Part 68

162 16 6
                                    

Xue Yang POV

Xiao Xing Chen..... Banjingan itu.... Kenapa kau harus masuk dalam hidup ku daozhang. Kenapa kau harus memberi ku harapan. Kenapa kau harus menunjukkan cahaya dalam hidup ku. Kenapa kau harus....
Kenapa kau melakukannya daozhang... Kenapa....

Aku baik baik saja selama ini dengan hidup ku. Aku baik baik saja bahkan saat dunia mengarahkan pedangnya padaku. Tapi kau...
Kenapa kau membuatku lemah. Kenapa kau memberiku harapan dan kemudian menghancurkan ku sebegininya.

Hanya jika... Jika kau tak pernah menunjukkan cahaya mu padaku. Tidak pernah memberiku harapan baru. Tidak pernah menunjukkan sisi lain dari dunia ini.
Semua akan baik baik saja daozhang. Semua akan baik baik saja.

Xue Yang POV END

Xue Yang menutup matanya masih dengan semua pikiran yang berkecamuk.
Sampai akhirnya dia mendengar pintu kamarnya dibuka dengan pelan oleh seseorang.

"Enyahlah... "

Xing Chen "Xue Yang ayo bicara"

Xing Chen bertekad akan benar benar menyelesaikan nya malam ini. Dia ingin menjelaskan. Dan dia juga ingin mendengar penjelasan dari Xue Yang. Setelah itu. Bahkan jika Xue Yang benar benar sudah tak menginginkan nya lagi. Maka dia akan menyerah. Dia akan benar benar pergi meninggalkan Xue Yang.

Xue Yang "tidak ada yang ingin ku bicarakan dengan mu"

Xing Chen "mengapa? Karna kau sudah bersamanya? Tinggal bersamanya membuatmu begitu senang?"

Xue Yang membuka matanya. Dia menatap pria berantakan itu tak mengerti.

Xing Chen "kalian sudah lama bersama? Kau mencintai nya? "

Xue Yang tertawa mengejek. Dia mengerti arah pembicaraan Xing Chen sekarang.
"Mengapa? Kau tidak suka?"

Xing Chen "jawab aku. Kau mencintai nya? "

Xue Yang "apa urusan mu dengan itu?"

Xing Chen berjalan cepat mendekati pria yang masih tiduran santai di ranjangnya. Dia Menarik kerah pria itu kuat hingga tubuh Xue Yang mau tak mau berposisi setengah duduk.

Xing Chen "TENTU SAJA ITU URUSAN KU!!! AKU DATANG MEMPERBAIKI SEMUANYA DAN KAU MALAH BERMESRAAN DENGANNYA?! DISINI?! KALIAN BAHKAN MEMILIKI RUMAH BERSAMA!!! "

Xue Yang kembali tertawa mendengar omong kosong Xing Chen. Dia tidak melawan atau mencoba melepaskan diri dari cengkraman Xing Chen.

"Benar...."

Dia menatap tajam mata Xing Chen "Kami bahkan tidur  bersama...."

Xue Yang menyeringai "Apa yang akan kau lakukan dengan itu daozhang?"

Xing Chen menggertakan gigitnya. Sepertinya dia sangat marah saat ini. Matanya sudah merah. Otot otot di lehernya menonjol. Napasnya sudah tidak beraturan lagi. Dan cengkraman nya pada kerah Xue Yang semakin kuat.

Xue Yang semakin tertawa puas melihat Xing Chen kehilangan kendali diri. "mengapa daozhang..... apa kau juga ingin mendengar bagaimana aku menikmati tubuhnya? Wahhhh kulitnya benar benar lembut. Dia merawat tubuhnya dengan sangat baik"

Xing Chen melemparkan tubuh di cengkraman nya itu ke ranjang. Dia langsung melompat menaiki tubuh Xue Yang dan menekan kuat kedua pundak lelaki itu ke ranjang.

Xing Chen menatap tajam pria di bawahnya. Matanya sudah tak mampu lagi menahan semua luka yang dia rasakan. Air mata Xing Chen mengalir jatuh tepat di wajah Xue Yang.

Xue Yang benar benar terkejut saat ini. Dia bahkan sedikit gugup sekarang "Enyahlah..... "

Dia memberontak. Mendorong tubuh pria di atasnya itu.
Namun Xing Chen juga tidak tinggal diam. Dia mendapatkan kedua tangan Xue Yang dan menguncinya.

Xue Yang sedikit mengernyit saat Xing Chen beberapa kali menekan lengannya yang masih memiliki luka terbuka akibat Shuanghua tadi.

Saat ini Xue Yang benar benar tidak bisa bergerak. Tubuhnya ditindih oleh pria bajingan dan kedua tangannya pun sudah terkunci diatas kepalanya.

Xue Yang menatap tajam pria di atasnya. "Bajingan. Apa yang kau inginkan.! "

Xing Chen yang masih menatap tajam Pria di bawahnya menjawab "ini"

Dia langsung mencium pria dibawah tubuhnya brutal.
Xue Yang membelalakan matanya terkejut. Dia memberontak sekuat tenaga.

Merasakan pemberontakan dari pria dibawahnya Xing  Chen langsung menggunakan salah satu tangannya untuk mencekik leher Xue Yang dan menahannya. Xing Chen semakin brutal menjelajahi mulutnya.

Xue Yang dengan keras mengigit bibir Xing Chen. Membuat pria bajingan itu menghentikan aksinya.

Dan benar saja. Itu berhasil. Xing Chen menghentikan aksinya. Masih di posisi yang sama Xing Chen mengusap bibirnya dengan salah satu ibu jarinya. Dia melihat noda darah di sana. Xing Chen tersenyum. Dia kembali menatap pria di bawahnya dan kembali mencium pria pria itu brutal.

Sementara Xue Yang agak terkejut dengan pria ini.
Xing Chen terus menghisap dan menjelajahi mulut Xue Yang bahkan dengan bibirnya yang sudah robek. Xue Yang jadi bisa ikut merasakan rasa darah Xing Chen di mulutnya.

Xing Chen masih terus mencekik dan melumat bibirnya kasar. Membuat Xue Yang sedikit pusing karena dia tidak bisa menghirup oksigen dengan benar.

Xue Yang diam. Dia benar benar lemas saat ini. Dia sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk melawan pria kurang ajar di atasnya.

Jadi dia tidak memiliki pilihan lain selain hanya diam dan menerima nya.

Merasakan Pria di bawahnya sudah tidak melawan lagi Xing Chen tersenyum tipis di sela-sela ciumannya.
Dia melepaskan cekikan nya pada leher Xue Yang dan mengangkat paksa kepala pria itu. Membuat ciuman di antara mereka semakin dalam.

Xing Chen mulai meraba tubuh Xue Yang. Menyelipkan satu lengan pada bajunya. Dan mulai mengelus kulit pria itu.

Sementara Xue Yang hanya diam menerima. Dia tak melakukan apapun pada pria yang semakin kurang ajar di atasnya itu. Seolah dia benar benar mati rasa terhadap pria di atasnya ini.

Xing Chen masih begitu kehilangan akal. Dia melakukan segalanya terhadap Xue Yang. Bahkan dia telah merobek baju Xue Yang dan meninggalkan beberapa jejak kemerahan di sekujur tubuh Xue Yang.

Xing Chen kembali melumat bibir bengkak Xue Yang dan langsung membalikkan tubuh Xue Yang kasar.

Xue Yang refleks merintih... "Errrgghhhh.... "

Rintihan Xue Yang membuat Xing Chen tersadar. Pandangan Xing Chen tertuju pada luka yang masih membiru di punggung Xue Yang. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali dan langsung turun dari tubuh Xue Yang.

Dia menjatuhkan dirinya disebelah Xue Yang. Sementara Xue Yang dengan perlahan membalik tubuhnya.

Xing Chen menatap Xue Yang yang juga sedang menatap dirinya dingin. Benar benar tidak ada emosi apapun di mata pria itu. Xing Chen sedih. Dia beranjak dari posisi itu dan duduk di sebelah ranjang. Dia menundukkan kepalanya tak menatap pria lain yang berbaring di ranjang itu.

Xing Chen "sebesar itu kebencian mu terhadap ku Xue Yang?"

BERSAMBUNG....

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang