chapter 22$ makan siang bersama

2.1K 292 4
                                    

Cuaca sedang tidak baik. Saya ga enak badan udah hampir seminggu.

Semoga kalian tetap sehat.
💸
💲
💲
💲
💲
💸











Lisa menatap kertas itu dengan lamat. Levi datang memberikan secangkir susu coklat untuk lisa.

"Bukan uang yah"

"Dia benar benar akan membunuh orang yang bekerja sama dengan nya untuk menghilangkan jejak" ucap lisa. Levi mengangguk setuju dengan pemikiran lisa

upah yang di dapat lisa ternyata bukan berupa uang melainkan surat kepemilikan pulau kecil di daerah selatan. Lisa bukan ingin upahnya. dia hanya ingin bukti.

Menurut lisa orang yang berurusan dengannya kali ini ga bisa di anggap remeh. Lawannya kali ini pintar namun lisa juga tak gampang di bodohi. Lisa tak akan menempati pulau itu. Dan tak akan pula menjualnya. Lisa harus bermain aman. Lagipula dia masih punya uang banyak.














💸💲💲💲💲💸

Lisa berjalan ke arah rumah jennie dengan menenteng skateboard nya. Dia melihat pa er.em lagi angguk anggukin kepala. Seperti nya dia lagi menikmati musik rock.

"Pa er.em, boleh saya masuk" ucap lisa mengintip dari kaca.

Pa er.em segera membuka pintu gerbang.

"Tumben siang siang kesini, ga kerja lisa?" Tanya er.em.

"Kerja. Tapi kakek bilang mau makan siang bersamaku" ucap lisa. Kemudian memberikan satu kotak kue pemberian anna ke er.em

"Apaan nih?" Tanya er.em

"Kue dari anna. Cobain deh. Dia ngasih banyak ke aku, ga akan habis kalo dimakan sendiri" ucap lisa

"Makasih yaaa. Jarang jarang nih aku makan dari chef terkenal" ucap er.em dengan binar bahagia.

"Aku masuk dulu ya" pamit lisa dan di angguki er.em.

Lisa memakai skateboard nya karena malas berjalan kaki, padahal rumah jennie menyediakan sepeda buat para pekerja.

Sampai di depan rumah terdapat mobil yang lisa tau siapa pemiliknya. Mobil yang biasa jennie gunakan ke kantor juga ada.

Di depan teras sudah ada kakek jennie duduk santai sambil baca buku

"Kakek" sapa lisa.

Lisa menyebut kakek jennie dengan sebutan kakek bukan tuan kim seperti saat mereka bertemu pertama kali. Kakek jennie meminta lisa menyebutnya kakek, seperti jennie. Awalnya lisa canggung. Pria tua itu memperlakukan lisa seperti memperlakukan jennie. Dan lisa merasa beruntung, karena lisa tak pernah mengenal orang tua dari kedua orang tuanya. Lisa sangat menghormati kakek jennie itu. Bahkan lisa menganggap jika kakek jennie adalah pengganti orangtuanya yang harus ia hormati dan bikin bangga. Lisa selalu ingat mimik wajah kakek jennie saat melihat hasil rapot nya. Ada kebanggan terpancar dari wajah tua nya.

"Oh, sudah datang ternyata. Kakek sengaja menunggu mu di teras. Ayo masuk" ucap kakek jennie sambil beranjak dari duduknya kemudian merangkul lisa untuk jalan barsama.

"Kakek sudah lapar" ucap kakek jennie

"Padahal makan aja duluan, lagipula jennie kan ada di rumah" ucap lisa

"Kakek mau nya makan sama kamu. Lagian jennie lagi kerja. Dari tadi dia ga keluar ruang kerjanya" jelas kakek jennie.

"Tumben dia ga ke kantor?" ucap lisa

moneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang