Di pagi hari yang dingin ini, Virgo yang memang sudah sembuh pun datang ke mansion kakaknya, dan begitu juga dengan Ray dan Ken.
Sekarang mereka tengah duduk dengan berbincang. Namun ada yang kurang, yaitu Vous. Ia masih belum bangun tidur.
"Key, bangunkan adikmu" ujar Ken
Sebelum key berdiri, suara Vous sudah dulu membuat key kembali duduk.
"Jam segini baru bangun, boy? Apa kamu lupa jika nanti ada acara?" Ujar Key datar
Vous hanya menatap Key tanpa berniat menjawabnya. Ia malahan mengabaikannya dan memilih duduk di pangkuan kakak tertuanya.
"Kak, jelaskan padaku yang sebenarnya, siapa dan apa hubungan kita"
Pemuda yang tadinya sibuk memandangi wajah adiknya yang sayu itu pun tersenyum manis.
"Kamu lupa? Apa kita perlu berkenalan lagi?" Vous mengangguk
Pemuda tersebut tersenyum lalu menoleh ke arah Ken, dan mengangguk.
"Perkenalkan, namaku Alditho Ken Hayden, putra tunggal keluarga Hayden" ujar Ken yang langsung menoleh pada Virgo
"Tristan Virgo Leonardo, putra ketiga keluarga Leonardo" kata Virgo dengan sedikit senyuman
"Ray Davidson, putra tunggal keluarga Davidson" ujar Ray
Sekarang beralih ke arah Key, yang tengah menatap Vous juga, entah apa yang difikirkan oleh Key.
"Eagest key Leonardo, putra kedua keluarga Leonardo" ujar Key datar
"Dan baby, nama kakak adalah Delino Cello Leonardo, putra sulung keluarga Leonardo"
Yap, pemuda yang tengah memangku Vous, adalah kakak tertuanya, kakak yang masih terikat darah dengannya.
"Namaku sepertinya sangat mudah, tapi entahlah"
Lino tersenyum kecil, "Devant Vous Pouvez. Itu nama yang susah dan juga unik" ujarnya yang membuat Vous mengangguk senang
"Daddy sudah meninggal sejak dua tahun silam, saat kamu masuk ke rumah sakit. Dia menitipkanmu pada kakak."
"Caprio Leonardo, itu nama Daddy, dia yang merupakan ayah kandung kita, dia belum resmi bercerai dengan mama waktu itu"
"Austin Arthur Hayden, dia adalah adik dari mama, namun pada dasarnya Ken itu sudah sedikit gila jadi dia tidak mau berkata yang sebenarnya" ejek Lino
Ken berdecak kesal mendengar itu, "Kau yang gila, aku hanya menunggu waktu yang tepat"
"Ya terserah kau saja"
"Dan Johan Davidson, adalah adik dari papa, dia meninggal saat Ray masih kecil"
Vous mengangguk faham, ia sebenarnya sudah mendapatkan informasi tersebut, hanya saja ia ingin mendengar sendiri dari kakaknya.
"Sebenarnya marga kita sama, Pouvez. Karena saat ayah kita tiada, hanya Daddy yang merawat. Namun ya.. itu terserah siapa yang bertanya identitas" ujar key menambahkan
Vous tersenyum tipis, di satu sisi ia senang karena bertemu kakaknya lagi, dan di sisi lain hidupnya tidak tenang.
"Tak ada balap dan tak ada permainan" tegur Lino
Vous terkejut mendengar itu, apa ini, kakaknya sama dengannya?
"Kakak juga bisa membaca pikiran orang Vous, kelebihan kita sama" ujar Lino
Mereka semua sepertinya terlarut dalam pikiran mereka masing-masing. Ada pertanyaan lagi, tapi mereka memilih diam.
"Kak, nanti sore kita ke pantai, yuk"
Semua orang menatap Ray heran, kenapa dengan adiknya satu ini?
"Tidak" jawab Ken
Vous tersenyum lebar, ia juga senang mendengar kata pantai.
"Iya atau tanpa ijin kakak, right kak?"
"Right!" Seru Ray
Ken yang hari ini harus menjaga adik mereka yang nakal pun ingin cepat kembali pagi, agar adiknya tetap di rumah.
"Kakak pergi dulu" ujar lino yang menurunkan Vous dari pangkuannya
Di susul oleh Key yang pergi ke kampus dan Virgo pergi ke sekolah sendiri, karena Ray masih sakit.
"Kak, nanti sama teman-teman ku ya?" Ken mengangguk pasrah
"Kalau besok aku berangkat sekolah boleh?" Tanya Ray dengan hati-hati
Ken menatap tajam Ray, seolah-olah ingin menguliti Ray detik ini juga.
"Tidak" jawabnya singkat.
Ray menghela nafas lelah, ia ingin marah namun itu kakaknya.
Vous tertawa kecil melihat wajah Ray yang murung. "Kita healing aja lah kak, daripada sakit lagi"
Ray tersenyum kecil, lalu beranjak dari sana untuk pergi sarapan.
Ken menoleh ke arah Vous yang tengah duduk dengan bermain ponsel. "Sarapan dulu Vous". Vous hanya mengangguk
"Kakak duluan saja, aku masih ingin disini"
Ken hanya mengangguk sekilas lalu menyusul Ray untuk sarapan. Sedangkan Vous, ia sudah pergi keluar mansion, dan duduk di taman yang luas, dengan beberapa bodyguard yang langsung menghampirinya.
"Aneh" gumam Vous
KAMU SEDANG MEMBACA
'
Novela JuvenilSeorang remaja yang merupakan anak tunggal keluarga dari sang ketua mafia, rela hidup sederhana hanya karena tak ingin selalu di kekang. Ia hanya hidup dengan Daddy nya, karena Mommy nya sudah pergi meninggalkannya saat usianya baru menginjak 1 tahu...