38 : Check Up [M]

2.1K 197 31
                                    

Warning, MATURE CONTENT!

Aku ingatkan sekali lagi, kalau yang nggak suka silahkan skip halaman terakhir!

•••

"Kak, sekarang bulan apa?"

Jungwon bertanya sambil melirik Jay yang ada di sampingnya. Bukannya langsung pulang, justru mereka malah mengobrol di salah satu kursi tunggu yang ada di rumah sakit.

"Maret, kenapa?" Jay balik bertanya.

"Kita nikah tanggal berapa?" tanya Jungwon lagi.

"12 Oktober," jawab Jay langsung. Dia menatap Jungwon bingung, kenapa tiba-tiba bertanya hal random?

"Sekarang tanggal?"

"12 Maret-- Oh ... Aku paham maksud kamu." Jay tersenyum.

Sedari tadi Jungwon sedang mengode Jay tentang mensiversary pernikahan mereka yang ke-lima bulan. Payahnya Jay, dia tidak mengingat hari ini.

"Kamu mau rayain? Beli kue, atau mau dinner berdua?" Jay mengulurkan tangannya untuk membantu Jungwon berdiri.

"Nggak perlu ... Kakak udah beliin aku kalung berlian pas mensiv kita bulan lalu. Sekarang gantian." Jungwon mengeratkan genggaman tangan mereka selama melewati koridor.

Kalung yang dimaksudkan masih terpajang cantik menghiasi leher jenjangnya yang putih pucat. Warna merah berlian itu kontras dengan warna kulitnya, membuat orang lain tidak perlu melihatnya dua kali untuk menyimpulkan jika itu adalah berlian sungguhan.

"Emangnya kamu mau ngapain?"

Jungwon melirik sebuah ruangan bertuliskan 'DOKTER KANDUNGAN' dan balik menatap Jay yang tengah menanti jawaban darinya.

"Sayang banget dokternya udah selesai praktek, padahal aku mau ajak Kakak ke sana."

Jay mengikuti arah pandang Jungwon. Dia mengernyit, kenapa ... Istrinya itu melihat ruangan dokter kandungan?

"Jungwon.." panggilnya serius.

Jungwon menoleh sekilas, dia mengulas senyuman tipis. "Besok aku nggak ada kelas. Kak Jay temenin aku ke sana sebentar, ya?"

Jay terhenyak, dia berhenti melangkah saking terkejutnya. "Jungwon ... Kamu?"

Jungwon ikut berhenti melangkah dan berdiri di hadapan Jay. Dia mengangguk pelan, kemudian tertawa memamerkan giginya.

•••

Selanjutnya perjalanan pulang diisi oleh pembicaraan ringan dari Jay dan Jungwon di kursi penumpang. Suasana di antara mereka berdua terasa lebih hangat, mungkin karena tiap lengkung senyum yang tercipta di tengah perbincangan.

Pak Kirman sesekali melirik pasangan itu dan ikut tersenyum. Bertahun-tahun dia mengabdi pada keluarga Yoongi, baru saat bersama Jungwon lah dia melihat Jay lebih hidup dan ceria. Sepertinya benar kata pepatah, jika cinta bisa merubah segalanya.

"Sudah sampai, Pak Bos."

Jay berhenti dengan kegiatannya yang sedang menggelitik pinggang Jungwon, dia melihat keluar dan benar saja mereka sudah sampai di rumah. Perjalanan pulang ini terasa cepat sekali karena dilalui dengan candaan.

Jay merangkul pinggang Jungwon selama berjalan masuk dari halaman depan sampai ke pintu utama. Sama sekali tidak memikirkan kemungkinan terburuk yang baru saja diterimanya beberapa saat sebelum Jungwon datang ke rumah sakit.

Biarlah semuanya berjalan sesuai arusnya, Jay hanya berusaha menikmati saat-saat ini dengan kebahagiaan dan senyuman tanpa harus mencemaskan apa yang belum terjadi.












































Lengkara ; Jaywon (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang