part 38

255 31 4
                                    

Xing Chen "apa mau mu...?"

Xue Yang tersenyum dan memajukan wajahnya. Berbisik tepat di sebelah telinga Xing Chen

"KEKASIHMU...."

Setelah membisikkan itu dia langsung tertawa dan pergi begitu saja. Dia sempat melirik orang orang yang menyumpahinya tadi tapi mereka tetap diam mematung di tempatnya. Dia menyeringai dan berlalu begitu saja.

Xing Chen menegang di tempatnya. Dia tidak bergerak sedikitpun. Bahkan tidak berkedip. Setelah beberapa saat. Otaknya kembali berfungsi.

Dia langsung membelalakan matanya dan berbalik mencari sosok yang begitu dekat dengannya. Dia sudah tidak lagi memperhatikan Xue Yang.

Matanya terus menjelajah mencari sosok song lan. Dia menahan napasnya dan mencengkram kuat pedang ditangannya saat dia tidak menemukan sosok yang selalu bersamanya itu dimanapun. Xing Chen panik.
Dia kembali menoleh pada Xue Yang dan pria itu sudah berjalan jauh darinnya...

Xue Yang yang masih terus berjalan berteriak

"kita akan bertemu lagi daozang"

Di sudut lain Jin Guang yao yang sejak awal melihat kejadian itu terbakar dari dalam.
Dia samgat marah tanpa alasan.
Saat dia akan pergi mengikuti Xue Yang dia secara tak sengaja melihat ayahnya yang sedang menatap tajam dirinya.

Dia langsung mengurungkan niatnya. Dia tahu ayahnya sangat murka sekarang. Dan dia tau. Dialah yang akan menjadi sasaran amukam dari ayahnya itu. Dia tidak bisa melakukan apapun lagi sekarang. Dia berjalan lemas mendekati ayahnya.

Sementara Xing Chen masih terus menoleh kekanan dan kekiri mencari sosok yang sempat ia lupakan tadi. Hatinya semakin gelisah. Pikirannya semakin kacau.

Xiao Xing Chen pov
ZiChen..... ZiChen dimana kau.... aku.... ZiChen aku bodoh. Maafkan aku... Ku mohon jangan pergi lagi... ZiChen..... ZiChen ku mohon... ZiChen apa kau melihat semuanya?.... tolong... tolong jangan salah paham. Aku akan mengatalan segalanya. ZiChen kumohon.... kembalilah... kau di mana... ZiChen...
Xiao Xing Chen pov end

Tubuh Xing Chen bergetar. Dia meremas pedangnya sangat kuat. Jika itu batu biasa itu pasti sudah hancur menjadi pasir ditangan Xing Chen.

Pikirannya kalut. Saat ini dia tidak memikirkan apapun. Di otaknya hanya Song Lan. Dia harus bertemu segera dengan lelaki itu.
Saat dia hendak melangkah mencari sosok itu seseorang menghentikannya.

"Tuan. Tidakkah menurut tuan kita perlu bicara?"

"Benar"

"Benar"

"Benar"

Orang orang dibelakangnya mulai mengangguk ngangguk setuju.

Xing Chen hanya bisa menghela napasnya.
Dia melihat sosok yang tadi sempat bicara dengannya berjalan mendekatinya.

Jin Guang yao membungkuk memberi hormat
"tuan... apa kau keberatan jika ikut kami masuk ke aula dan bicara bersama disana"

Xing Chen hanya tersenyum tipis melihat Jin Guang yao dan berjalan santai mendahuluinya.
Jin Guang yao tersenyum dan ikut berjalan di belakangnya. Diikuti orang orang di depan yang juga berbalik dan kembali masuk ke dalam aula.

Sesampainya di dalam aula Xing Chen diserang oleh ratusan pertanyaan pertanyaan di setiap sudut ruangan.

"Tuan apa hubungan mu dengan Xue Yang?"

"Tuan di mana Xue Yang sekarang?"

"Tuan apa kau bersama Xue Yang selama ini?"

"Tuan... kami benar benar tidak menyangka.. lau bukan hanya menyembunyikan Xue Yang.. lau bahkan memiliki hubungan dengannya?"

"Tuan apa yang terjadi sebenarnya.. ceritakan pada kami..."

"Tuan apa selama ini kau yang menyembunyikan Xue Yang?

"Tuan apa benar kau yang membantu Xue Yang kabur?"

"Tuan. Kau tau selama ini kami memburu Xue Yang bukan?"

"Tuan jawab kami"

"Tuan...."

"Tuan...."

"Tuan...."

Xing Chen berdiri lemas di twngah tengah ruangan megah itu.
Dia mengernyitkan keningnya. Kepalanya pusing. Teramat pusing. Dia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang orang orang itu bicarakan.

Dan dia tidak perduli. Dia tidak perduli pada semua orang yang menatapnya penuh curiga. Dia hanya memikirkan song lan. Terlebih dia masih belum tau kemana perginya sosok itu. Apa dia melihat semuanya?

Xing Chen mulai kembali tersadar saat dia mendengar suara yang sangat familiar baginya. Dia membulatkan matanya dan langsung menoleh ke arah sumber suara itu.
Dia berkaca kaca dan bicara lirih. Sangat lirih "Xi Chen...."

Dia ingin langsung menghamliri sosok itu. Namun saat sosok itu menatapnya dingin dia langsung membeku di tempatnya.
Tatapan itu... itu bukanlah tatapan yang selalu ia lihat di mata Song Lan. Song Lan cukup dingin. Bahkan sangat dingin pada orang lain. Namun dia selalu menjadi orang yang sangat hangat padanya.

Namun sekarang sepertinya semuanya sudah tidak akan sama lagi. Xing Chen hanya bisa diam di tempat dan meratapi nasibnya. Hatinya sudah sangat terluka oleh Xue Yang dan sekarang jantungnya tertusuk oleh dinginnya tatapan Song Lan padanya.
Lengkap sudah penderitaannya saat ini. Xing Chen hanya bisa tersenyum miris meratapi nasibnya.

Song Lan "Apa yang kalian bicarakan! Apa kalian menuduhnya?"

Jin Zixun "tuan kami tidak menuduh. Tapi bukankah kau liat sendiri tadi"

Song Lan "Apa...?!"

Jin Zixun "bukankah kau juga melihat saat Xue Yang mencium tuan Xing Chen tadi? Bukankah itu artinya mereka memiliki hibungan?"

Song Lan "bagaimana jika Xue Yang mencium mu. Apalah itu artinya kau juga memiliki hubungan dengannya?"

Jin Zixun "ITU TIDAK MUNGKIN. Bagaimana bisa seperti itu. Mana mungkin Xue Yang melakukan itu padaku. Aku bahkan tidak mengenalnya."

Song Lan "apa yang tidak mungkin baginya. Dia bahkan mendatangi kalian yang selalu berterik akan membunuhnya"

Jin Zixun langsung diam tak bisa menjawab apapun yang dikatakan Song Lan. Memang benar tidak ada yang tidak mungkin bagi bajingan itu. Xue Yang benar benar melakukan segalanya.

Jin GuangShan "namun mereka mengobrol tadi. Dan sepertinya mereka benar benar memgenal satu sama lain"

Song Lan "berhenti bicara omong kosong. Aku selalu bersamanya. Dan kami bahkan tidak pernah bertemu dengan Xue Yang"

Jin Guang yao "tuan maaf kan kami jika kami menyinggung mu. Tapi seseorang yang sedang kita bicarakam adalah Xue Yang. Buronan utama dari semua sekte"

Song Lan "LALU APA?!"
"Jika dia memang buronan kalian kenapa kalian membiarkan buronan kalian itu pergi begitu saja? Kenapa tidak ada satupun diantara kalian yang bertindak atau menangkapnya?
Bukankah kalian hanya melihat saat Xue Yang berjalan pergi?"

Lan Qiren menyadari Song Lan benar benar marah saat ini. Orang itu biasanya selalu pendiam dan berwibawa. Song Lan memang tidak seramah Xiao Xing Chen. Biasanya Song Lan lebih banyak diam dan selalu mengikuti Xing Chen. Namun sekarang situasinya benar benar berbeda.

Lan Qiren "tuan kami telah menyinggung anda. Maafkan kami" (membungkuk memberi hormat. Dan diikuti oleh semua orang dari sekte Gusu)

Song Lan "Kami datang memenuhi undangan kalian. Kami tidak tertarik terlibat dengan urusan sekte. Permisi!"

Song Lan menoleh pada Xing Chen yang hanya berdiri menundukan kepalanya. Dia langsung menarik tangan Xi Chen dan membawanya keluar aula.

BERSAMBUNG....

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang