Memang pada dasarnya Vous yang bandel dan tidak pernah mau menurut koki, namun sebenarnya bukan karena itu namun karena semua kegiatan yang ia lakukan adalah menurut kata hatinya, kini ia harus mendekam di dalam kamar serba putih dan bau obat-obatan yang kurang ia sukai.
Tak ada orang satupun di sana, hanya ada keheningan yang menjadi saksi bisu akan kediaman Vous.
Vous dibawa ke rumah sakit saat ia kembali muntah darah, dan dadanya nyeri. Apalagi Ray dan Austin belum bisa kembali dari luar kota untuk saat ini.
Cklek
Setelah lebih dari dua jam, sekarang ada seseorang yang datang, namun justru Vous sekarang sudah tertidur, bukan tidur, hanya menutup mata.
"Vous.. apa kamu sudah tidur?"
Vous mengenal suara itu, suara yang membuatnya takut, dan depresi selama dua tahun silam.
"Baby boy, maafkan kakak ya, kakak tau kamu belum tidur"
Surai coklat Vous di sisir oleh tangan besar nan dingin tersebut, Vous semakin gemetar merasakan dinginnya tangan tersebut.
Vous memilih membuka kedua matanya, ia menatap pemuda tersebut dengan tatapan takut, daripada ia tetap menutup mata yang akan membuat makhluk buas di depannya menjadi murka.
"Ka-kakak ka-kapan kakak pulang?" Tanya Vous gugup
Pemuda tersebut tersenyum, menunjukkan kedua lesung pipinya. Ia lantas mencium kening Vous dengan sayang.
"Kakak pulang untuk menemui mu, kakak khawatir mendengar kamu sakit"
Vous hanya mengangguk kaku, ia tidak ingin berkata apapun, karena takut jika salah di pendengaran orang tersebut.
"Dimana Daddy?" Tanya pemuda tersebut
Vous nampak menggelengkan kepalanya pelan, ia memang tak tau keberadaan Daddynya saat ini beserta Ray.
"Baiklah, tidurlah sayang, kakak disini" ujarnya membelai Surai coklat Vous
Vous menggeleng lagi, "Aku lapar kak" ujarnya lirih
Pemuda tersebut mengangguk faham, ia membantu Vous untuk duduk bersandar pada kepala brankar.
Pemuda tersebut mengambil mangkuk bubur yang ada di nakas samping brankar, dan menyuapkan sedikit demi sedikit bubur tersebut pada Vous.
Cklek
Ada yang datang, namun bukan satu orang melainkan dua orang pemuda bertubuh tinggi dengan pakaian kasual.
Mereka menghampiri Vous, salah satu dari mereka duduk di samping kanan Vous, dan yang satunya lagi tangan kirinya terus mengelus surai coklat Vous dengan sayang.
Vous tau mereka sayang, namun mereka juga psikopat gila nan haus darah. Bahkan dulu kata salah satu dari mereka darah Vous itu manis, karena Vous adalah adiknya.
"Vous, sayang, kamu kenapa diem aja? Ada yang sakit?"
Pertanyaan yang membuat Vous ngilu, ia yang tadinya hanya diam kini ujung kepalanya di cium oleh seseorang yang mengelus rambutnya.
"Engga, aku hanya ingin pulang" jawabnya
Mereka mengangguk faham. Setelah makan, kini Vous kembali tiduran dengan ditemani tiga monster.
"Kapan kak Ken kembali?" Tanya pemuda di sampingnya yang tak lain adalah Virgo
Pemuda yang dari awal selalu membelai lembut Surai coklatnya adalah Virgo, dan yang datang di awal adalah Ken. Dan yang terakhir yang setia diam adalah Key.
"Baru saja" jawab Ken santai
Virgo mengangguk faham, tak mungkin kakaknya ini pulang begitu saja tanpa tujuan lain.
"Baby boy, kamu mau kan pulang bersama kami?" Tanya Ken halus
Vous menggeleng cepat, kedua alisnya tertaut tanda ia tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Ken, namun ia menolak bukan tidak faham.
"Nanti kamu mau apapun kami turuti" lanjut Virgo
Vous tetap menggeleng, ia menolak keras atas ajakan tak masuk akal tersebut.
"Lebih baik kalian kembali, aku mau istirahat" usir Vous
Entah kesal atau bagaimana, Vous mengusir mereka secara terang-terangan, tanpa.ada rasa takut.
Key yang menjadi orang pertama yang berdiri. Ia keluar, dan tak lama kembali dengan seorang dokter.
"Lepas infusnya, dan juga semua alat medis itu, aku ingin membawa adikku pulang"
Huh!?
KAMU SEDANG MEMBACA
'
Teen FictionSeorang remaja yang merupakan anak tunggal keluarga dari sang ketua mafia, rela hidup sederhana hanya karena tak ingin selalu di kekang. Ia hanya hidup dengan Daddy nya, karena Mommy nya sudah pergi meninggalkannya saat usianya baru menginjak 1 tahu...