money

Chapter 45$ bermimpi

💸
💲
💲
💲
💲
💸

Mashiho sedang duduk di sebuah taman. Tangan nya tiba tiba mengepal, saat seorang pria paruhbaya mendekat ke arah nya.

"Selamat sore tuan lee" sapa mashiho sambil berdiri menyambut orang yang di kunjungi nya.

"Selamat sore. Ngomong ngomong ada perlu apa anda kesini?"

"Hanya berkunjung. Apa tidak boleh, seorang anak mengunjungi orang tuanya?"

"Orang tua? Apa maksudmu?"

"Anda tak mengenali ku?" Ucap mashiho

"Aaahh, tentu saja. Dulu aku masih bayi saat anda melihatku" lanjut mashiho

"Pria sialan, dia jelas tau siapa aku. Tak mungkin juga dia mau menemui orang tanpa buat janji terlebih dahulu" ucap mashiho dalam hati

"Siapa kamu?"

"Orang sibuk seperti anda pasti tak mudah menerima tamu tanpa janji, dan terima kasih telah mau menemui ku tanpa janji. Dan taman ini cukup baik untuk bicara tanpa di ketahui oleh orang lain yang ada di rumah ini"

Rahang lee shin mengeras saat mashiho berkata demikian. Dia jelas paham orang lain yang di bahas mashiho adalah istri nya

"Dan anda tau siapa saya sebenar nya bukan?" Ucap mashiho mengintimidasi

"Aku...., anak kandung istri anda" ucap mashiho, membuat lee shin hampir kehilangan kendali

"Aku tidak mati sesuai keinginan mu. Dan aku bisa mati sesuai keinginan ku. Kau ingin istrimu menganggap ku tetap mati, maka lakukan keinginan ku"

"Apa?"

"Lee-sa pernah datang kesini" mashiho menjeda kalimatnya. "Lakukan yang dia minta"

💸💲💲💲💲💸

⏪Flashback⏩
💸Kembali ke masa lisa berumur 8 tahun💸

Lisa duduk di pinggir sungai, tangan nya memegang joran. Tak ada ikan yang memakan umpannya, membuat dia bosan. lisa menoleh ke arah pamannya yang sedang duduk di rerumputan. Matanya terpejam seolah tidur, namun tak ada suara dengkuran seperti biasanya.

"Nonggg, apa paman ganteng?" Tanya pon tanpa membuka matanya. Lisa kaget di tanya begitu. Dia merasa ketahuan telah memandang pamannya dengan intens dan lama.

"Kenapa memandangku sebegitunya?" Tanya pon lagi dengan senyum tipis di bibir nya. Lisa heran kenapa bisa pamannya tau padahal sedari tadi matanya terpejam.

"Paman kucel" ucap lisa.

"Aku kucel gara gara ga punya uang. Coba kalo punya uang banyak, aku pasti ganteng" ucap pon.

"Seandainya yang kita dapat itu bukan ikan tapi emas" ucap lisa.

"Bukankah selalu dapat mas tiap kali memancing" ucap pon sambil membuka matanya

"Itu bukan emas, tapi ikan mas" ucap lisa dengan memutar matanya malas

"Bermimpi lah nong. Bermimpi,,, suatu saat nanti kita akan bergelimang harta" ucap pon yang mulai bangkit dari baringannya. Menumpu badannya pada kedua tangannya di belakang

"Aku tak ingin kaya. Aku hanya ingin keluarga" ucap lisa.

"Berjanji lah paman. Kau tak akan meninggalkan aku" ucap lisa lagi

"Aku tak bisa menjanjikan yang tak pasti. Tapi sebagai gantinya, kau akan ku bekali sesuatu yang bisa kau gunakan hingga kau tak bergantung pada siapapun. Kau bisa berdiri sendiri tanpa ku. Kau bilang kau butuh keluarga. Ketahui lah lisa semua hal di dunia ini tak bisa kau kendalikan. Namun kau bisa mengusahakan sesuatu. Keluarga hanya sebuah ikatan. Dan ikatan bisa terjalin dan terlepas oleh takdir"