Hari ini, Vous memang benar-benar pergi ke Aussie bersama Daddy dan juga Ray.
Yang lain? Mereka masih ada urusan yang sangat penting, bahkan tidak bisa ditinggal untuk sementara waktu.
Di Villa sederhana nan nyaman ini, Vous tengah tertidur di atas sofa panjang dengan berselimut kain flanel tebal yang hangat.
Ray berada di dapur, ia berencana membuat makan siang untuk mereka bertiga, dan yang lain mereka membelinya.
Ray bisa memasak, hanya saja ia tidak mempunyai waktu selama itu untuk meracik makanan.
Sedangkan Austin kini tengah duduk dengan berkutat pada laptop dan juga berkas berkas kantornya, di samping Vous yang tengah tidur.
Tring
Austin mendongak mendengar suara lonceng akibat pintu dapur dibuka oleh seseorang.
Ray.
Dia datang membawa dua piring sajian yang ia masak.Ray meletakkan piring tersebut dengan perlahan di depan Austin, lebih tepatnya di samping laptop.
"Makan siang, Paman" ujarnya
Austin hanya mengangguk lalu melanjutkan pekerjaannya kembali. Urusan makan bisa nanti.
Eungghh
Mereka dengan refleks menolehkan kepalanya ke arah sofa panjang, melihat Vous yang menggeliat.
"Oh astaga, syukurlah anak itu tidak bangun" gumam Ray
Walaupun terkenal dingin, Ray bisa menunjukkan sisi lain dari dirinya, yaitu refleks dengan apapun itu.
5:00 PM
Eunghh
Hal pertama yang dilihat oleh netra coklat Vous adalah Bobby. Bobby duduk di sofa single dengan menatap dirinya.
Canggung? Tentu saja, namun ada yang aneh dibalik itu.
Vous langsung saja bangun dan duduk, netranya melihat ke sekitar Villa, namun tidak menemukan siapapun di sini.
"Apa yang anda cari Tuan muda?" Tanya Bobby
Vous menoleh lalu menggeleng, "Jam berapa sekarang?" Tanyanya dengan sedikit malas
"Pukul 5 sore Tuan" jawab Bobby
Vous kembali mengangguk, "Dimana semua orang?"
Pertanyaan yang sangat di nantikan oleh Bobby, bukan karena Bobby akan lupa, namun Bobby takut jika setelah mengenal para mafia gila Vous akan ikut menjadi korban.
"Tuan Austin tengah ada pekerjaan, sementara tuan Ray sedang rapat dengan kolega. Sepertinya sebentar lagi mereka akan kembali tuan" jawabnya
Vous langsung berdiri, mengamati tubuhnya dari atas hingga bawah. Masih pakaian yang sama.
"Aku akan kembali 20 menit lagi" ujarnya
Setelah mengatakan itu, Vous langsung saja pergi ke kamar yang sudah menjadi miliknya.
Bobby di sana juga langsung bergegas menuju ke dapur untuk memberi tahu para koki untuk membuat makan malam.
20 minutes later...
Vous kini sudah duduk di kursi tepatnya di meja makan. Hanya ada Vous dan para maid yang berdiri, bahkan Bobby juga berdiri di belakangnya.
"Bobby, kapan mereka pulang?"
Pertanyaan yang sungguh menyedihkan, bahkan sudah beberapa kali di tanyakan oleh Vous.
"Maaf tuan muda, saya tidak tau" jawab Bobby
Entah kesal atau memang kecewa, kini Vous langsung saja memulai makan malamnya, sendiri.
Setelah makan malam, kini ia berjalan ke arah kamarnya tanpa menghiraukan mereka yang menatapnya nanar.
"Ku harap tidak akan terulang" gumamnya
Setelah mengatakan itu, Vous langsung saja pergi tidur di kamarnya. Tidur dengan kesunyian dan juga keheningan malam.
2:00 AM
Cklek
"Maafkan Daddy, Boy. Daddy benar-benar ada pekerjaan penting"
"Sleep well baby boy"
3:45 AM
Cklek
"Maafkan kakak Boy, kakak tadi ada urusan penting dengan mereka, maafkan kakak"
"Sleep tight baby boy"
"Ku harap mereka tidak sampai melupakan ku" batin Vous
KAMU SEDANG MEMBACA
'
Teen FictionSeorang remaja yang merupakan anak tunggal keluarga dari sang ketua mafia, rela hidup sederhana hanya karena tak ingin selalu di kekang. Ia hanya hidup dengan Daddy nya, karena Mommy nya sudah pergi meninggalkannya saat usianya baru menginjak 1 tahu...