58. Sekelebat Bayangan kenangan.

2.9K 192 12
                                    

~Hari-hari ku, tanpa hadir mu~

1 bulan kemudian...

"Bagaimana kondisi keponakan saya dok?" tanya Diana-ibu Albara.

"Jadi begini bu, kondisi Alana sudah membaik akhir-akhir ini. Dan alhamdulillah, menurut hasil pemeriksaan, Alana tidak mengalami amnesia permanen. Ingatan Alana bisa kembali pulih seiring berjalan nya waktu. Mohon tidak di paksa untuk mengingat masa lalu, karena itu bisa menyebabkan kesehatan nya menurun" jelas dokter itu.

"Shit!" umpat Albara yang menguping di pintu ruangan yang tidak sepenuh nya tertutup. Kedua tangan cowok itu mengepal erat di sisi tubuh nya. Genap satu bulan, Arsenio hilang tanpa kabar. Hanya meninggalkan secarik kertas dan boneka macan, yang sekarang di simpan Liana.

Kalo seperti ini, Alana bakal tersiksa setelah dia ingat semua nya, suatu hari nanti. Batin Albara, geram.

Dasar cowok brengsek! Tau-tau gini, gue gak akan muji lo kemarin!. Setelah puas mengumpati Arsenio dalam hati, Albara melenggang pergi. Di pertigaan koridor rumah sakit, laki-laki itu tidak sengaja menabrak seseorang cowok.

"Bangsat! Kalo jalan pake mata njing!"

"Dimana-mana jalan ya pake kaki! Bego atau bego lo?" Ujar laki-laki itu sambil mengibas bahu nya, seakan baru saja debu menempel di sana. Kedua mata laki-laki itu menatap ke Albara.

Dia kan..sepupu Alana. Ketua geng CAKRA, hm..kesempatan nih!. Aggam tersenyum licik, dia langsung mengubah ekspresi nya ketika Albara menoleh ke arah nya.

"Hai bro!"

"Gak usah sok kenal" ujar Albara, dingin. Laki-laki itu akan melangkah pergi, namun langkah nya di cegat oleh Aggam.

"Apa?! Mau gue hajar lo disini?!" Albara menepis kasar tangan Aggam dari lengan nya. Najis kali!

"Sello! Gue kesini mau ngomong sama lo, tentang Arsenio"

Albara menoleh, "ngomong aja"

"Lo kenal Dind-"

"Gak usah basa-basi! Cepet ngomong!"

"Oke. Arsenio sama Dinda pacaran. Kedua nya gak tinggal di Jakarta lagi, mereka pergi entah kemana. Arsenio itu busuk, Alana sakit malah pacaran sama Dinda"

"Shit! Bajingan" omongan Aggam membuat Albara naik pitam. Cowok itu kembali menatap Aggam dengan tatapan menusuk, "lo tau dari mana?"

"Gue Aggam, saudara Arsenio, beda mama. Gue tau semua tentang dia, gue juga teman Alana" Aggam mengulurkan tangan  nya, namun tangan kanan Albara tidam sedikitpun terangkat untuk membalas uluran tangan nya. Aggam pun menurunkan tangan nya kembali, dengan berbagai umpatan dalam hati nya.

"Boleh gue tau, dimana ruang rawat Alana?"

"Nomor 18" Albara melenggang pergi setelah menjawab pertanyaan Aggam. Laki-laki itu tersenyum licik.

Kesempatan gue dapetin Alana, semakin lebar.

***

Alana membuka mata nya, setelah tidur panjang selama 6 bulan. Gadis itu mengedarkan pandangan nya yang masih buram kesekitar, kedua buah mata  Alana menangkap sosok laki-laki yang asing bagi nya.

"Kamu siapa? Dimana aku?"

"Akhir nya kamu sadar Alana, sayang. Aku Aggam, pacar kamu" ujar nya, sambil mengelus rambut Alana.

Gadis itu mengernyit dalam, "pacar? Aku punya pacar? Tapi aku gak ingat apa-apa"

"Kamu amnesia sayang, nggak papa, jangan terlalu maksa pikiran kamu untuk mengingat semua nya" Aggam tersenyum manis, laki-laki itu berdiri dari kursi nya, hendak mencium Alana. Namun, Alana menghindari nya.

ARSENIO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang