Chapter 47

837 68 9
                                    

Trang

Kakaknya itu membuang pisau lipatnya dan menariknya ke pelukan kakaknya.

"Maafkan kakak Vous, kakak tidak bisa membuatmu menjadi orang baik"

Vous memberontak di dekapan Lino. Ia tak mau jika harus masuk rumah sakit lagi hanya karena dadanya nyeri.

"Diam, sebelum kakak mengurungmu dikamar ini."

Vous mendorong kakaknya dengan sekuat tenaga, ia menjauh dari kakaknya itu. Ia tau apa yang dipikirkan kakaknya saat ini.

Vous menggeleng kuat atas pemikiran kakaknya itu, ia berniat keluar kamar, namun tarikan tangan kakaknya membuatnya terjatuh di atas tempat tidur.

"Kakak kira kamu sudah jera karena selama ini kakak sudah memberimu waktu untuk mengubah pola pikir mu, ternyata masih sama" ujar Lino menyeringai

Lino berjalan mendekati tempat tidur, dimana ada Vous yang meringsut ketakutan.

"Apa rencana mu untuk kabur itu sudah selesai? Atau masih butuh partner?"

Vous yang sudah merasa terkikis jarak antara dia dan kakaknya pun, langsung bergeser ke arah kiri, dan melompat dari tempat tidur, dan berlari keluar kamar.

Sungguh, Vous berasa dikurung bersama monster buas yang tengah tenang.

Bruk

Upsss!!! Dia menabrak dada bidang seseorang. Vous mengangkat kepalanya sedikit, lalu menunduk kembali. Tangan kanannya mencoba melepaskan cengkraman tangan kekar itu di lengan kirinya namun tidak bisa.

"Bawa adikmu ke kamar Vir, dia butuh istirahat" ujar key yang masih fokus ke layar iPad nya.

Virgo mengangkat tubuh Vous dengan sangat mudah, ia juga bisa merasakan jika anak itu sudah tak bisa melawan lagi.

Sesampainya di kamar, Virgo bisa melihat Lino yang tengah duduk di sofa dengan berkutat dengan laptopnya.

"Kak"

Lino mendongak, ia tersenyum tipis melihat Virgo yang sudah sembuh. Ia rasa keluarga kecilnya sudah kembali berkumpul, hanya tinggal satu orang lagi.

"Apa kakak tau jika Vous mempunyai geng dan semua temannya tengah mencarinya sekarang?" Lino mengangguk

"Besok saja kita bahas, baringkan dia dulu, dia sudah tidur" jawab Lino

Virgo mencium kening adiknya, lalu membaringkannya ke tempat tidur. Ia sangat suka wajah tenang adiknya yang tengah tertidur pulas.

"Tidur vir, jangan begadang" Virgo mengangguk lalu keluar kamar meninggalkan Lino di sana.



























Pagi ini, Key yang tengah bahagia pun langsung saja pergi ke kamar Vous, dimana kakaknya sekarang tengah tertidur.

Cklek

"Kak, kakak!"

Vous yang masih di walk in close pun akhirnya keluar, melihat kakaknya yang terkenal kejam, menjadi seperti anak kecil.

"Ada apa kak?" Tanya Vous

Key menggeleng dengan senyuman, "kak Lino!"

Lino yang terganggu pun langsung bangun, ia ingin marah, namun tidak jadi karena melihat adiknya itu tersenyum lebar.

"Apa?" Tanya Lino dengan suara serak

Key langsung saja memeluk Lino dengan erat, dan Lino yang terkejut pun reflect untuk membalas pelukan key.

"Kakak tidak lupa kan hari ini hari apa?" Bisik Key

Lino terdiam, terlalu banyak acara membuatnya lupa ada acara apa hari ini.

"Kak?"

"Hm? Ya.. hari ini hari ulang tahunmu.." ujar Lino dengan bingung

Key mengangguk cepat, ia melepaskan pelukannya dan duduk di depan kakaknya. Kedua tangannya mengadah di depan Lino.

"Mau (hadiah) apa?" Tanya Lino

Key tersenyum lebar, "Mau mobil" jawabnya dengan cepat

Lino tersenyum, ia mengusak rambut adiknya yang tengah tersenyum padanya. Ia berdiri dan menggandeng adiknya itu untuk ke kamarnya.

Vous hanya ikut kemana mereka pergi. Vous terkejut saat mendapati Virgo tengah berada di luar kamarnya.

"Ada apa kak?" Tanya Vous

Virgo menggeleng, "ayo kita ikut mereka" ajaknya

Sesampainya di kamar Lino, dia mengambil sebuah kotak kecil, lalu ia berikan pada Key.

Key membukanya dengan perlahan, ia ragu jika isinya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.

Kunci mobil!?

Key tersenyum lalu memeluk Lino, "terimakasih kak" ujarnya

Lino tersenyum, ia membalas pelukan adiknya itu dengan senang. "Sama-sama" jawabnya

Virgo yang di sana merasa iri pun berdehem, "ekhem! Apa hanya kakak yang diberi hadiah?" Tanyanya kesal

Vous cengo melihat kakaknya yang bisa berubah sikap secara drastis. Ia senang, tapi ada rasa bingung juga.

"Tunggu hari ulangtahun mu vir, nanti ada hadiah" jawab Lino

"Lalu aku?" Sahut Vous

"Kamu juga" jawab Lino

Hadiah? Hadiah apa? Kenapa hanya diberikan saat ulang tahun?. Batin Vous bingung.

'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang