chapter 32$ rekaman

1.7K 289 9
                                    

Maaf hari selasa kemarin ga up.
💸
💲
💲
💲
💲
💸













Lisa sedang duduk di depan tv bersama anna yang menyender di bahu kanan nya, sedangkan di pangkuannya ada hank, anjingnya anna.

"Kamu mau nginep di sini ga lisa?" Tanya anna sambil mengunyah keripik kentang nya.

"Engga, gue mau jemput jennie bentar lagi" ucap lisa, padahal dia sedang mengulur waktu sebentar. Sambil memikirkan strategi yang akan ia gunakan.

Lisa melihat jam tangan nya menunjukan pukul sembilan malam.

"Gue pulang dulu yah, si kucing bisa ngamuk kalo gue telat jemput" ucap lisa sambil menegakan duduknya. otomatis anna pun bergerak.

"Hank, aunty pulang dulu ya" ucap lisa  sambil mengelus bulu hank. Anjing pemalu itu cuma natap lisa sejenak kemudian beralih ke pangkuan anna.















💸💲💲💲💲💸

Lisa melajukan motornya dengan kecepatan penuh, dia perlu ke gedung tua untuk mengambil peralatan yang ia butuhkan. Sebelumnya ia menelpon levi untuk menyiapkan nya.

Lisa sampai di gedung tua. Dia masuk dan mengambil tali serta alat untuk memanjat.

"Apa kakak mau aku temani?" Tanya levi

"Tidak, aku bisa lakukan ini sendiri" ucap lisa sambil memasukan semua kebutuhan nya ke rangsel.

Sampai di jembatan. Lisa mensabotase cctv yang ada di sana. Kemudian memasang tali di besi jembatan. Dia masih ingat dimana letak saat menyelamatkan Eunhye. Dengan tanpa rasa takut, lisa terjun ke bawah. Dia bergelantungan di jembatan yang tinggi itu, di bawah sana sungai yang begitu dalam. Lisa memakai senter nya untuk mencari tas wanita itu.

Dia tersenyum senang saat melihat tas yang terjebak diantara siku siku besi. Dengan sekali gerakan dia harus memastikan tas itu ada di tangannya, kalo sampai jatuh ke sungai. Akan lebih susah mencarinya. Lisa merubah posisi tubuhnya menjadikan kepalanya di bawah dan kakinya dia atas seperti manusia laba laba. Dia sedikit menuruni tali kemudian berayun untuk meraih tas itu

dan happ, dengan sekali gerakan ia dapatkan. Setelah itu ia memanjat tali itu untuk naik kembali ke jalan. Namun pergerakan nya terhenti saat terdengar suara mobil polisi berhenti tepat di atasnya. Lisa menunggu sampai polisi itu pergi.




Lisa berjalan kaki cukup jauh untuk menuju motornya yang ia parkirkan di ujung jembatan. Beruntung dia tak memakai motornya, kalau tidak, mungkin dia akan ketauan sama polisi. Lisa benar benar memikirkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi.

"Cape anjir" keluh lisa saat sampai di motornya. Jam sebelas kurang 15 menit.

"Aaaahh shit" umpatnya. Karena dia punya waktu sedikit untuk menjemput jennie.

Lisa melajukan motornya ke tempat pesta jennie.




"Aku udah ada di luar" lisa mengirim pesan pada jennie
"Masuk aja dulu" balas jennie
"Pakaian ku ga sopan"
"Ga apa"
"Ya udah, bentar aku masuk" ucap lisa

Lisa melihat mobil pengawal jennie. Kemudian menghampirinya.

"Pengawal gong" sapa lisa.

"Iya lisa, nitip tas" ucap lisa.

"Taruh saja di bagasi"

Lisa menaruh tas nya di bagasi. Setelah itu masuk gedung, tempat acara itu dilaksanakan.

Lisa mengedarkan pandangannya mencari jennie. Dan dia melihat pengawal ji sedang mengawasi.

Lisa menghampiri pengawal ji.

"Pengawal ji" panggil lisa.

"Eh lisa, jemput jennie"

"Iya, mana dia?"

"Tuh" tunjuk pengawal ji dengan memoyongkan bibirnya.

Lisa menoleh, dan benar saja. Jennie sedang menatap ke arah nya.



Jennie pov;

Saat aku berbincang, orang orang pada langsung diem sejenak, ku lihat mereka sedang memperhatikan satu arah. Yaitu arah luar. Aku mengikuti arah pandang mereka dan ternyata mereka memperhatikan lisa. Lisaku emang sekeren itu untuk diabaikan. Dia selalu mencuri perhatian orang sedari dulu. Stylenya biasa aja, dia memakai celana hitam ketat yang robek di bagian lutut, memakai kaos putih bermerk celine dan jaket kulit warna hitam, rambut sebahunya ia cepol sebagian. Nampak sangat keren. Ku dengar beberapa orang berkata "lisa selalu keren yah, kenapa ga jadi idol saja sih dia" "sayang banget talenta nya" "padahal banyak agensi yang mau nerima dia, tapi dia tolak dan milih jadi wartawan".
Ku lihat dia berbincang dengan pengawal ji kemudian menoleh ke arahku.

Kami bersitatap.

Dia berjalan ke arahku semakin dekat, semakin tak beraturan jantungku. Dia tersenyum dan berkata. "Mau pulang sekarang atau nanti?" Tanyanya.

"Habiskan minumanku, lalu kita pulang" ucap ku. Dia menurut, mengambil gelas yang aku pegang kemudian meminum wine itu sambil menatapku. Tatapannya itu selalu berhasil menghipnotis ku hingga aku tak mampu berkedip.

"Ayo!" Ajak nya setelah menyimpan gelas kosong itu di baki pelayan yang mondar mandir sedari tadi. Aku menyelipkan lengan ku di lengannya. Aku ingin menunjukan pada orang orang. Jika lisa adalah punyaku, hanya punya ku. Kalian boleh mengaguminya tapi jangan berharap memilikinya.

Kami berjalan ke luar dan orang orang memperhatikan kami. Ga peduli gue mah. Mau di gosipin apa.

Lisa memberikan kunci motornya pada pengawal ji kemudian masuk ke mobil ku.

"Mau beli makanan dulu ga?" Tanyanya.

"Boleh, nanti beli jajanan pinggir jalan" jawab ku

Aku menggenggam jemarinya. Memainkan seperti biasanya. Kulit tangannya sangat lembut seperti bayi.

Aku memperhatikan jari kelingkingnya. Seingat ku ada luka di sana, tapi setelah ku perhatikan dengan seksama tak ada bekas sama sekali. Tubuhnya seperti gampang pulih. Setiap dia terluka selalu tak ada bekas lukanya.

Sampai di depan rumah, dia meminta ijin untuk menyimpan tasnya ke rumah, aku menunggu di mobil.

Malam ini lisa akan tidur di rumah ku. Dan mungkin mulai hari ini dia akan tidur bersamaku sampai selamanya. Aku tak akan biarkan dia mengingkari janjinya. Aku akan mengikatnya sekuat yang aku bisa.

Jennie pov end.














To be continue
~~~💰~~~
¤kamis 17-03-2022¤



N.B;
Masih menunggu blackpink COMEBACK.
Sedang menikmati apa yang di beri oleh jenchulichaeng, jadwal masing masing nya masih merata, karena stan suka ngambek kalo ga adil
Tetap streaming lagu blackpink.

moneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang