannya, ia sangat cerdik. Dia masih bisa berbahaya. Wei Wuxian "senior tidak perlu khawatir. Akan kami pastikan dia tidak bisa melarikan diri".
Song lan "tentu saja. Kalau begitu kami juga pamit."
Lan Wangji dan Wei Wuxian tersenyum membungkuk kearah song lan dan Xing Chen. Dan begitulah mereka berpisah.Perjalanan ke gusu memakan cukup banyak waktu. Mereka bertiga berjalan kaki dengan Xue Yang yang masih terikat dan di seret oleh Wei WuXian. Sepanjang perjalanan Xue Yang melihat orang-orang di sekitar yang memperhatikannya. Beberapa dari mereka berlari menjauh karena ketakutan. Dan beberapa hanya menatap dan membicarakannya. Dan ada beberapa dari mereka yang mengolok-oloknya karena tertangkap.
Xue Yang hanya menyeringai melihat orang-orang itu. Tapi di dalam hatinya ia bersumpah akan kembali. Ia akan mencokel mata orang orang itu dan memberikannya pada anjing anjing dijalanan. Dan untuk orang yang mengoloknya tadi. Ia akan menguliti kepalanya dan membersihkan sepatunya dengan itu. Ia akan membiarkan mereka tetap hidup dan membiarkan mereka merasakan setiap inci tubuhnya terbelah oleh pedangnya. Sampai orang-orang itu akan menangis, menjerit, dan memohon ampun kepadanya. Ahh jangan lupakan anak-anak mereka. Ia akan menyiksa orang-orang itu didepan anaknya dan kemudian membunuh semuanya. Atau.. membiarkan mereka melihatnya membunuh anak-anaknya terlebih dahulu baru menyiksanya. Mana yang lebih menyenangkan? Dia akan memikirkan itu nanti.
Bagaimanapun. Xue Yang akan membuat lautan darah di tempat itu. Dan membiarkan anjing-anjing dan babi memakan sisa sisa tubuh mereka.Sementara disisi lain. Song lan dan Xing Chen melanjutkan perjalanan mereka ke arah timur. Terus berjalan untuk memburu mahluk-mahluk yang mengganggu manusia.
Sepanjang perjalanan Xing Chen hanya terdiam. Ia mengkhawatirkan Xue Yang. Lan Wangji dan Wei Wuxian memang tidak akan membunuhnya. Namun akan berbeda cerita jika Xue Yang mencoba melarikan diri atau membuat masalah. Mereka tidak akan melepaskan Xue Yang. Memikirkan Xue Yang membuatnya kembali mengingat kebersamaan yang telah ia lewati bersama Xue Yang.Flasback on
Xing Chen berjalan santai kembali pulang setelah menyelesaikan masalah disalah satu rumah warga. Beberapa hari lalu ada seorang warga yang meminta pertolongannya untuk mengusir mahluk yang mengganggu rumahnya.Ketika Xing Chen sampai dirumahnya, ia langsung membuka pintu dan melihat kesekeliling rumah. Ia menghela napas kecewa saat mendapati rumah masih kosong.
Xue Yang masih belum juga kembali. Itu sudah dua hari sejak Xue Yang meninggalkan rumah itu tanpa mengatakan apapun. Xue Yang selalu seperti itu. Datang dan pergi begitu saja. Ia tidak pernah mengatakan apapun ketika pergi dan tidak pernah menjelaskan apapun ketika kembali.Xing Chen mengehela napas untuk menenangkan pikirannya. Ia langsung pergi untuk membersihkan diri dan berniat membuat makanan karena ia belum makan apapun sejak pagi.
Ketika ia sedang sibuk di dapur ia mendengar suara berisik dari arah ruang tamu. Xing Chen langsung mengambil suanghua dan mengecek ruang tamu.Ia terkejut saat melihat Xue Yang yang berjalan tertatih dengan memegang bahunya.
Xing Chen "Xue Yang apa yang terjadi?"
Xue Yang "daozang kau belum tidur"
Xing Chen berjalan mendekati Xue Yang dan membatu Xue Yang duduk di kursi. Ia melihat luka yang sedang di pegang Xue Yang. Xing Chen menarik tangan Xue Yang untuk melihat luka itu dengan jelas dan kemudia ia menatap mata Xue Yang dengan maksud bertanya apa yang terjadi. Xue Yang yang ditatap hanya diam dan kembali menekan lukanya agar berhenti mengeluarkan darah.Xing Chen langsung berdiri mengambil beberapa obat obatan dan kembali duduk dihadapan Xue Yang. Dengan sangat berhati-hati Xing Chen melepaskan baju Xue Yang. Xing Chen cukup terkejut saat memegang baju Xue Yang. Baju itu benar- basah. Xue Yang selalu memakai baju hitam, itu menutupi semua noda yang mungkin ada. Namun saat Xing Chen melihat tangannya itu merah pekat. Xing Chen langsung mengerti baju Xue Yang basah oleh darah bukan air atau semacamnya.
Xing Chen membersihkan luka di sekitar bahu Xue Yang selembut mungkin. Ia khawatir akan lebih menyakiti lelaki dihadapannya ini. Setelah membersihkannya ia menempelkan obat ke luka itu dan membalutnya dengan kain.
Setelah selesai mengobati Xue Yang, Xing Chen bertanya "apa kau lapar".
Xue Yang "tidak. Aku lelah".
Xing Chen tersenyum lalu membantu Xue Yang kekamar untuk istirahat. Saat telah memastikan Xue Yang berbaring dengan nyaman di ranjang Xing Chen beranjak untuk meninggalkannya sebelum tiba-tiba lengannya ditahan oleh Xue Yang.
Xue Yang "daozang... kau mau kemana?"
Xing Chen "membersihkan baju mu"
Xue Yang "lakukan itu besok. Berbaringlah disebelah ku. Aku sangat merindukan mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)
Fanfictionsekilas kisah tentang hubungan Xue Yang dan Xiao xing chen Cover by Kaya