Setelah acara mereka berlibur di pantai selama tiga hari empat malam, kini mereka sudah kembali ke mansion Pouvez.
Kini Ray menjadi sosok yang ceria, namun itu hanya berlaku di dalam mansion Pouvez, Daddy -Austin-, dan juga Vous.
Namun kini, Ray tengah pergi karena ada urusan untuk beberapa hari, dan Vous yang harus kesepian lagi.
"Boy, buka mulutmu, Daddy suapi"
Vous hanya mengangguk kecil, namun tetap menerima suapan dari Daddynya itu.
"Kapan kakak pulang ya dad?" Tanyanya
"Mungkin dua hari lagi" jawab Austin
Vous menghembuskan nafas gusarnya, ia tak habis pikir dengan jalan pikiran kakaknya itu, yang selalu membuatnya kesepian.
Ting tong
Vous memilih mengabaikan bunyi bel rumah, karena sudah ada maid yang membukakan pintu utama.
"HAI DEV!"
Uhuk uhuk
Vous tersedak air mineral saat mendengar suara yang sangat tidak asing baginya, namun sudah sangat lama tidak mendengar nya.
Vous langsung saja meneguk setengah dari isi gelas air putih, lalu menoleh ke arah belakangnya.
Teman-temannya?
Datang ke sini?
Om Julio Cleverley
Dan... Siapa dia?Ada banyak temannya datang, beserta ayah dari Arnold, dan Pria asing.
"Max, sudah lama sekali kau tidak pernah datang ke sini"
Vous langsung saja menolehkan kepalanya ke arah Daddynya yang menyapa orang asing, bahkan sekarang mereka memberikan Wellcome hug.
"Siapa anak kecil ini?" Tanya orang yang bernama Max tersebut pada Austin
"Dia putraku, Vous" jawab Austin
Vous memilih mengabaikan orang tersebut dan mengambil stik PS yang berada di atas meja.
"Lo mau iku ngga?" Tanya Vous pada temannya
"Mau kemana Lo?" Tanya Lio
"Kamar, main PS" jawabnya singkat
Temannya mengikuti Vous dari belakang. Mereka bisa melihat betapa besarnya mansion Vous, namun sayang tidak bisa melewati tangga, melainkan Lift.
Ting
Wow!
Semua teman Vous bahkan sampai tercengang melihat kamar Vous yang satu lantai penuh, dengan banyak perlengkapan bermain yang lengkap.
Cklek
"Maaf tuan muda, anda belum minum obat"
Mereka semua menoleh ke arah sumber suara yang merupakan suara dari tangan kanan Austin, Bobby.
"Nanti"
Vous hanya menjawab singkat, ia duduk bersila di depan meja kaca untuk mengambil beberapa stik PS.
"Sekarang tuan muda"
Vous berdiri dengan tangan kanan mengasah meminta obat dari Bobby. Bobby dengan senang hati memberikan obat tersebut pada Vous beserta segelas airnya.
"Hidupkan PS nya, aku mau main" ujarnya
Tanpa pengulangan, Bobby dengan cekatan menghidupkan PS tuan mudanya, menyambungkan dengan stik PS, sampai siap untuk dimainkan.
"Saya permisi tuan" vous mengangguk
Bobby keluar setelah Vous memberikan gelas kosong padanya, dan menutup pintu kamar Vous.
Victory!
Prak
Prak
Prak
"Ah... Lo curang Dev" kesal Mereka
Yaps, mereka semua kalah bermain dengan Vous, di tim Vous hanya ada Devis dan juga Arnold.
"Gue ngga curang, tapi kalian yang terlalu santai" jawabnya datar
"Tapi kan-"
Huek huek
Vous langsung saja berdiri dengan segera, berlari kecil ke kamar mandi, dan mengeluarkan semua isi perutnya
Temannya tentu saja menyusul Vous, tanpa da perintah dari siapapun.
Huek...
Devis membantu memijat tengkuknya, Lio memanggil Bobby yang berada diluar kamar, sedangkan Arnold menghubungi Hino.
"Lebih baik Lo istirahat" saran Devis
Vous hanya mengangguk, ia mengambil dua lembar tisu, untuk membersihkan darah yang mengalir dari hidungnya.
"Lo mimisan!?" Pekik Thufail
Vous menggeleng, ia membersihkan bekas darah, yang sialnya sangat sulit di bersihkan.
Vous sampai mencuci muka, dan mengelapnya dengan handuk kering.
Mereka membantu Vous untuk tiduran di tempat tidur, bahkan tak ada bantahan dari Vous.
Cklek
"Daddy kan sudah bilang, jangan terlalu sering beraktivitas, Vous"
KAMU SEDANG MEMBACA
'
Teen FictionSeorang remaja yang merupakan anak tunggal keluarga dari sang ketua mafia, rela hidup sederhana hanya karena tak ingin selalu di kekang. Ia hanya hidup dengan Daddy nya, karena Mommy nya sudah pergi meninggalkannya saat usianya baru menginjak 1 tahu...