Chapter 99$ nyangkut

706 109 12
                                    

💸
💲
💲
💲
💲
💸













Jennie berdiri di depan sebuah gedung yang tak terurus. Dia menatap gedung itu dengan pikiran yang semerawut. Beberapa jam yang lalu, orang suruhannya memberi informasi yang menarik. Dan jennie segera mengeceknya












Jennie pov;

Aku memandang sebuah bangunan tua milik keluargaku yang terbengkalai.

Jadi ini tempat persembunyian mu sayang. Aku tak sabar ingin mengetahui, apa yang kau sembunyikan.

Aku melihat ada jejak ban mobil yang berujung di sebuah tembok. Aku meneliti tembok itu dengan sesama. Dan aku menemuakan sesuatu yang menarik. Ada sebuah benda yang berwarna merah seperti lampu. Aku tau itu dapat di kendalikan. Tak ingin membuang waktu lebih lama aku berjalan menaiki tangga. Sampai di lantai dua aku menentukan sebuah pintu lift, dari kondisinya jelas itu tak bisa di buka dengan cara manual. Aku melihat sekeliling. "Dia orang yang jenius seperti ilmuan" ucapan detektif yang ku suruh terlintas di pikiranku. Aku mendekatkan magnet yang ada di bagian tasku. Mengedarkannya ke sekitaran pintu.

Kriet

Krieeet

Terdengar suara sesuai dengan gerakanku. Aku memperhatikan sekitar dan menggerakan kembali tas ku. Terlihat tanda lalu lintas yang bersimbol tanda seru bergerak sesuai tasku. Aku segera bealih ke benda itu dan memutarnya sesuai dengan yang ku perhatikan tadi.

Dan yaaa,,,,

Pintu lift itu pun terbuka.

Aku segera masuk, dan aku tak bisa menahan kekagumanku.

Woaaaahhh. Ini di luar dugaan.

Terdapat ruangan yang sangat luas dan tertata rapi. Ku pastikan tak ada debu di ruangan ini. Dan wanginya seperti parfum yang sering lisa gunakan.

Jadi ke sini semua buku buku yang sering aku beli bersama nya. Gumamku saat melihat beberapa buku terpajang di hampir keseluruhan dinding.

Berjalan lebih dalam aku menemukan walk in closet, terdapat banyak baju dan sepatu serta jam tangan mahal.

Saat aku melihat beberapa sepatu aku merasa heran. Kenapa ada sepatu yang ukurannya lebih besar di banding punya lisa. Aku memikirkan kita kira sepatu siapa ini. Beberapa orang terlintas di kepalaku. Si abu nawas, si adik adikannya lisa

ataauuuu.

Aku ingat satu orang lagi. Si pengikut setia nya lisa. Si wajah yang di robek malam itu. Pasti ini punya dia.

Jadi,

Ayang gue tinggal bareng laki laki itu di sini.

Aisssshhh

Nyebelin,

Aku mengambil sebuah jam tangan rolex yang harganya lebih dari mobil yang lisa bilang nyicil itu.

Aku kembali ke ruangan besar lagi. Melihat di pojok ada beberapa alat seperti komputer dan alat alat medis. Ini nampak seperti laboratorium. Jadi dari sini dia memantauku. Pantas saja dia tau kemanapun aku pergi. Aaahhh mungkin saja dia sekarang sedang melihatku.

Aku tersenyum miring dan berkata seolah ada lisa di sini "sayang, aku menemukan tempat persembunyian mu" ucapku kemudian duduk di kursi depan komputer.

"Kau bisa memantauku lewat satelit bukan?" Ucap ku sendiri. Apakah aku gila? Tentu saja tidak. Karena aku yakin lisa melihat dan mendengarku sekarang.

"Kalau aku di dunia lain apa kau masih bisa memantauku?" Aku tersenyum sendiri membayangkan wajahnya yang terkejut. Pasti dia akan mengira kalau aku akan mengakhiri hidupku.

moneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang