Taman.
Di taman yang indah ini, berada di belakang mansion bertingkat lima. Yang dimana mansion itu adalah milik Daddy Vous.
Bangku.
Di sebuah bangku yang terbuat dari kayu, dengan sandaran kaca, dan bersambung dengan meja di sampingnya. Disinilah Vous dan Bobby duduk sekarang.
Mereka berdua duduk dalam keheningan, Bobby tidak berani membuka suara terlebih dahulu, bahkan Vous terlihat seperti tidak ingin di ganggu.
Sekarang sudah lebih dari dua jam, mereka hanya duduk melihat kosong kolam ikan di depannya.
Trap
Trap
Trap
Seorang maid yang merupakan wanita paruh baya, mengenakan pakaian khas seorang pelayan yang berwarna hitam putih, dengan sepatu yang senada dengan seragamnya.
"Maaf tuan muda, saya mengantarkan makanan untuk anda"
Mereka menoleh, namun melihat tatapan datar Vous, maid tersebut langsung saja menundukkan kepalanya.
"Maaf tuan muda jika menganggu waktunya"
Vous menggeleng, "Bawa kemari, Bi"
Maid tersebut mendongak dan tersenyum tipis, langkahnya mendekati Vous untuk memberikan nampan kaca berisi mangkuk bubur ayam, dan juga segelas susu coklat.
"Terimakasih bi" maid tersebut mengangguk
Setelah Maid tersebut kembali ke dapur, Vous pun duduk untuk menyantap bubur ayam yang menggoda karena harumnya.
"Sejak kapan kau bekerja dengan ayahku?"
Bobby menoleh, ia memberikan Vous tatapan horror dan banyak pertanyaan.
"Jawab pertanyaan ku, jangan memberikan ku pertanyaan bodoh"
Bobby melotot mendengar tebakan Vous yang memang benar adanya.
"Sudah lebih dari dua tahun ini tuan" jawabnya.
"Tapi kau tidak mengetahui siapa diriku bukan?"
Bobby dibuat bingung dengan pertanyaan Vous yang terlewat santai.
"Saya tau tuan, anda putra tunggal keluarga Pouvez" jawab Bobby
Vous menggeleng, "Jangan memandangku tinggi hanya karena aku orang bertahta"
Bobby dibuat tertegun mendengar suara dingin Vous, bahkan perkataan Vous langsung saja tertulis di otaknya.
"Apa anda bisa membaca pikiran seseorang tuan?" Tanya Bobby dengan hati-hati
"Tidak" tapi bohong. Lanjut Vous dalam hati
Bobby menghela nafas lega, ia pikir tuan mudanya benar-benar bisa membaca pikiran seseorang itu sangat menakutkan.
Vous terkekeh mendengar suara batin Bobby jika ia sangat mengerikan jika bisa membaca pikiran seseorang.
Vous berdiri dengan membawa nampan kaca tersebut ke dapur, diikuti oleh Bobby tentu saja. Setelah itu ia kembali ke kamar untuk bermain game.
Bobby seperti menjaga seorang anak anjing, Vous sangat penurut, namun entah kedepannya.
"Apa kau menyadari sesuatu Bob?"
"Tidak tuan muda, ada apa?" Tanya Bobby
"Coba kau cari identitas dari temanku bernama Arnold" Bobby mengangguk
Bobby keluar kamar Vous untuk memberitahu bawahannya agar segera mencari informasi tentang teman Vous yang bernama Arnold.
Bobby kembali lagi ke kamar Vous, dan duduk kembali di samping Vous, di atas karpet berbulu.
"Dimana ponselku?"
Bobby mengernyit bingung, "saya tidak membawanya tuan" jawabnya
Tak ada jawaban, Bobby menghela nafasnya pasrah. Ia baru tau jika tuan mudanya itu sama dengan tuan besarnya, sama-sama suka mengacuhkan.
"Dimana informasi tadi, apa kau sudah menemukannya?"
"Belum tuan, sebentar lagi" jawabnya
Setelah beberapa menit, kini ada suara ketukan pintu dari seseorang.
"Maaf tuan muda, ini informasi yang diminta oleh anda"
Bodyguard tersebut memberikan map hitam dengan tulisan marga di depannya.
Vous meneliti setiap kata yang tercetak di atas kertas putih tersebut.
"Berarti dia adalah anak yang di cari oleh keluarga Regatta, tuan!?"
Vous tersenyum devil, "aku sudah menduga ini" ujar Vous
Bobby dibuat semakin bingung dengan ucapan dan seringaian dari Vous yang sangat misterius.
KAMU SEDANG MEMBACA
'
Teen FictionSeorang remaja yang merupakan anak tunggal keluarga dari sang ketua mafia, rela hidup sederhana hanya karena tak ingin selalu di kekang. Ia hanya hidup dengan Daddy nya, karena Mommy nya sudah pergi meninggalkannya saat usianya baru menginjak 1 tahu...