25. Cowok Berhoodie Hitam.

3.6K 265 8
                                    

Waktu mengerjakan soal sebanyak 120 cuma 2 jam. 10 peserta yang bisa masuk babak kedua. Alana berjuang keras untuk bisa masuk babak kedua dan memenangkan olimpiade tersebut.

2 jam berlalu, pengumuman peserta yang lolos final pun keluar. Dari sekian banyak peserta yang mewakili SMA Bintang, hanya 4 lolos yang lolos, Adit, Aggam, Alana, dan Disty. Alana bersyukur dalam hati. Kali ini di ambil tiga peserta yang akan lolos di babak ketiga. Setelah berjuang keras, Alana pun bisa lolos, masuk final.

Matahari sudah semakin naik, jam menunjukkan pukul 3 siang. Alana harus bisa menang, harus! Di tengah-tengah lomba, tiba-tiba kepala Alana sakit, dia menahan rasa sakit itu mati-matian. Sosok berhoodie hitam tak henti-henti nya memantau Alana dari kejauhan.

"SELAMAT! OLIMPIADE MATEMATIKA NASIONAL DI MENANGKAN OLEH ALANA AMELIA DARI SMA BINTANG! TEPUK TANGAN SAUDARA-SAUDARA!" teriak panitia.

Alana melakukan sujud syukur. Hanya dia dan Adit yang memenangkan olimpiade matematika dan fisika. Sedangkan Aggam dan Disty, belum beruntung.

Hari semakin malam, Alana dan Adit masih sibuk dengan penyerahan hadiah dan medali. Gadis itu masih menahan rasa sakit nya, sebentar saja Alana harus kuat.

***

Disisi lain seseorang berseragam yang sama, keluar dari kerumunan. Dia mengambil hoodie putih nya juga masker hitam lalu berjalan menuju tempat hidangan.

"Masukkan racun ini ke dalam makanan Alana Amelia. Ini bonus anda" perintah nya kepada salah satu juru masak di sana sambil memberikan sejumlah uang pada juru masak tersebut. Orang itu kemudian meninggalkan dapur dan pergi entah kemana.

"Dasar picik!" Laki-laki berhoodie hitam, bertopi putih, dan bermasker hitam masuk ke dalam dapur setelah orang berhoodie putih itu pergi.  Ingin sekali dia mengejar orang itu, namun Alana lebih penting. Ia tidak mau gadis itu sampai kenapa-napa.

Laki-laki tersebut melepas kacamata hitam nya. Dia melihat juru masak sedang menaburkan sesuatu ke dalam hidangan Alana, cowok itu langsung menarik kerah kemeja juru masak itu.

"Masukin apa lo?! Racun?! Jawab!"

Juru masak itu dengan berani menghempas cengkeraman cowok tersebut. "Anda siapa? Jangan ikut campur urusan saya!"

BUGH!

Satu bogeman mentah mendarat mulus di pipi juru masak tersebut. Seketika belasan pasang mata tertuju ke arah kedua nya. Laki-laki itu melepas masker hitam nya, juru masak perempuan langsung memekik melihat wajah tampan cowok berhoodie hitam tersebut.

"Ganti hidangan nya atau lo yang makan racun itu?!"

Juru masak yang terkapar di lantai masih mematung, membuat cowok itu menggeram marah, dia mengeluarkan 20 lembar uang merah di saku nya lalu ia lempar lembaran uang tersebut ke muka juru masak. "Ganti sekarang! Atau gue laporkan ke kantor polisi?!" Ancam nya kedua kali.

"I-iya mas, sa-saya ganti"

"Ganteng, ganteng kejam ya. Kayak macan, igh ngeri!"

***

Setelah selesai dari urusan nya, laki-laki berhoodie hitam keluar dari dapur. Dia mengenakan kembali masker hitam yang sempat ia buka tadi. Mata nya memincing, melihat seorang gadis berjalan sempoyongan menuju toilet. Alana, ya gadis itu adalah Alana.

Alana memegangi kepala nya yang terasa sakit, ini akibat benturan kecelakaan yang terjadi satu tahun silam. Alana berjalan sambil berpegangan tembok. Lagi-lagi dia menangkap seseorang berhoodie hitam di ekor mata sedang mengikutinya. Siapa dia?

Alana mempercepat jalan nya, supaya terhindar dari laki-laki tersebut. Karena kurang hati-hati dalam melangkah Alana kepeleset, tubuh nya hampir ambruk kebelakang, tapi urung sebab cowok berhoodie hitam langsung menangkap tubuh gadis itu.

Alana menatap mata lelaki tersebut, dia sangat mengenal mata itu. Kepala Alana tiba-tiba berdenyut, gadis itu meringis kesakitan. Sedangkan cowok tersebut langsung menggendong nya.

"Ka-kamu..kak Nio?.." setelah mengatakan itu, Alana kehilangan kesadaran nya. Laki-laki berhoodie hitam tersenyum tipis dibalik masker nya. Dia mencium kening Alana tanpa melepas maskernya.

"Gue sayang lo, Lan"

***

PLAK!

PLAK!

PLAK!

"DASAR NGGAK BERGUNA! BEGITU SAJA KAMU NGGAK BECUS! PERCUMA BAYAR MAHAL-MAHAL TAPI NGGAK ADA HASIL NYA!" murka seorang pria paruh baya kepada anak nya.

"Pa, aku udah berusaha pa. Seenggaknya papa lihat dong perjuangan aku, pa!" Gadis itu terus membela diri. Dia benci situasi seperti ini. Lara di dada nya terus menjalar, begitu juga fisik nya. sialan!.

"KAMU ANAK NGGAK BERGUNA! KAMU-"

"AKU DI MATA PAPA EMANG NGGAK BERGUNA! SEMUA PERJUANGAN KU SELAMA INI NGGAK PERNAH PAPA LIHAT! PAPA DAN MAMA HANYA MENUNTUT KESEMPURNAAN SAJA! AKU MANUSIA PA! BUKAN MALAIKAT!"

"BERANI KAMU MEMBANTAH?! KAMU SUDAH SALAH! NGGAK MAU NGAKU SALAH!! KAMU ANAK NGGAK BECUS! DIA JUGA MANUSIA KAN?! DIA SAMA-SAMA MAKAN NASI! DIA BISA! JIKA DIA BISA KENAPA KAMU NGGAK BISA?!!"

"PERCUMA NGOMONG SAMA PAPA! NGGAK PERNAH ADA UJUNG NYA!" gadis itu menunggalkan papa dan mama nya, naik ke kamar atas.

"HEH! PAPA BELUM SELESAI NGOMONG SAMA KAMU! DASAR ANAK KURANG AJAR! INI KARENA KAMU! MANJA-MANJAIN ANAK! LIHAT SENDIRI DIA JADI KURANG AJAR SEPERTI ITU!" kini wanita dan pria paruh baya itu yang bertengkar.

BRAK!

Gadis itu masuk ke dalam kamar, duduk di kursi meja rias nya. Dia mengacak rambut nya frustasi. Dunia nya selalu saja seperti ini, tidak pernah berubah. Entah dosa apa yang pernah di perbuat di keluarga ini sebelum nya.

Perempuan tersebut kemudian mengambil obat penenang yang sudah lama di konsumsi nya, dia mengambil kasar beberapa pil dari sana, lalu meneguknya dengan air. Bau alkohol menyeruak dalam hidung gadis tersebut, dia pemabuk berat. Perempuan itu mengambil lipstik merah di rak rias nya, menggenggam benda itu dengan kuat lalu memuliskan rangkaian angka di cermin nya.

555336699927 28288 68877766244

Ia menatap pantulan dirinya di cermin sambil menyerigai, lalu tertawa nyaring, "gue benci lo, Lan! Lenyap lo dari dunia ini! Lo udah buat keluarga gue hancur!" Setelah mengucap kan itu, perempuan tersebut berjalan sempoyongan ke arah kasur nya, kemudian tumbang dan tidak sadarkan diri.

"Gue akan bunuh satu persatu keluarga lo! Termasuk lo sendiri! Hahaha, setelah kecelakaan dan koma 3 bulan ternyata lo masih hidup! Sialan! Tunggu tanggal main nya Alana!"

***

ARSENIO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang