Chapter 62$ 1goresan=10sayatan

854 114 24
                                    


💸
💲
💲
💲
💲
💸









Lisa menelpon levi

Ls:"Levi, kau sedang apa?"
Lv:"Berbaring, tubuhku lemas karena bolak balik kamar mandi"
Ls:"Kau sakit perut"
Lv:"Iyah, aku makan seblak tadi siang"
Ls:"Aku segera kesana" ucap lisa khawatir
Ls:"Bagaimana dengan cio?"

Levi bangkit dan melihat komputernya.
Lv:"AH, SHITT" umpat levi.

Mendengar umpatan levi, lisa yang awalnya memeriksa anna beralih memeriksa mashiho.

Ls:"SIAL" umpat lisa saat melihat mashiho berlari menghindari seseorang.
Ls:"aku akan mengurusnya"

Lisa bangkit dari kursi kerjanya.

"Aku ada keperluan" ucap lisa pada atasannya.

"Anna teman mu bukan?, jadi biar chanu yang meliputnya" ucap atasan lisa yang mengira lisa akan ke restoran anna.

"Pergerakannya sangat cepet" ucap lisa.

"Mencurigakan, sepertinya media lain stay disana. Terbukti mereka meliput dengan cepat" ucap atasannya.

"Aku pergi dulu" ucap lisa. Dan seperti biasa, atasannya seolah bawahan lisa yang selalu patuh. Lisa pantas berterimakasih pada jennie akan hal ini.




Lisa memasang kacamatanya, segera bergegas ke lokasi mashiho.

"Cio, kau adikku yang pintar. Larilah ke kerumunan, kumohon" gumam lisa sambil melajukan motornya.

Seolah punya ikatan batin, mashiho keluar gang dan berlari kearah pasar tradisional yang padat pengunjung.

Lisa tersenyum senang saat mashiho berada ditengah pengunjung pasar.

"Tunggulah sebentar lagi" ucap lisa.

Namun keberuntungan sedang tak berpihak pada lisa. Pembunuh bayaran telah berhasil menodongkan pistol di pinggang mashiho

"Ikut denganku, atau timah panas ini tembus keperut mu" bisik pembunuh bayaran pada mashiho.

Mashiho sudah sangat ketakutan, bulir keringat sudah membasahi tubuhnya. Dia sedang kesulitan untuk mengambil keputusan. Harus melawan atau menurut.

"Kak lisa, kumohon jika aku mati sekarang, kau harus berikan keadilan untuk ku" ucap mashiho dalam hati.

Mashiho diam, membuat pembunuh itu geram. Memiting kepala mashiho dan berkata "Dia mencuri dompetku" ucap pembunuh itu, berkamuflase kemudian menyeret mashiho dari kerumunan. Orang orang di sana percaya saja dan tidak ikut campur.

Lisa mengerem motornya dengan tiba tiba di tengah jalan saat melihat apa yang terjadi pada mashiho.

Suara klakson menggema dari beberapa pengendara. Dengan kilat amarah dimata lisa, dia menarik gas dengan kuat.

Sampai di tempat yang dituju lisa memarkir motornya, membuka helm fullface nya. Dia menarik ikat rambut yang melingkar di tangan kirinya kemudian mengikat rambutnya.

"Satu goresan di tubuh adikku, akan jadi 10 sayatan ditubuhmu" ucap lisa dengan mata yang tajam.

Di sebuah lorong lisa berdiri menanti kedatangan pembunuh itu. Dan hanya hitungan detik pembunuh itu datang dengan mashiho yang masih dalam cekalannya.

Pembunuh itu tak mengenali lisa.

"Kakak" ucap mashiho.

Mendengar ucapan mashiho, pembunuh itu langsung mengarahkan tembakan pada lisa.

Dorr

Dukk

Sebuah tembakan menggema di lorong sepi itu.

Untung saja lisa yang sudah terlatih dapat menghindar dengan cepat membuat peluru itu hanya mengenai tembok.

Lisa melihat mashiho tersungkur di tanah, sepertinya pembunuh itu.  mendorong mashiho dengan kuat saat menembaknya tadi.

"Diam, atau ku pecahkan kepalanya sekarang" ucap pembunuh itu dengan mengarahkan pistol kearah kepala Mashiho.

Mashiho tentu tak Akan diam, dia tak mau sesuatu yang buruk terjadi pada lisa. Dengan kuat dia menendang kaki membunuh itu hingga terjatuh. Melihat itu lisa bergerak dan menginjak tangan yang memegang pistol. Penjahat itu tak menyerah. Tujuannya harus berhasil, dia menendang kepal mashiho dengan sangat kuat membuat mashiho jatuh pingsan. Lisa geram dan menendang kepala pembunuh itu dengan sangat kuat

Krekkk

Bunyi tulang leher yang patah.

Lisa melihat keadaan mashiho yang terluka di bagian punggung yang kena tembok yang tidak rata. Hidung berdarah dan pelipis yang luka.

Lisa menggendong mashiho di punggungnya. Memperhatikan pembunuh yang kini tengkurap, lisa sengaja berjalan di atas pembunuh itu. Dan dengan sangat kuat ia menginjak kepala pembunuh itu hingga darah keluar dari telinga, hidung dan mulut. Dengan gerakan seperti pemain bola profesional lisa mengambil pistol dengan kakinya.

Keluar dari gang, sudah ada levi yang sepertinya baru saja sampai dengan mobilnya. Lisa memasukan mashiho ke kursi tengah. Levi keluar mobil dan lisa masuk menggantikan. Levi mengambil pistol dan juga kunci motor yang lisa berikan.

"Apa kau masih mencret?" Tanya lisa

"Masih" jawab levi

"Jangan kotori jok motor ku" ucap lisa.

Levi mengangguk.










To be continue
~~~💰~~~
¤rabu 14-09-2022¤

Classic, keren pasti.
Ini seperti rekapan

Awalnya saya kira orang terakhir itu jennie,
Di tonton lagi, lah ko lisa ga ada
Di tonton lagi, eh ko celine
Oh lisa ternyata
Kadang liat gestur lisa mirip jennie.

moneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang