Satu Minggu telah berlalu. Dan mereka menjadi teman sekarang ini. Walaupun jarang bisa berkomunikasi dengan waktu yang lama, namun setidaknya itu bisa mengurangi rasa bosan Vous selama di mansion.
Hari ini adalah hari Minggu, dan setiap hari Minggu mereka selalu keluar untuk sekedar jalan-jalan, namun sekarang Vous ingin tetap di mansion.
Ting tong
Vous yang semula duduk dengan bermain video game pun beranjak dari duduknya untuk membuka pintu utama.
"Tuan muda. Tuan duduk saja, biar saya yang membuka pintu" ujar salah satu maid dengan sedikit berlari
Vous hanya mengangguk lalu kembali duduk.
"Tuan, ada banyak pemuda yang mengaku sebagai teman anda, mereka dari Italia"
Deg
Vous terdiam dengan bola mata membola, ia terkejut saat maid tersebut menyebut kata negara yang pernah ia tinggali itu.
"Devant!!!"
Suara yang tak asing itu masuk ke telinganya, rasanya ia sangat ingin mendengar suara itu lagi.
Vous menoleh, ia menghempaskan begitu saja video game miliknya ke arah sofa, dan berlari ke arah pemuda yang berdiri dengan merentangkan kedua tangannya.
"Ar, gue kangen sama Lo hiks, sama kalian juga. Kenapa kalian ngga pernah datang ke sini hiks?"
Yaps, dia Arnold Cleverley. Dia datang bersama seluruh temannya, untuk menemui Vous.
"Maafin kita, akses kita ditolak oleh pemerintah karena ada kesalahan, jadi diundur waktu pemberangkatan kita ke sini" jelas Arnold
Arnold mendorong pelan bahu Vous, ia perhatikan baik-baik wajah sembab Vous. Sama sekali tak berubah. Hanya saja ada yang aneh.
"Silahkan duduk tuan" ujar salah satu maid yang tengah menyajikan makanan ringan di meja.
Vous mengangguk, ia mengajak temannya untuk duduk di ruang tamu.
"Bagaimana kabar Lo? Apa pernah kambuh lagi? Atau-"
Belum sempat ia meneruskan pertanyaan, tatapan Vous ke arahnya membuatnya bungkam seribu bahasa.
"Gue baik, sebenarnya aku udah dapet donor jantung, jika kalian ingat." Jawab Vous sedikit pelan
Mereka sempat terdiam. Mereka mencoba mengingat kejadian masa lalu, namun belum bisa mencerna perkataan Vous.
"Ya gue inget" jawab Lio
Mereka bercanda dengan diselingi tawa yang pecah. Biasanya mereka akan lebih dari itu, namun mengingat jika itu bukan mansion Pouvez yang asli, mereka memilih berbeda.
Klek
Mereka semua menoleh ke arah pintu utama saat pintu tersebut dibuka oleh seseorang.
Glek
Vous melirik ke arah jam dinding, yang menampakkan pukul tiga sore, yang artinya kakaknya itu sudah pulang.
Namun dugaannya salah, bukan kakaknya melainkan kakak sepupunya.
"Kak Ken!" Pekik Vous yang langsung memeluk Ken.
Ken membalas pelukan Vous dengan erat, ia berbisik pada Vous yang mempu merubah raut wajah Vous menjadi pucat.
"Kakak ingin menemui Virgo, apa dia ada?" Alih Ken
Vous melepaskan pelukannya lalu menggeleng, "kakak ada acara, mungkin nanti malam baru kembali" jawabnya pelan
Ken mengusak rambut adiknya itu, ia yakin adiknya itu sudah mengerti maksudnya.
"Kalau begitu kakak pergi dulu, katakan pada Virgo jika aku mencarinya" Vous mengangguk
Setelah kepergian Ken, Vous menjadi murung. Ia tiduran dengan tengkurap di samping Arnold.
"Ada apa?" Tanya Arnold
"Enggak apa-apa. Besok kalian akan tetap disini?" Alih Vous
Arnold mengangguk, "iya, kita akan bersekolah, di sekolah milik Leonardo?"
Vous mengangguk antusias, "gue juga, udah lama gue ngga sekolah" ujarnya dengan seringaian tipis
"Kenapa Lo?" Tanya fan tepat di telinga Vous
Vous menoleh lantas tersenyum miring, "Mari kita bersenang-senang, besok" ujarnya
"Oke" jawab mereka serempak
Di pagi hari yang dingin ini. Vous sudah bersiap memakai seragam sekolahnya. Sepatu putih yang ia pakai dan juga dasi yang ada di saku membuat nya terlihat lebih seperti anak berandal.
Hanya satu yang identik, yaitu gelang warna silver di tangan kirinya dan juga kalung salib yang ia kenakan.
Ia membawa tas warna birunya yang lalu ia berikan pada Bobby saat keluar kamar.
"Pagi boy" sapa Lino dari bawah
Vous tersenyum lebar, lalu ikut duduk si samping Lino. "Pagi kak" jawabnya
Ditengah sarapan mereka, mereka sedikit melirik ke arah adik kecilnya yang kini sudah lengkap memakai seragam sekolahnya.
Key melihat logo di lengan kiri adiknya, 'LHS', ia tersenyum licik melihat itu.
"Kak, aku berangkat dulu, sampai nanti" ujarnya dengan senang
"Vous, kamu berangkat dengan kak Virgo kan?" Tanya key yang mampu menghentikan langkah Vous
"Tapi kan kak vir masih sakit?"
Virgo menggeleng, "Kata siapa? Kakak sudah sembuh" jawabnya
"Aku mau berangkat sendiri" ujar Vous lirih
Virgo mendekat ke arah adiknya itu, ia mencondongkan badannya dan berbisik, "apa kamu mencoba menutupi sesuatu, hem?"
Bulu kuduk Vous berdiri saat mendengar suara serak kakaknya itu. Ia menggeleng cepat.
"Kalian berangkatlah, nanti terlambat" ujar Lino dengan suara sedikit datar
Virgo mengangguk lalu menyeret adiknya itu keluar mansion. Ia mendorong begitu saja tubuh Vous hingga jatuh di jok samping kemudi. Ia menutup pintu mobil dengan keras.
"Apa kamu mencoba untuk membolos hari ini? Apa benar begitu hm?" Tanya Virgo yang masih berdiri dengan kedua tangan berada di jendela mobil yang terbuka
"Tidak kak, aku hanya ingin berangkat sendiri" jawabnya pelan
"Tidak! Dan tidak akan pernah! Apa kamu mengerti!?" Vous mengangguk cepat
"Good boy"
Ya Tuhan, semoga kakak tidak curiga. Batin Vous
KAMU SEDANG MEMBACA
'
Teen FictionSeorang remaja yang merupakan anak tunggal keluarga dari sang ketua mafia, rela hidup sederhana hanya karena tak ingin selalu di kekang. Ia hanya hidup dengan Daddy nya, karena Mommy nya sudah pergi meninggalkannya saat usianya baru menginjak 1 tahu...