"Gimana sih lo?! Kenapa Alana gak ada di sana?" murka Aggam pada Selina. Rencana yang ia susun rapi-rapi sekarang hancur berantakan.
"Ya mana gue tau dia dimana?! Gue udah nyasarin dia sesuai perintah lo Gam!" balas Selina tidak terima. Kedua tangan terkepal di sisi tubuh nya, gadis itu manatap nyalang si Aggam. Mereka berdua memang sudah bekerja sama untuk memisahkan Arsenio dan Alana. Bukan nya terpisah, mereka malah semakin dekat.
"Lo sengaja kan pasti?! Lo kan benci banget sama Alana! Ngaku lo!" tuduh Aggam sambil menunjuk wajah Selina dengan jari nya.
Gadis itu jelas tidak terima, dia mendorong bahu Aggam. "Kalo ngomong kira-kira ya lo! Lo selalu nyalain gue, padahal lo sendiri juga gak pecus!"
"Ya bagus deh kalo dia ilang! Mati sekalian!" Imbuh nya sambil bersedekap dada, Selina tidak peduli dengan tatapan tajam si Aggam.
"Lo-"
"Wah, wah, wah! Ternyata lo berdua otak nya! Cerdas banget sih sampe ketahuan!" Axel memunculkan diri nya setelah lama bersembunyi, laki-laki itu memegang ponsel di tangan kanan nya. Dia telah merekam semua percakapan Aggam dan Selina dari awal.
Axel mengakhiri rekaman gambar nya, dia menyimpan ponsel di kantung celana dan menatap nyalang dua orang di hadapan nya. "Gue kira otak lo pinter Gam! Ternyata juga licik! Perpaduan yang keren! Gue pastikan video ini akan sampai ke Alana"
Aggam tidak terima rencana nya menjadi bomerang yang bisa menghancurkan reputasi diri nya sendiri. Laki-laki itu mengejar Axel, dia akan menghapus video dari ponsel cowok itu.
Axel yang merasa akan mendapat serangan dari belakang pun langsung berbalik, dengan gerakan cepat dia langsung melayangkan pukulan nya tepat di wajah tampan Aggam.
BUGH!
Tak kuasa mengelak, Aggam pun tersungkur di tanah akibat pukulan keras dari Axel. Sedangkan Axel tertawa remeh, dia menatap jijik laki-laki licik yang sekarang tersungkur di tanah, "lo bukan lawan gue babi! Dasar pengecut main nya belakang!"
"Delete video itu sekarang Xel!" titah Aggam tidak tahu malu.
"Wish! Sellow men! Gak semudah itu ferguso!"
"Bajingan!" umpat Aggam sesekali meringis kesakitan.
"Kere kaca lo?! Kaca barbie milik adek gue banyak di rumah, mau satu?" tanya Axel dengan nada mengejek.
"Sial!"
Axel tertawa lalu meninggalkan Aggam yang masih dengan wajah kesal.
***
Arsenio berada di tepi jurang, menurut aplikasi lacak di ponsel nya, posisi Alana tidak jauh dari sini. Laki-laki itu memasukkan ponsel di saku kemeja nya. "LAN! ALANA! LO DIMANA?!"
Gerimis rintik-rintik masih turun membasahi bumi, tanpa sadar kemeja Arsenio kini telah basah karena nya. Arsenio berteriak lagi, "LAN! JAWAB GUE BANGSAT! LO DIMANA?!"
"INI BUKAN WAKTU NYA MAIN PETAK UMPET BEGO!"
"To-tolong..to-tolong kak, a-aku di da-dasar jurang.." Arsenio mendengar suara itu langsung mengarahkan senter nya ke dasar jurang, samar-samar ia melihat tubuh Alana terbaring di sana.
"Shit!" Arsenio mengeluarkan tali di kantung nya, lalu mengikat di salah satu pohon besar yang ada di tepi jurang. Laki-laki itu turun dengan berpegangan pada tali yang terikat tadi. Tidak perduli dengan sepatu dan baju nya yang terkena lumpur.
Arsenio terlalu fokus pada Alana, hingga tidak melihat ada kayu lancip di sebelah nya.
Srett..
![](https://img.wattpad.com/cover/285872669-288-k141539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENIO✔
Novela JuvenilArsenio Reygan Devantara. Arsenio, cowok nakal nan kejam dengan tatapan setajam macan, berandalan, tidak punya hati, dan seenaknya sendiri. Ketua geng Stares yang paling di segani. Tidak ada yang berani berurusan sama dia, kalo ada itu namanya cari...