💸
💲
💲
💲
💲
💸
"Minggir". Ucap Mashiho pada beberapa orang yang menahannya digerbang.
"MOMMYYYY. MOMMYYYYYY. AKU GA DI BOLEHIN MASUK NIH". Teriak Mashiho seperti anak kecil.
Alice menggeleng
Sungguh tindakan mashiho yang seperti itu ga guna sama sekali.
Tak lama kemudian yeon seo datang dengan kursi rodanya.
Aneh bukan, ko bisa denger teriakan mashiho padahal jarak gerbang sama rumah itu lumayan jauh. Tak tau aja alice kalo yeon seo bisa lihat dan dengar dari dalam rumah melalui alat yang dipasang.
"Kenapa kalian menghalangi putra ku?" tanya yeon seo pada para ajudan suaminya. Kemudian mendekat ke arah Mashiho
"Suami mu ada di rumah?" tanya mashiho.
"Lee shin ada". Jawab yeon seo
"Bagus lah kalo gitu" ucap mashiho.
Saat berjalan alice diam diam menyimpan ponselnya dipangkuan yeon seo. Dia mengkode yeon seo untuk membaca pesannya.
Mashiho sampai di ruang tengah, dia duduk berdampingan dengan alice di sebelahnya, ibunya duduk di kursi rodanya. sebelumnya yeon seo menyuruh seorang pelayan untuk memanggil suaminya dan pelayan lain untuk menyiapkan minum dan kudapan.
"Selamat malam pak presiden, maaf saya mengganggu, saya cuma mengajukan sebuah permintaan pada anda" ucap mashiho sambil berdiri dan memberi hormat.
Lee shin belum bereaksi apapun, dia cukup tenang menghadapi anak tirinya.
"Tentu saya akan memberikan imbalan jika anda bisa
Mengabulkan permintaan saya". Lanjut mashiho tenangLee shin duduk dikursi yang behadapan langsung dengan mashiho
"Menarik. Apa yang saya mau kau bisa memberikannya?". Tanya lee shin meminta keyakinan. Diotaknya sudah ada rencana yang dia dapatkan tiba tiba setelah kedatangan anak tirinya.
"Tergantung imbalan macam apa yang anda inginkan". Ucap mashiho. Setelah duduk kembali
"Baiklah, katakan apa permintaanmu". Ucap lee shin.
"Putuskan hubunganmu dengan kelompokmu, jadilah penghianat mereka dan bebaskan kakakku beserta yang lainnya anda paham kan?". Ucap mashiho.
"Permintaan yang sangat besar, tentu aku harus dapat imbalan yang setimpal bukan?" Tanya lee shin.
"Imbalan apa yang anda inginkan?". Tanya Mashiho.
"Ibumu" jawab lee shin.
Satu kata itu membuat tiga orang lainnya menahan nafas.
Mashiho langsung memandang ibunya yang menggeleng. Mashiho paham, ibunya pasti tak ingin hidup dengan pembunuh suaminya dulu.
"Aku tidak setuju dengan itu, katakan imbalan lain". Ucap mashiho.
"Hanya itu yang aku inginkan". Ucap lee shin.
"Keinginan mu yang satu itu tak akan pernah kau dapatkan". Ucap mashiho
"Baiklah jika kau tak mau, aku akan membawa ibuku dari sini, di putus kan bercerai ataupun tidak ibuku pasti memilih hidup sama anak kandungnya daripada dengan seorang pembunuh orang yang dicintainya". Lanjut mashiho.
"Lakukan jika kau bisa". Tantang lee shin.
Mashiho berdiri kemudian memegang kursi roda ibunya.
"Tentu, mommy ayo ikut bersamaku".
Lee shin mengkode ajudannya untuk menghalangi mashiho.
"Lakukan permintaan anakku, aku bersedia hidup bersamamu" ucap yeon seo sambil menatap tajam suaminya.
Lee shin langsung mengangkat tangannya, tanda untuk ajudannya menjauh. Kemudian mengangkat ponselnya dan menghubungi petinggi polisi
"Kirim anak buah mu untuk menyelamatkan jurnalis itu" ucap lee shin.
"Berani kamu menentang perintah presiden ?. Aku tak perlu persetujuan mereka untuk mengambil keputusan, sekarang lakukan atau aku akan mencopot jabatanmu secara tidak hormat""Permintaan mu sudah aku kabulkan. Silahkan pergi atau kau ingin tinggal disini" ucap lee shin setelah menutup sambungan telponnya
"Dih ga sudi" ucap mashiho dengan mimik jijik.
"Kau lihat sikap anakmu sayang. Bukan kah tidak ada sopan santunnya". Ucap lee shin pada yeon seo.
"Bahkan dia lebih memilih jurnalis itu dibanding kamu" ucap lee shin lagi mengompori.
"Pergilah cio" ucap yeon seo dengan suara yang bergetar.
Mashiho dan alice keluar dari rumah lee shin, sebenarnya berat untuk mashiho harus menumbalkan ibunya untuk menyelamatkan lisa. Tapi dia yakin lisa pasti punya solusi untuk masalah itu nantinya. Yang penting sekarang lisa ga mati dulu
"Penghianat yang sudah profesional. Dulu dia berhianat pada ayahnya ka lisa. Sekarang dia berhianat pada orang yang memberi kesempatan hidup padanya" ucap mashiho pada alice.
Alice hanya tersenyum mendengar gerutuan mashiho.
Dan mereka terus berjalan menuju Mobil alice yang terparkir didepan gerbang.
💸💲💲💲💲💸
DUARRRRTT
DUAAAARRRTTTTDUARRRRRRRTT
bunyi ledakan di beberapa titik, mafia yang berbaris. Hancur seketika karena ledakan itu.
Lisa tak menyia-nyiakan waktu.
"Sekarang paman" ucap lisa.
Dalam sekejap pon, levi dan lisa terlepas dari tali yang mengikat mereka dipohon.
Sebenarnya hal yang mudah keluar dari sebuah ikatan. Lisa di ajarkan oleh pon dan levi di ajarkan oleh lisa. Sungguh ilmu dari pon itu sangat berguna. Tenyata ucapan pon itu dia buktikan, Yang penting dapat ijasah. Untuk urusan otak lo, biar gue yang urus.
Chapter 9.
Lisa segera melepas ikatan jennie, pon dan levi bergerak maju untuk melawan para jahanam yang ada didepan mereka. Levi tentu saja langsung menerjang ketua mafia yang sangat ia benci. Sanghyun, park jin young dan ketua partai langsung berlindung diantara para mafia.
Tak jauh dari sana seorang pemuda dengan lesung pipit dikedua pipinya tersenyum senang.
"Seru juga main petasan dimalam hari" ucapnya sambil memainkan geranat tangan.
To be continue
~~~💰~~~
¤senin 17-10-2022¤
06:52 PMKira kira siapa yang main petasan?
Double up nih guys, saya lagi senang banyak momen jenlisa bertebaran. Panen nih sayaaaaaa
Oh ya jisoo bawain lagu LIAR, kan jadi seneng. Kebetulan saya pernah bikin ff LIAR.
sungguh saya ga punya draf di ff ini, jadi tulis langsung publis.
Jadi mohon maaf kalo ada typo.
Kalo nemu bisa di tandai nanti saya koreksi. Maaf merepotkan hihi
KAMU SEDANG MEMBACA
money
Fanfictiongara gara uang se kantong #17 gxg 13-02-2022 #9 gxg 14-02-2022 #13 jenlisa 21-02-2022 #12 jenlisa 22-02-2022 #9 jenlisa 23-02-2022 #7 jenlisa 24-02-2022 #4 jenlisa 25-02-2022 #6 jenlisa 26-02-2022 #7 jenlisa 28-02-2022 #3 lisa 05-02-20...