"Arnoldddd..., kemana yang lain?" Tanya vous sedikit manja
"Mereka sudah ada di markas kita di Jerman"
"Ayo cepat.. sebelum ada yang tau" ujar vous menarik Arnold
vous berlari bersama Arnold dengan tangan kanan masih menggenggam pergelangan tangan Arnold.
"bye frances... akan ku tinggalkan seluruh akses dunia gelap di sini" gumam Vous dalam hati
__________________________________________________________________________
_______________V-O_Ú_S________________Waktu sudah menunjukkan pukul 01:35 AM. Namun Voús dan Arnold masih berjalan menyusuri gelapnya malam di jalanan Jerman, hanya dengan berbekal tujuan dan candaan.
Dukh
Kaki Voús terbentur pompa air yang berada di trotoar, namun belum sempat Arnold bertanya akan kondisinya, ia langsung saja tersenyum dan menarik tangan Arnold untuk kembali berjalan..
"Apa kau mau makan?" Tanya Arnold
"Gue lapar, tapi sepertinya tidak ada kedai yang buka?" Jawabnya
Arnold menunjuk sebuah kedai yang menyediakan berbagai jenis makanan
"Ayo kita ke sana" ajak Arnold
Vous hanya menurut saja, ia sudah sangat lapar..
"Bi, menu yang masih ada apa saja?" Tanya Arnold pada penjual kedai tersebut
"Oh, iya tuan, hanya tinggal sedikit, itu.. Gulaschsuppe, Falscher hase, dan Kartoffelsalat saja tuan" jawab penjual kedai tersebut
" Kau mau yang mana?" Tanay Arnold
"Falscher hase saja" jawab vous
"Falscher hase nya 1, dan Kartoffelsalat 1, sama cappucino nya 2, bi" ujar Arnold
"Baik tuan, mohon tunggu sebentar" jawab penjual kedai tersebut
Mereka berdua duduk di depan kedai tersebut, sebenarnya mereka juga heran, kenapa masih ada kedai yang buka, padahal sudah tengah malam
"Sepertinya ada yang merubah peraturan di wilayah ini" ujar vous santai
"Iya, tapi siapa? nggak mungkin kalo itu orang lama kan?" Curiga Arnold
"Entahlah, coba suruh anak-anak kumpul di sini"
Arnold tercengang mendengar perintah vous, bagaimana bisa ia menyuruh seluruh anak buahnya untuk kumpul di sebuah kedai yang terbilang kurang besar, dan udara dingin seperti ini?
"Ar?"
"Oh, ya bentar"
Dahlah turuti saja. Batin Arnold pasrah
Setelah mengabari anak buahnya, ia langsung saja mengirimkan lokasi keberadaan mereka sekarang.
"Maaf tuan, ini makanannya" ujar penjual kedai yang membawa makanan dibantu oleh pelayannya
"Terimakasih bi" jawab Arnold
"Makan dulu, Voús, kau lapar, nanti perutmu sakit" ujar Arnold menasihati
"Bahkan perutku sudah sakit sejak tadi" jawab vous sedikit lirih
"iya makannya makan" kesal Arnold
Bruakkk
'siapa yang mengijinkan mu jualan di wilayah ini, hah!?'
'jawab!'
'apakah kalian tuli!? wilayah ini sudah ada aturan! siapa yang berani mengubah aturan ku!?'
Terdengar samar-samar suara yang sangat asing bagi mereka berdua.. seperti suara burung gagak yang hitam kelam penuh dengan sisa noda yang legam..
"Pasukan burung gagak kembali lagi? heh?"
"Mereka sering mengacau di wilayah ini, tuan" sahut pelayan kedai itu
"Sejak kapan?" Tanya Arnold
"Sudah lama tuan, sejak tuan muda pouvéz pergi tanpa ada kabar kepada kita para pedagang kecil" jawab pemilik kedai tersebut yang turut adil dalam perbincangan mereka
"Tapi sepertinya 'dia' sudah kembali" ujar Arnold dengan smirk di sudut bibirnya
"Tunggu kematianmu gagak sialan!" gumam Voús
Suara burung gagak tersebut terus saja mendekat hingga hampir terdengar jelas..
Semua pasukan Voús sudah menghadang di depan kawanan gagak tersebut,
"biarkan mereka terkepung tanpa ada yang lolos satupun!" perintah Voús pada mereka
"Baik bos!"
"Jaga yaa.. kita mau isi perut dulu" ujar Arnold dengan nada bercanda dan selingan tawa kecil
"Lhah!?"
Arnold dan vous masih tetap fokus makan sambil berbincang mengenai para kawanan gagak tersebut..
"Berarti selama tidak ada dia, wilayah ini dikuasai mereka, bi?" Tanya Arnold
"Benar tuan, mereka membuat aturan, dimana yang menentang aturan mereka, kedai mereka akan di ratakan dengan tanah tuan, dan kami para pedagang kecil akan kehilangan sumber pangan kami" jawab pemilik kedai tersebut dengan nada sedih
"Aku yakin, dia akan menolong kita, bi, agar kalian bisa terus berdagang di wilayah ini" ujar Arnold dengan menatap vous sekilas
Vous hanya tersenyum tipis, ia tau ia yang harus turun tangan, namun ia memilih para pasukannya untuk menghadapi mereka terlebih dahulu..
"Aku ingin tidur, Ar, aku ngantukk astagaa.." ujar vous dengan nada manja
"Orang ini gila atau emang pura-pura?" Bingung Arnold sambil bermonolog
KAMU SEDANG MEMBACA
'
Teen FictionSeorang remaja yang merupakan anak tunggal keluarga dari sang ketua mafia, rela hidup sederhana hanya karena tak ingin selalu di kekang. Ia hanya hidup dengan Daddy nya, karena Mommy nya sudah pergi meninggalkannya saat usianya baru menginjak 1 tahu...