Begitu keluar kamar mandi lisa melihat sudah ada jisoo yang bergabung dengan jennie dan juga mashiho
"Ka chu, bukannya nanti siang yah kita perginya?" ucap lisa
"Aku punya hal menarik yang harus aku diskusikan terlebih dahulu dengan kamu" ucap jisoo.
Lisa melirik jennie yang masih anteng duduk sambil nonton gosip di tv. "Kenapa masih di sini. Ga mau ngantor gitu" pikir lisa.
"Baiklah, ayo di sini" ajak lisa
Jisoo dan lisa duduk di meja kerja lisa.
"Cio, kalau kau mau olahraga, kau bisa main basket di belakang rumah" ucap lisa ke mashiho. Dia sedikit merasakan aura dingin dirumahnya ini. Tentu itu karena jennie yang membawa hawa dingin. Lisa tau jennie kurang suka dengan mashiho dan juga Jisoo. Namun jika dia menyinggung jennie, takutnya malah makin marah. Jadi dia memilih untuk membiarkan jennie dengan keinginannya. Mau duduk kaya patung nonton gosip juga lisa akan bersikap masa bodo.
"Ini mengenai jembatan itu, ternyata pengerjaannya tidak baik dan menggunakan bahan kualitas rendah" ucap jisoo
"Aku sudah menduga hal itu" ucap lisa
"Ku pikir ada hal yang tak baik dibalik ini" ucap jisoo
"Maksudnya?" Tanya lisa
"Aku curiga ada sebuah kesepakatan antara perusahaan dengan pemerintah" ucap jisoo
"Reales saja beritanya, biar sisanya aku urus" ucap lisa
"Ini terlalu beresiko"
"Kakak takut?"
Tok tok tok.
"Bentar" ucap lisa ke jisoo.
Dia berjalan ke arah pintu untuk membukanya. Ngandelin jennie mana mau dia. Malah diem aja di sova. Dan cio sepertinya maen basket dibelakang rumah.
"Anna" ucap lisa.
Jennie langsung berdecak. Dan dalam hati berbicara "banyak banget pengganggu"
"Lagi luang?" Tanya lisa.
"Lagi malas" jawab anna. Kemudian masuk. Dia sedikit heran karena udah ada dua orang disana. Ga tau aja kalau ada orang lain dibelakang sana.
Sebenarnya anna ke rumah lisa. Mau nanyain tentang laki laki yang kemarin ia lihat.
Anna berjalan kearah lemari pendingin dan menyimpan beberapa makanan yang ia bawa. Dan menaruh sebagian lagi ditempat masak.
Jisoo diam diam perhatiin anna.
"Ka jen. Bilang ke tuan choi. Dia bisa dapatkan proyek itu" ucap lisa.
Jennie yang lagi diam, tersenyum miring. Dalam hati ia berkata "jenius, sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui"
Memang beresiko untuk perusahaannya, tapi hasilnya cukup baik. Lisa bisa memberikan bantuan untuk bawahan jennie sesuai janjinya. dan memberi sedikit tekanan pada orang licik yang akan segera muncul karena hal ini. Lisa sadar jika dia sedang menabu genderang untuk berperang.
"Lisa, apa ada orang dibelakang rumah?" tanya anna
"Ada" jawab lisa
"Siapa?"
"Adikku"
"Kau anak tunggal" ucap anna bingung
"Adik ketemu gede" celetuk jennie
"Ga juga. Aku tau dia dari orok" sanggah lisa
Jennie mendelik.
💸💲💲💲💲💸
"Jembatan roboh bukan hanya karena bencana alam, namun material yang di pakai tidak sesuai standar"
Seorang pria mengeram kesal dan tangannya terkepal. Berita yang baru saja ia baca membuatnya geram
"Lalisa manoban. Bocah ingusan itu harus sedikit diberi sentilan di dahinya" ucap pria tua itu.
"Dia sahabat jennie kim" ucap pria lain
"Jennie kim, harusnya mati bersama orangtuanya" ucap pria tua itu, kemudian mematik api dan membakar cerutunya.
"Proyek itu jatuh ke perusahannya" ucap pria itu, sedikit ada mimik takut di wajahnya. Apalagi melihat wajah atasannya menjadi lebih mengerikan dibanding sebelumnya
"Berapa banyak berita buruk yang harus aku dapatkan hari ini. Apa kalian tidak bisa bekerja lebih baik lagi?" Tanya pria tua itu
"Lakukan seperti biasanya. Basmi semua rumput pengganggu itu" ucap pria itu lagi
Pria itu paham akan perintah yang ia dapatkan.
Pria tua itu meneguk anggur yang ada di sloki. Menaruh dengan kasar diatas meja kaca disampingnya.
"Bawakan aku darah mereka" ucap pria tua itu sambil menggeser sloki kosong itu ke dekat bawahannya
To be continue ~~~💰~~~ ¤sabtu 10-09-2022
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lovestagram 🤭
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cantiknyaaaa😍😍😍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
