Chapter 69$ WOAAAAHH

1K 134 20
                                    

💸
💲
💲
💲
💲
💸










"Kau berkembang sangat pesat lisa" ucap pon sambil mengotak atik komputernya lisa.

Lisa yang baru saja datang ke rumahnya hanya tersenyum saja, kemudian menghampiri mashiho.

"Cio, bagaimana keadaan bibi?"

"Dia ingin ikut denganku?" Jawab Mashiho

"Bagaimana menurut mu, bukan kah ini hal baik" ucap lisa

"Aku setuju jika dia bercerai dengan pembunuh itu" ucap mashiho

"Paman lee shin tak akan membiarkan itu terjadi kecuali kau membongkar semua kebusukannya" ucap lisa

"Aku takut dia menyakiti ibuku" ucap mashiho

"Itu tak mungkin, dia cinta mati pada ibumu"

"Kemungkinan bisa saja terjadi. Melihat prilaku dia seperti itu. Dia menyakiti ibuku dan dirinya secara bersamaan" ucap mashiho

Tak terpikir oleh lisa sebelumnya. Karakter orang bisa saja melampaui batas. Dan sesuatu yang berlebihan itu berdampak tidak baik

"Kau sangat rumit membuatnya. Aku hanya tau dasar, dan kau mengembangkannya hingga aku seakan tak tahu apapun" keluh pon.

"Paman mau apa?" Tanya lisa

"Tontonan gratis. Aku tau kau pasti melakukannya di samping keperluanmu mencuri" ucap pon

Mashiho ga ngerti dengan obrolan paman dan keponakan itu.

"Lakukan di situs lain" ucap lisa.

"Siapa saja yang kau curi?" Ucap pon

"Hanya beberapa orang" jawab lisa

"Kakak mencuri?" Ucap mashiho kaget mengenai pengakuan lisa.

"Cio, kau salah paham, mencuri di sini bukan artian mencuri yang sebenarnya ini hanya sebuah kata yang di pakai untuk makna lain" ucap lisa kemudian memandang geram pamannya.

Pamannya berjalan dan berdiri di tengah ruangan. Melompat lompat di tempat yang sama.

"Orang aneh" pikir mashiho, dari awal ketemu mashiho agak kurang nyaman sama pon. Karena memiliki karakter kebalikan sama dia. Jika dia suka tempat bersih dan rapi, beda hal nya dengan pon yang ga peduli sama keadaan.

"Rumah ini cuma kamu renov, padahal kau bisa memiliki rumah lebih mewah dari ini. Kau tak memakai uang mu dengan benar nong" ucap pon

"Aku nyaman dengan rumah ini" ucap lisa yang memperhatikan kaki pamannya yang menghentak ubin

"Kau sudah tau rupanya paman" ucap lisa dalam hati

"Aku merasa sia sia berada dipenjara selama beberapa taun jika kau tak mengurus hidupmu dengan benar" ucap pon.

"Aku hidup dengan benar" sangkal lisa

"Sekolah dengan beasiswa, di kucilkan dari kehidupan sosial, menjadi kacungnya si putri kutil itu. Bekerja paruh waktu untuk makanmu, Apa itu hidup dengan benar. Kau tak menghargai usahaku" ucap pon kesal

Jelas pon kesal, dia rela dipenjara demi uang sekantong yang ia temukan. Untuk kehidupan lisa supaya tidak susah payah menjalani hidupnya.

"Jangan habiskan tenaga mu paman. Singa betina segera menghampirimu" ucap lisa.

"Cio, berhenti untuk bertemu ibumu sementara waktu" ucap lisa.

"Baik" mashiho patuh tanpa bertanya mengapa?

moneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang