chapter 2$ 2 burung kertas

3.6K 464 63
                                    

Saya akan update setiap selasa dan kamis
Kalau vote nya sampai 100 saya langsung up tanpa nunggu hari yang di tentukan
Koment nya banyakin yah, kita Senang senang di aplikasi ini

💸
💲
💲
💲
💲
💸









Pandangan lisa lurus menatap obyek yang dia pegang, tersenyum dengan sangat manis. Ibunya di dapur melihat kelakuan lisa yang begitu menggemaskan. Senyum lisa tak pernah luntur sedari pulang dari pasar. Kini dia sedang duduk selonjoran di atas karpet di ruang tengah. Kebanyakan anak kecil akan mengganggu aktivitas ibunya, namun tidak dengan lisa, dia akan menyibukan diri sendiri. Bukan dengan bermain, tapi dengan mengulang pelajaran yang ayahnya berikan.

Brumm brumm~~~

Lisa langsung bergegas keluar rumah untuk melihat kedatangan jennie. Lisa hapal betul suara mobil tetangganya itu. Tangannya bertumpu di pagar semen, kedua kakinya terselip di antara celah pagar. Tersenyum ke arah mobil yang berhenti, menunggu gerbangnya terbuka. Lisa sangat menantikan ini, saat jennie membuka kaca mobilnya dan tersenyum ke arahnya.

"Jennie tutup kacanya!"

Terdengar jelas suara pria dewasa yang lisa kenal. Dia adalah ayahnya jennie. Pria itu tak menyukainya. Lisa yang ceria berubah murung saat jennie menutup kaca mobilnya.

Meongg~~~

Suara kucing di sebrang sana menginterupsi lisa yang hendak turun dari pagar.


Lisa menyeberang jalan setelah melihat kanan kiri, takut ada kendaraan yang lewat. Lisa menghampiri kucing itu, ternyata kucing berbulu orange itu terjerat tali layangan. Lisa mengulurnya sehingga tali itu terlepas dari kucing.

Lisa duduk di pohon rindang bersama kucing orange di sebelah nya. Dia memandang lurus ke depan. Seperti bumi dan langit. Rumah jennie berpuluh puluh kali lipat besarnya di banding punya lisa. Pandangannya terarah pada pensil yang di pegangnya. Dua pensil beda ukuran yang satu adalah miliknya yang lama. Kini panjang nya hanya seukuran kelingking ayahnya dan satu lagi masih utuh pemberian dari pria yang memintanya mengisi teka teki silang. "Ambil, sebagai tanda terima kasihku" ucap pria itu pada lisa.

Lisa senang punya pensil dan juga buku tulis yang baru. Dia tak sabar menanti sore, saat ayahnya pulang. Ibunya sedang sibuk buat kue pesanan, jadi dia tak mungkin mengajari lisa hari ini.

"LISAAAA"

Suara ibunya lantang memanggil nama anaknya.

Lisa melihat ibunya tergesa keluar rumah dengan raut wajah panik.

"Aku di sini bunda" lisa bangun dari duduknya kemudian menghampiri ibunya

"Jangan keluar rumah sendiri nak, bahaya!" ucap ibunya memperingati.

Lisa meraih tangan ibunya yang terulur padanya. Tangan yang lebih besar itu seakan melindungi tangan kecil lisa.

"Temani bunda bikin kue!" pinta ibunya.

Lisa menyimpan dua persil beda ukuran itu di atas buku tulis yang baru



Sampai di dapur, lisa duduk di kursi makan memperhatikan ibunya yang sedang membuat adonan. Meja makan yang biasa kosong ini di penuhi bahan untuk membuat kue.

"Nyanyikan sebuah lagu yang bunda ajarkan kemarin"

Lisa mengambil alat berbahan kayu untuk meratakan adonan, dan mulai menyanyi baby shark. Kepala nya terantuk antuk ke bawah saat bernyanyi di part du du du du nya. gaya bernyanyinya seperti anak metal. Membuat ibunya tak bisa berhenti tersenyum melihat tingkah putrinya.

moneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang