ARSENIO✔

44. Berbohong.

"Alana!"

Arsenio melepas paksa pelukan Dinda. Cowok itu langsung lari mengejar Alana. "Lan! Berhenti Lan!"

Alana tidak menghiraukan seruan laki-laki yang mengejar nya, gadis itu terus berlari menjauh dengan air mata berlinang. Kedua nya kini menjadi pusat perhatian, Arsenio tidak perduli, dia terus berlari mengejar Alana. Sampai di depan UKS, akhirnya cowok itu berhasil menggapai lengan Alana, Arsenio langsung memeluk tubuh ringkih milik gadis itu.

Bahu Alana bergetar, Arsenio bisa mendengar isakan kecil yang keluar dari bibir Alana, "le-lepasin aku kak"

Arsenio semakin mengeratkan pelukan nya ketika Alana memberontak keluar, "nggak Lan! Lo salah paham, apa yang lo lihat nggak seperti yang lo pikirkan"

Mendengar penyataan Arsenio, Alana sedikit tenang. Gadis itu tidak memberontak lagi. Arsenio menguraikan pelukan nya, dia menghapus jejak air mata di pipi Alana, "jangan nangis, nanti cantik nya hilang. Aku gak suka"

"Kamu masih sayang sama kak Dinda?"

"Kenapa tanya gitu?"

Alana menundukkan kepala, "aku takut jika nanti kamu pergi gitu aja, kalo kamu masih sayang sama kak Dinda, kamu bisa bilang dari sekarang, su-"

Arsenio kembali memeluk gadis di depan nya, kali ini lebih erat dari yang sebelum nya. "Gue gak ada rasa apapun sama Dinda, gue cuma sayang lo Lan. Jadi jangan pernah berpikiran seperti itu"

"Aku takut kak.."

"Maaf sayang. Mulai sekarang gak usah takut, percaya sama gue. Gue gak akan pergi kecuali jika menyangkut kebahagiaan lo"

"Bahagia aku adalah kamu, jadi jangan pernah pergi"

"Kalo lo yang pergi?"

"Nggak akan"

"Gue gak suka cewek lemah. Pacar gue harus kuat dan berani, oke?" bisik Arsenio yang di balas anggukan oleh Alana.

Seorang gadis mengamati kedua nya dari kejauhan, "ck! Alay!"

***

"Putusin Arsenio!"

Alana yang sedang memilih buku bacaan di perpustakaan sedikit terkejut akan kehadiran Dinda-sahabat Arsenio di sebelah nya, "maaf nggak bisa"

"Songong banget sih lo!"

"Itu karena kamu egois, kamu nggak bisa memaksakan kehendak kamu sendiri pada orang lain, termasuk aku" ujar Alana.

"Lo itu cuma orang baru yang hadir dalam hidup Arsenio! Lo gak tau apa-apa tentang dia! Gue yang lebih tau dan gue lebih paham!" Dinda melangkah lebih maju, gadis itu mendekatkan bibir nya pada Alana, "gue yakin, selama lo jadi pacar Arsenio, lo gak pernah tau tentang rahasia yang dia sembunyikan selama dua tahun terakhir" Dinda tersenyum smirk lalu menjauhkan wajah nya.

Alana bergeming, rahasia besar Arsenio?
Laki-laki itu tidak pernah menceritakan apapun kepada nya. Dia hanya menceritakan tentang masa lalu keluarga nya, apakah itu rahasia Arsenio?

"Lo gak akan pernah bisa bahagia sama Arsenio, gak akan pernah!" Dinda menatap kosong ke lantai perpustakaan dengan sorot mata yang sulit diartikan. Lalu kembali menatap Alana.

"Kamu salah, aku dan Arsenio bahagia sampai detik ini"

"Lo yang bahagia, Arsenio hanya membahagiakan"

Dan gue gak rela, jika orang itu adalah selain gue.

"Maksudnya?"

"Pikir sendiri!" Dinda pergi dari sana meninggalkan Alana yang masih dengan beribu pertanyaan dalam pikiran nya.