part 39

223 30 1
                                    

Song Lan menoleh pada Xing Chen yang hanya berdiri menundukan kepalanya. Dia langsung menarik tangan Xi Chen dan membawanya keluar aula.

Xing Chen terkejut dengan apa yang Song Lan lakukan. Perkataannya di aula... Tindakannya saat ini... Xing Chen berpikir orang ini pasti sangat marah kali ini.

Xing Chen hanya bisa mengikuti kemana tangannya ditarik oleh Song Lan. Dia menatap nanar punggung sosok yang begitu familiar baginya itu. Sesekali Xing Chen mengeryit karna Song Lan mencekram tanganya sangat kuat.

Mereka berjalan cukup jauh. Melewati pasar juga pemukiman warga. Xing Chen menyadari bahwa orang orang melihat mereka berdua sambil berbisik bisik dengan orang lain di sampingnya. Xing Chen ingin melepaskan tangannya tapi dia tidak bisa. Song Lan benar benar mencekram tangannya sangat kuat. Bahkan pergelangan tangan Xing Chen sudah hampir mati rasa.

"ZiChen....."
Xing Chen mencoba memanggil Song Lan lembut. Namun sosok itu tak bergeming sedikitpun.

Xing Chen merasakan dadanya semakin sesak. Apa yang dia takutkan benar benar terjadi. Dia benar benar mengecewakan Song Lan. Seseorang yang selalu ada dan mendukungnya. Dia telah menyakiti Song Lan....

Xing Chen "ZiChen... bisa kita bicara..."

"Kumohon..."

Suara Xing Chen semakin bergetar. Dia tidak kuat lagi membendung air matanya...
Xing Chen menangis. Dia menangis tersedu sedu.. dia sudah tidak memperhatikan sekitarnya lagi. Dia juga hanya mengikuti kemana pun Song Lan menariknya.

Xing Chen hanya menundukkan kepalanya. Membiarkan air matanya mengalir keluar. Namun Itu tidak mengurangi sedikitpun rasa nyeri di dadanya. Tapi dia juga tidak tau harus melalukan apa.
Sampai akhrinya Song Lan membawanya masuk di salah satu penginapan dipinggir kota.

Xing Chen tidak berani mengatakan apapun. Dia hanya mengikuti Song Lan. Dia hanya menurut saat Song Lan membawanya masuk ke salah satu kamar di penginapan itu.

Sesampainya di dalam kamar Song Lan membanting pintu dengan sangat keras. Membuat Xing Chen yang berada di belakangnya menutup mata ngeri. Song Lan tidak pernah seperti ini sebelumnya.

Setelah membanting pintu. Song Lan menarik Xing Chen ke ranjang dan melepaskan tangannya. Xing Chen melirik pergelangan tangan yang sedari tadi di cengkram kuat oleh Song Lan. Ada bekas kemerahan disana. Dan dia juga merasakan pergelangannya mati rasa.

Dia melihat Song Lan dengan mata yang masih sembab. Dadanya semakin nyeri menatap sosok yang dihadapannya itu.
Song Lan mengertakan giginya kuat. Matanya begitu dingin. Dia menatap Xing Chen tajam penuh kemarahan.

Xing Chen "ZiChen....."
Dia memanggil Song Lan pelan dengan mata yang kembali membanjir.

Song Lan masih diam tidak merespon Xing Chen. Sementara Xing Chen semakin rapuh dengan dirinya. Tubuhnya lemas. Dan dengan tak sengaja dia menjatuhkan pedang yang selalu ia genggam. Song Lan menatap pedang itu. Dia menarik napasnya dalam dan berjalan mengambilnya. Meletakkan pedang itu dengan sangat baik di samping ranjang.

Song Lan "istirahatlah..."
Setelah mengatakan itu dia langsung berbalik pergi meninggalkan Xing Chen.

Xing Chen "ZiChen..... kumohon...."

Song Lan menghentikan langkahnya. Dia tidak berbalik. Dia hanya berdiri membelakangi Xing Chen.

Xing Chen "ZiChen.. aku... aku... ZiChen...."

Song Lan "kita bicara besok."
Dia langsung melanjutkan langkahnya dan keluar dari kamar itu. Meninggalkan Xing Chen sendirian di dalam kamar.

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang