Chapter 68$ lamaran

1.1K 150 50
                                    

💸
💲
💲
💲
💲
💸









"Selidiki sampai tuntas, jangan sampai salah menyimpulkan" ucap lisa.

Jenlisa kembali memandang pepohonan yang berada di depan mereka

"Aku merasa takut" ucap lisa tiba tiba setelah beberapa lama mereka terdiam

"Aku takut kau menjauhiku" ucap lisa sendu.

Jennie menegang. Mendengar kata kata lisa. Ini untuk pertama kalinya dia merasa lisa menginginkannya. kejadian ke belakang, kata kata Lisa saat memberinya cincin pun tak ada apa apanya di banding ucapan lisa kali ini.

Jennie mengelus cincin daisy pemberian lisa.

"Kenapa takut?" Tanya jennie

Lisa tak mampu menjawab

"Kau berencana hamil dan punya anak dengan pendampingmu nanti, bukan kah jelas kalau kau yang akan menjauhi ku, bukan aku" ucap jennie

"Aku sudah katakan sebelumnya, apa kau tak paham, aku akan mengikuti alur hidupmu" ucap lisa

Jennie menoleh ke arah lisa. "Apa kau mau jadi pasanganku" tanya jennie

Pertanyaan jennie di luar dugaan lisa. Lisa sampe diem, bingung jawab apa, dia merasa dapat serangan dadakan. Dia masih mencerna yang terjadi.

"Barusan itu apa? Apa aku sedang dilamar?" Ucap lisa dalam hati. Dia ga sadar kalau wajahnya kini sudah memerah.

"Kau tidak mau? Apa aku bukan tipe ideal mu? Apa aku kurang sexy?" Tanya jennie sambil mendekat kearah lisa.

Lisa dibuat tak karuan saat jennie menangkup kedua kupingnya.

"Kau lebih suka perempuan atau laki laki?" Tanya jennie pelan.

Lisa ga jawab jantungnya berdetak sangat kencang. Dia merutuki dirinya sendiri kala teringat kalau levi pasti melihat semua ini.

"Kalau aku suka laki laki, tapi lebih menyukai lisa" ucap jennie

"Aku suka satu perempuan dan hanya satu satunya" ucap lisa dengan susah payah karena perasaanya saat ini.

Ucapan lisa ambigu membuat pikiran buruk menghantui jennie. satu satunya perempuan bukan berarti dirinya kan?. Bisa saja si centil anna a.k.a roseanna park atau si dewi aprodit jisoo. Dua perempuan itu saingan terberatnya. Dengan dua perempuan itu lisa tampak nyaman.

"Jennie kim, kau lah orangnya" lanjut lisa.

Hati jennie membuncah. Rasa bahagianya tak terhingga. Dia menarik kepala lisa dan mencium tepat di bibirnya.

Hanya sekitar 30 detik itu terjadi. Jennie membuat jarak sedikit dan berkata pelan

"Rasanya sama" ucap nya membuat lisa gemas.

Jelas sama, karena lisa suka mencuri ciuman saat jennie tidak sadar.

"Apanya?" Tanya lisa pura pura bego

"Bibir nya" jawab jennie.

"Jika aku setuju menjadi pasanganmu, apa masalalu akan mempengaruhi mu di kemudian hari?" Tanya Lisa

"Seberapa besar masalalu mempengaruhi masa depanku? Aku harus bijak dalam memilih bukan? Apa aku harus terperangkap dalam masalah dulu atau melupakannya demi masa depanku" ucap jennie

"Pilihannya sangat mirip. Mau mati sekarang atau mati besok?. Mati sekarang karena masa lalu. Atau mati besok setelah menjalani kesenangan" ucap jennie lagi.

moneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang