chapter 27$ separuh nyawa

1.9K 319 35
                                    

Selamat siang readernim
Tetap semangat jalani hidup
😘

💸
💲
💲
💲
💲
💸











Mari nikmati hidup, jalani alur yang ada, aku akan selalu ada di sampingmu. Aku janji. Aku tak akan menikah sebelum kau menikah, aku akan memprioritaskan kamu" ucap lisa

"Apa aku lebih berharga di banding paman mu?" Tanya jennie

"Kalian berdua sama berharganya. Namun kau ada setingkat darinya. Bagaimana? Apa kau senang mendengarnya?" Tanya lisa.

"Aku senang, tentu. Karena aku berhasil mengalahkan pamanmu" ucap jennie dengan senyum yang sangat manis.

Lisa mengambil ikan goreng ke piring kemudian mengambil sendok di tangan jennie dan menyimpannya. Membuat jennie heran.

"Makannya langsung pake tangan aja, biar aku suapi" ucap lisa.












Lisa pov;

Jennie adalah wanita yang paling sexy di mata ku. Apalagi kalo sedang memasak. Seperti perkataannya, dia hanya memasak untuk ku, tidak untuk orang lain. Karena begitu gemas aku memeluknya dari belakang. Menghirup aroma tubuhnya adalah hal yang paling ku suka. Karena kekhilafan ku, aku mencium bahunya. Percayalah jika kulitnya begitu lembut dan wangi. Dia mematung, aku merasakannya. Jantungnya berdebar, terdengar sangat jelas. Apa perlakuan ku ber efek seperti rangsangan lawan jenis? Aku tak tau, dan tak ingin mencari tahu, dan bertanya pada jennie. Hal gila lainnya yang aku lakukan saat aku sengaja memakan sosis yang ada di mulutnya. Ya tuhan, bibirnya sangat lembut, ingin aku lumat, namun aku masih punya batasan. Rasanya begitu mendebarkan. Aku punya nafsu lain untuknya. Apakah aku jatuh cinta padanya?. Rasa kepemilikan ku padanya sudah ada sejak dia menghampiri ku untuk menghibur ku atas kematian kedua orang tua ku. Aku serasa memilikinya terlebih dia juga memperlakukan ku dengan hal yang sama yaitu merasa memiliki aku. Kami, dua orang yatim piatu yang saling bergantung satu sama lain. Meminta perhatian satu sama lain. Dan semua rasa yang kami miliki, kami bagi. Sedih bersama, bahagia bersama.

Aku menyuapi nya dengan tanganku. Rasanya sudah lama sekali tak melakukan hal ini. Dan ini ribuan kali menyenangkan di banding dengan hanya sekedar makan bersama. Dulu pertama kali aku menyuapinya dengan tangan ku langsung, dia sedikit terlihat jijik, namun setelahnya dia meminta ku melakukannya lagi dan lagi. Tentu saja jika sedang berdua. Intinya moment ini tak di ketahui siapapun. Kami seperti orang backstreet. Intim jika tak ada orang lain.

Ku rasakan bibir lembutnya menyapu jemariku. Seperti slowmotion, sungguh moment ini sangat berharga bagiku.

Makan tengah malam kami berakhir dan sekarang kami sedang menonton acara tv. Jennie sudah mulai teler karena mengkonsumsi alkohol begitu pun dengan ku. Kepalaku sedikit pusing.

"Jennie pindah ke kasur yu" ucapku, dia menoleh kemudian merentangkan tangannya meminta di gendong. Aku menggendongnya ke kasur dan ikut berbaring. Aku beneran ngantuk. Dia bergerak mencari kenyamanan di tubuh ku. Aku membiarkan nya mencari posisi enak. Kepalanya berada di leher ku. Dan tangan kirinya memeluk pinggang ku.

"Jennie" panggil ku, mencoba mencari tau apa dia sudah terlelap atau belum. Tak ada respon apapun. Tandanya dia sudah terlelap. Aku merubah posisi sedikit menurun hingga wajah kami berhadapan. Hidung kami nyaris bersentuhan saking dekatnya. Ku perhatikan wajahnya. Dia sangat manis, sangat sangat manis.

"aku sayang padamu, melebihi apapun di dunia ini. Kebahagiaan mu adalah prioritas utama ku. Aku rela mati untuk mu jennie. Sayang ku, kau adalah separuh nyawaku. Jika kau memilih mati karena putus asa, maka aku akan memilih mati karena tak berdaya membuat mu bahagia. Ku mohon jangan putus asa, mari bahagia dengan ku" bisik ku, kemudian aku memberanikan diri mengecup bibirnya, dengan cepat melepasnya kembali kemudian memeriksa apa jennie terganggu. Dan ternyata tidak. Jennie masih terlelap. Aku coba sekali lagi mengecup bibirnya. Melepasnya lagi. Namun menempelkannya lagi, sungguh ini mendebarkan, mencuri ciuman seseorang itulah hal gila yang  aku lakukan pada sahabat ku ini. Dan aku akan berbuat lebih gila lagi karena penasaran dan ketagihan.

Aku melumat bibirnya, mataku memastikan apa dia terbangun atau tidak. Sungguh ini gila. Kegilaan ini sangat menyenangkan. Aku menikmati ciuman pertama ku. "Tidur yang nyenyak sayang. Agar aku bisa menikmati bibir mu" ucap ku dalam hati.












Pagi harinya aku bangun terlebih dahulu. Memperhatikan jennie yang masih tidur begitu menyenangkan. Aku suka tidur bareng dengannya. Aku suka jika dia minta di temenin tidur.
Aku mengambil ponsel ku kemudian memotret dirinya.

Cantik sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik sekali. Sungguh sangat cantik.
Aku tak akan membangunkannya. Lebih baik meminum coklat panas pagi ini. Dan menunggunya terbangun dengan sendirinya.

"Pagi sayang" ucapnya dan aku menoleh padanya

"Pagi sayang" ucapnya dan aku menoleh padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia tersenyum. Pagi hari yang sangat indah, saat melihat senyumnya. "Bagaimana tidurmu?" Tanya ku.

"Nyenyak, dan nyaman" jawabnya

"Mau coklat panas?" Tawarku. Dia mengangguk lucu.

"Semalam aku bermimpi indah" ucapnya dengan senyum yang indah.

"Apa kau bermimpi ketemu ayah ibumu?" Tanya ku.

"Iyah, dan dia memberi tahu ku siapa yang tepat menjadi pasangaku" ucap nya

"siapa?" Tanyaku penasaran

"rahasia" ucap nya kemudian duduk di pangkuan ku. Tangannya mengalung di leherku.

"Sayaaaang" ucap nya dengan nada lembut.

"Apa?" Tanyaku 

"makasih" ucapnya.










To be continue
~~~💰~~~
¤selasa 01-03-2022¤

Ciuman pertama guys

moneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang