Chapter 48$ uang sekantong

1.1K 151 20
                                    

💸
💲
💲
💲
💲
💸











Lisa di ajarkan bela diri oleh pamannya. Itu sebabnya banyak luka lebam di tubuhnya. Dan juga skil mencuri tentunya. Lisa lebih dapat ilmu dari pamannya. Karena pamannya itu ternyata jenius.

Lisa banyak belajar dari pamannya, cara meretas komputer. yah ini termasuk skil mencuri nya. Yaitu mencuri privasi orang, termasuk privasi jennie juga. Lisa pernah bertanya kenapa pamannya ga jadi pelatih bela diri saja. Namun pamannya bilang dia ga mau latih orang.

Saat liburan sekolah pamannya pasti ngajak lisa berkemah ke dalam hutan. Dan tentu saja bukan hanya berkemah. Lisa di ajarkan memanjat pohon. Mengajarkan lisa tentang tanaman yang bisa di jadikan obat dan tanaman yang beracun. Memanjat tebing dan berenang di alam bebas. Seminggu di dalam hutan hanya berbekal pisau belati, itu salah satu dari mata pelajaran yang di berikan pon pada lisa.

Lisa bisa menembak? Tentu. Jangan di tanya punya pistol dan senapan dari mana. Karena pon juga mengajarkan lisa bagaimana merakit senjata.










💸💲💲💲💲💸

Suatu hari sepulang sekolah lisa ikut mancing dengan pamannya. Saat itu umurnya 12 tahun, dan di umur segitu lisa telah memiliki tubuh yang bagus. Tinggi dan proporsional. Tentu saja karena latihan fisik yang ia lakoni dengan pamannya. Wajah nya pun sangat cantik, membuat semua orang menggilainya termasuk jennie dan anna. Lisa adalah anak yang punya banyak bakat, nilai akademis nya pun bagus. Dia adalah kebanggaan untuk sekolahnya. Karena sering memenangkan beberapa perlombaan.

Cuaca cukup cerah, namun sepertinya ikan sedang tak lapar, hingga lisa dan pon belum mendapatkan ikan satupun.

"Ikannya gambek paman" kata lisa sambil menoleh ke arah pamannya.

"Mungkin gara gara aku ganteng hari ini" ucap pon dengan percaya diri nya

Lisa tersenyum mendengar perkataan pamannya itu. Memang hari ini pon terlihat tampan dengan kemeja putih yang lengan nya di gulung sebatas siku.

"Ikan insecure liat paman" tambah pon

"Ya, sepertinya memang seperti itu" ucap lisa.

"Sejujurnya aku tak nyaman dengan pakaian seperti ini. Namun aku tak mungkin naik ke atas panggung dengan kaos oblong dan jeans bolong bolong" ucap pon

Lisa tersenyum menanggapi omongan pamannya. Sejak sekolah, lisa selalu juara pertama dan sebagai Wali dari lisa, pon tentu harus mendampingi lisa di atas panggung. Dan tentu nya dia berdandan rapi supaya keponakannya tak malu.

"Paman, sepertinya ada ikan besar yang menarik umpanku" ucap lisa sambil bersusah payah menahan jorannya.

Melihat lisa yang kesulitan. Pon membantunya, dan benar saja. Sangat berat

"Sepertinya ini paus biru nong" ucap pon

Ah.. yang benar saja. Masa di sungai ada ikan paus.

Pon merasa janggal, dia pun melepaskan tangan nya dari joran.

"Pegang, aku mau cek ke air, kayanya ini buaya bukannya ikan" ucap pon

Lisa melongo, apa maksudnya ini?. Apa pamannya mau nyamperin buaya yang nyangkut di kail nya?

"Ingat jangan di lepas!. Joran nya mahal. Aku ga punya uang buat beli joran lagi" ucap pon sesaat sebelum masuk ke dalam air

Setelah beberapa saat akhirnya pon muncul ke permukaan dengan sebuah benda yang lumayan besar

"Tas paman" ucap lisa

Pon bergegas menaikan tas itu ke daratan. Lisa melepas kailnya dari tas itu

"Jangan di buka paman. Bagaimana kalo isinya adalah mayat yang di mutilasi" ucap lisa bergidik ngeri.

"Kau takut mayat?. Padahal suatu saat kau dan aku akan jadi mayat juga" ucap pon terlihat acuh, dan mulai membuka retsleting tas itu.

Setelah di buka retsleting mata mereka membulat sempurna. Mereka terkejut tentu saja. Pemikiran lisa salah karena bukan mayat yang di potong potong melainkan uang dalam jumlah besar. Mereka mendapatkan uang se tas penuh. Bukan ikan besar tapi uang dalam jumlah besar. Lisa tak percaya dengan apa yang ia dapatkan. Pon mengedarkan pandangan nya, dia memastikan tak ada orang lain di sana. Namun dia sedikit terkejut dengan apa yang ia lihat

Paman lisa buru buru ngajak lisa pulang saat dia melihat mayat yang mengambang. Dia bergegas supaya lisa tak menyadari ada mayat di sana.

"Nong, ayo pulang. Kita jadi orang kaya baru sekarang" ucap pon dengan nada senang.

Sampai di rumah, mereka diam memandang tas yang berisi banyak sekali uang. Jumlahnya bukan ratusan juta melaikan milyaran.

Lisa dan pamannya senang sekaligus bingung dengan uang itu.

"Siapa yang buang uang sebanyak ini paman?"

"Mungkin orang kaya yang sebatang kara, dan tak punya ahli waris"

"Bagaimana kalau ini uang sial"

"Ga ada yang namanya uang sial"

"Ada. Mungkin saja ini semacam umpan. Jika kita mengambilnya maka nyawa kita sebagai tumbalnya. Dan orang yang membuang uang ini akan dapat uang yang lebih banyak. Sama halnya dengan kita yang memakai umpan cacing tapi dapat ikan gurame"

"Ga akan ada hal yang buruk menimpa kita. Yang jelas kedepannya kita akan jadi orang kaya" ucap pon meyakinkan lisa

Perhatian lisa teralih pada keramaian yang terjadi di rumah tetangganya

Begitu banyak mobil yang masuk ke rumah jennie.

Lisa di depan melihat dari atas pagar rumahnya. Dalam benak lisa bertanya tanya apa ada pesta di rumah jennie?. Tapi jennie tak bilang apapun padanya. Biasanya jennie selalu cerita.

"Kayanya ada yang mati" ucap pon dari belakang lisa. Sama, dia juga melihat dari pagar.

"Siapa ya yang meninggal?" Tanya Lisa.

"Ya orang di rumah itu lah" ucap pon. kemudian pergi karena ada urusan, dia ga peduli tetangga nya mati.












To be continue
~~~💰~~~
¤kamis 14-07-2022¤

Ingat ini Flashback, pasti terhubung dengan yang sudah di publis terlebih dahulu.

moneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang