Chapter 33

1.4K 125 0
                                    

"Tenanglah boy, mereka juga kakak dan orang tua mu, jangan seperti ini ya" ujar Austin menenangkan

Vous menggeleng, "Tidak, jika memang iya, kenapa mereka baru datang sekarang" bantah Vous

Cklek

Tiga orang yang merupakan keluarga Daxter, datang dengan membawa tab di tangan mereka masing-masing.

Mereka masih tenang melihat adanya Austin dan juga Ray. Namun tidak dengan Virgo yang menatap sengit Ray.

"Kenapa kau disini?" Tanya Virgo datar

Ray menolehkan kepalanya ke arah sumber suara, lalu memutar kedua bola matanya malas, "Tentu saja ingin menemui adikku" jawab Ray tenang

"Hey!! Dia adikku! Kau tidak bisa mengeklaim Vous begitu saja!" Ketus Key yang sudah terpancing

"Tapi dia juga adikku! Kemana saja kalian baru saja datang? Kemana selama ini, hah!?" Sarkas Ray yang sudah tersulut emosi

"Kau--"

"DIAM!"

Ucapan Key berhenti saat Arthur, Daddynya, menegaskan mereka untuk diam saat itu juga.

Arthur menatap Ray dari atas hingga bawah dan kembali lagi dari bawah ke atas, "Siapa kau memangnya? Apa kau anak dari Austin? Kupikir tidak" ujarnya menyindir

Ray mengangkat kedua bahunya acuh, ia tak peduli tentang sindiran Arthur yang mengenai hidupnya dulu.

"Hey Dude, kita harus bicara sebentar" ujar Arthur yang langsung disetujui oleh Austin

Austin mengikuti Arthur dengan keluar kamar inap untuk mengobrol bersama tentang hal penting.

Mereka bertiga masih saling menatap Ray dengan tatapan tajamnya, bahkan mereka bisa saling berkelahi jika ada yang membuka suara.

"Lebih baik kalian berteman, daripada kalian selalu bertengkar" saran Vous

"TIDAK!" tolak mereka serempak

Vous bahkan sampai tersentak mendengar suara mereka yang cukup tinggi.

"Jabat tangan atau keluar?"

Mereka nampak masih diam, tak ada yang berkutik sedikitpun atas ucapan Vous.

"JABAT TANGAN!"

Mereka langsung saja berjabat tangan satu sama lain dengan mengucapkan maaf, walau terdengar kekanak-kanakan, namun itu sungguh hal yang luar biasa.
























Setelah acara jabat tangan dan saling memaafkan, Vous memutuskan untuk tidur sebentar. Namun saat ia bangun, ia tak menemukan siapapun di ruang inapnya tersebut.

Vous hanya bermain game di iPad miliknya yang sengaja ia bawa agar bisa menjadi penghiburnya saat tak ada teman.

Hingga satu jam, namun tak ada yang kembali, pikiran Vous tentang mereka sudah melayang tak tau arah.

"Kenapa mereka belum kembali? Kemana mereka? Apa mereka lupa ya?" Monolognya

Vous memutuskan untuk kembali tidur dengan memeluk bantal bundar yang berada di samping kanannya.


































Cklek

Mereka bertiga baru saja kembali saat Vous sudah benar-benar tidur.

"Dia tidur Kak, lebih baik kita kembali nanti" saran Virgo

"Baiklah, Ayo" jawab Ken

Mereka memutuskan untuk pergi lagi, sekaligus menunggu Vous untuk bangun dari tidurnya.







































7:45 PM

Mereka sudah berkumpul di kamar inap Vous, bahkan sang empu sudah bangun dan kini tengah makan dengan disuapi oleh Austin.

Arthur yang di sana merasa tak berguna, bagaimana bisa dia tidak pernah berpikiran untuk melakukan hal yang sama pada ketiga putranya?. pikirnya

"Dad, bagaimana jika kita pulang?" Ajak Vous pada Austin

Austin menggeleng, "Kamu masih sakit boy, tiga hari lagi kamu boleh pulang" jawabnya

Vous merubah raut wajahnya menjadi masam, bibirnya mengerucut seperti anak kecil, "Aku maunya sekarang" katanya dengan yakin

"Seperti kamu mampu untuk beraktivitas lama saja" cibir Ray

Vous melemparkan bantal bundar tadi ke wajah Ray yang tengah mencibirnya dengan datar.

"Astaga!"

"..vous, jangan seperti itu" kesal Ray

Vous hanya tertawa kecil melihat wajah kesal Ray padanya, yang selalu membuatnya ingin tertawa keras.

"Kamu mau pulang?" Vous mengangguk atas pertanyaan Arthur

Arthur tersenyum, "Boleh, asal kamu ikut pulang dengan kita" kata Arthur

Vous menggeleng cepat, "apa-apaan itu!? Itu tidak sebuah penawaran tetapi pemaksaan!" Kesal Vous

"Memang!"

'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang