"Kapan kau kembali?"
Tangan kiri Vous di cekal kuat oleh pemuda tersebut, membuat langkah Vous terhenti.
"Baby boy, apa kamu tidak senang melihat Kakakmu ini kembali?"
Vous menggeleng, "darimana kau tau aku disini?" Tanyanya dengan nada bergetar
"Dimana pun kau berada, aku tau"
Vous masih mencoba melepaskan cekakan tangan pemuda tersebut yang kiat mengerat.
Hingga Arnold datang dan menyentak tangan pemuda tersebut sampai terlepas dari pergelangan tangan Vous.
"Gue peringati Lo, jangan pernah nyentuh temen Gue!"
Pemuda di depannya hanya tersenyum devil, penuh arti dan juga isyarat.
"Aku, tidak akan melepaskan kalian berdua, walaupun sampai ke ujung dunia sekalipun"
"EVAN ALEXANDER DECLITE!"
seperti sebuah kebetulan yang di sengajakan oleh Tuhan untuk mempertemukan mereka kembali.
Siapa yang tidak mengenal Evan? Seorang psikopat berdarah pembunuh dan merupakan kakak dari Elvan.
"Lo gila kali! Dia sahabat gue! Lo siapa brengsek!?" Bentak Arnold
Vous berniat kabur dari Titan di depannya, namun belum sempat ia melangkah, lengannya sudah di cekal olehnya.
"Kumohon, jangan lagi" ujar Vous memohon
Evan nampak menatap datar Vous yang memohon padanya, ia bukan tipe orang pemelas.
"Jika saja kau menurut pada kakak, kakak tidak akan menyakitimu, boy"
Arnold sudah tidak bisa kabur lagi, semua teman Vous seperti di sandera oleh Evan.
"Lepaskan temanku, brengsek. Apa urusannya dengan mereka!" Umpat Vous dengan kesal
Evan tersenyum miring mendengar umpatan Vous yang dibilang sangat berani.
"Oh, kau ingin temanmu tewas?"
Sebuah candaan bagi Evan, namun sebuah ancaman bagi Vous.
"Sialan kau! Kenapa kau selalu datang ke kehidupan ku!"
Evan bertambah kuat mencengkram lengan Vous hingga sang empu meringis kesakitan.
"Berani sekali kau mengumpat di depan kakak, Vous!"
"Sshhh... Lepas bastard!"
Evan menarik paksa Vous, bahkan sang empu masih saja memberontak mengikuti langkah panjang Evan.
"Lepaskan mereka"
Disisi lain, para keluarga Hayden masih menunggu bungsu mereka yang sedari tadi belum memberikan kabar ataupun pulang ke mansion.
Brakkk
Hah...hah.. hhahh...
"Bang, Vous hah... Dia.. di- bawa paksa hahh... Oleh Evan..."
Ya, Arnold nekat datang ke mansion Hayden demi memberikan kabar penting tersebut.
Ketiga pemuda berbeda umur di sana pun langsung saja mendekat dengan raut wajah cemas.
"Vous dibawa kemana?" Tanya Virgo
"Ke mansion Alexander" jawab Arnold
Saat Virgo ingin melangkah keluar, tangannya di tahan oleh seseorang yang tak lain adalah Ken.
"Biarkan dia di sana sementara waktu"
"Tapi--"
"Sudahlah, kalian kembali saja"
Di mansion Declite, semua anak buah dari Elvan maupun Evan sudah berkumpul di sana.
Trap
Trap
Trap
"Lepas bastard akhh..."
Mereka semua menolehkan kepalanya ke arah pintu utama, dimana ada seorang Evan tengah menarik paksa seorang remaja.
Tanpa mengucapkan apapun, ia membawa Vous ke lantai paling atas yang merupakan kamarnya.
Sementara di bawah sana, mereka masih tenggelam dalam pikirannya masing-masing.
"Bukankah dia Vous?" Ujar seseorang
Deg
Elvan mengingatnya! Dia adalah remaja yang membuatnya melupakan segalanya.
"Vous!"
Elvan menyusul kakaknya ke kamarnya, ia khawatir jika terjadi sesuatu pada Vous.
Click
Pintu terkunci secara otomatis, bahkan sebelum Sempat Elvan cegah.
"Kak, jangan sakiti Vous" ujarnya
Evan tentu mendengar suara adiknya itu, ia tau Elvan tengah sakit saat ini.
Tangan yang ia gunakan untuk mencengkram lengan Vous, kini beralih mencengkram dagu Vous.
"Kau tau boy, kakak paling tidak suka jika adik kakak mengumpat di depan kakak"
Vous dengan berani menatap mata tajam dari Evan, bahkan ia seperti menantang Evan.
"Memangnya kau siapa? Kau bukan kakakku, kau hanya sebatas figuran yang hadir dalam hidupku!"
Vous mendorong dada bidang Evan hingga menjauh darinya. Namun nahas belum sempat ia membuka kenop pintu, tubuhnya sudah di balik dan di dorong tepat ke pintu.
Brugh
"Akhh sialan kau! Lepas!"
Evan tersenyum miring mendengar pemberontakan Vous, ia bahkan baru saja mengeluarkan pisau lipat kesayangan dan adiknya sudah takut terlebih dahulu.
Sreettt
"Akhhh.. sshhh.. apa yang kau--"
Sreett
"Lepas brengsek, minggir!"
Tubuh Evan di dorong oleh Vous kembali, hingga mundur beberapa langkah.
Vous sudah memutar kenop pintu, namun tetap saja tidak bisa, ia berbalik badan lagi menatap nyalang pemuda di depannya.
"Buka!"
Evan hanya menaikkan satu alisnya, ia yakin anak itu sebentar lagi akan kehilangan kesadarannya jika darah selalu keluar.
Lengan Vous kembali ia cengkeram, "Dengarkan kakak Vous, jika kau tidak menurut, akan aku buat kau seperti Elvan!"
"Lepas ughh.." oh tidak, kepalanya sangat pusing sekarang.
"Kau sangat licik, sialan!" Umpat Vous sebelum kegelapan merenggut pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'
Teen FictionSeorang remaja yang merupakan anak tunggal keluarga dari sang ketua mafia, rela hidup sederhana hanya karena tak ingin selalu di kekang. Ia hanya hidup dengan Daddy nya, karena Mommy nya sudah pergi meninggalkannya saat usianya baru menginjak 1 tahu...