Sudah lebih dari satu tahun, setelah kejadian dimana evan berhasil melakukan misi terakhirnya
Semuanya telah berubah, tidak ada lagi bayang bayang Evan dalam kehidupan Voús, perubahan dimulai saat ada sepenggal surat yang sudah ada di nakas kamarnya
Pagi Voús..
Ku harap kau baik baik saja ya, maafkan kakak karna telah mencelakai mu, maafkan kakak juga jika telah membuatmu terluka..
Setelah surat pertama selesai dibaca, ia melanjutkan ke surat berikutnya, namun surat kedua sedikit berbeda, terdapat sebuah kotak kecil dibawahnya
Welcome to your world, Devant Voús Pouvéz..
Pakai gelang yang aku kasih, dan Keluarlah, semua bawahanmu sudah menunggumu,
Jika ada sesuatu yang belum kau pahami, tanyakan saja pada Zero.
Voús beranjak dari tempat tidurnya, berjalan ke arah balkon, tangannya menyingkap tirai lebar yang ada di depannyaKedua matanya menatap datar ke arah taman depan, kembali menutup tirai kamarnya, ia pun pergi untuk menyegarkan tubuhnya
"Apa maksud semua itu? Bawahanku? Argh! Ya Tuhan!" Teriak Voús, frustasi
Setelah menyelesaikan ritual mandinya, ia pergi ke bawah dengan tangan kanan memegang gelang pemberian dari seseorang itu, dan tangan kirinya ia gunakan untuk memegang ponsel
Berjalan masuk ke arah bagasi, dan keluar dengan mengendarai mobil sport miliknya,
Tiiinnn
Voús melewati kerumunan orang di depan mansion nya dengan begitu saja, bahkan tak melirik ke arah mereka semua
Voús tau ia harus kemana, dan siapa yang dituju. Rasa ingin tau nya sudah ada di titik tertinggi dari semua yang ingin ia ketahui, dan raut wajahnya yang penuh dendam membuat suasana menjadi sedikit berubah
Merasa ada yang mengikuti nya, ia pun melirik ke arah kaca spion, raut datarnya tercetak jelas di sana, ia nampak tak menggubris itu semua dan tetap melaju kencang ke arah yang ia tuju
Dari jarak yang hampir dekat, terdengar suara gelak tawa kencang yang menyapa pendengaran voús
"Loh bos!? Kenapa tiba tiba lu kesini? " Tanya salah satu temanya
Dan benar saja, tempat yang dituju oleh voús adalah markasnya, dimana semua temannya itu sudah berada di sana.
"Dimana Arnold? " Tanya voús yang tak menjawab pertanyaan dari temanya.
Pertanyaan voús membuat mereka semua terdiam, pasalnya mereka juga tengah menunggu Arnold yang kabarnya tengah menuju ke markas
"JAWAB! " Bentak voús
Mereka semua tersentak kaget, "kami juga nunggu Arnold, tadi katanya dia perjalanan ke markas" Jawab Lio
"ARRRGGGHHHHH!! APA YANG KALIAN TUNGGU!? CARI ARNOLD! " perintah voús mutlak
Namun belum juga mereka melangkahkan kakinya, voús sudah dulu menghentikannya, tercetak raut wajahnya penuh dendam di sana
"Ke markas besar, sekarang! "
Mereka langsung saja melesat mengikuti laju mobil voús yang sangat cepat bak Cheetah berlari
Sesampainya disana mereka berjalan masuk ke markas bersama dengan voús, suasana yang sedikit berbeda
Daren menghidupkan lampu seluruh ruangan, dan benar saja, disana, tepatnya di ruang tamu itu terdapat dua jenis makhluk yang sangat voús kenal
"Dimana Arnold? " Tanya voús mencoba menahan amarah
Mereka hanya menatap voús tanpa berniat menjawab pertanyaannya
Langkah voús mengarah ke arah ruangan bawah tanah, namun nihil tak ada siapapun di sana
Seluruh bawahan voús pun tak menemukan batang hidung Arnold
"Aku Tanya sekali lagi, dimana Arnold? "
"Kemarilah! " Ujar seseorang itu
Voús tanpa ragu melangkahkan kakinya mendekat ke arah seseorang itu, dan benar saja mereka mempunyai siasat lain
"Lepas!! Lepaskan aku!! Mau apa kalian!? "
Seperti suara Arnold?, batin Voús
namun belum sempat voús melangkah, tangannya sudah dicekal oleh orang itu
"Arnold!! "
Mencoba memberontak namun nihil. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, jika kondisi Arnold terlihat sangat berbeda.
"Kalian apakan Arnold!? "
Mereka yang dituding pun terkejut, "bukan kami, -"
Belum sempat dia melanjutkan ucapannya, Voús pun menoleh dengan cepat dan memandang sinis ke arah mereka, "lalu maksudmu apa? "
Mereka hanya bisa menghela nafas beratnya, "obati dia! "
Arnold menggeleng saat menatap voús, sepertinya ada yang tidak ia ketahui saat ini
"Maksudnya apa? "
Mereka menoleh ke arah voús, "Kami menemukannya di sekitar sini, saat kami perjalanan pulang ke mansion. Entahlah, atau mungkin ada seseorang yang berniat jahat" Jawabnya
"Lalu? Kenapa kalian pulang, bukankah janji kalian tidak akan pernah kembali? "
Mereka hanya diam, memandang satu sama lain, "karena kita ada urusan, denganmu".
Voús masih diam, mencoba membaca pikiran kakaknya itu,
" Apa ada masalah denganku? " Tanya voús
Kedua orang itu hanya diam, tak menjawab pertanyaan voús,
"Ayo Ar, biarkan mereka beradu argumen di otak mereka, biarkan saja mereka terbakar api amarah di hati mereka"
Voús memilih melepas paksa cekalan tangan orang itu, dan mengajak Arnold, serta seluruh bawahannya untuk pergi dari sana
KAMU SEDANG MEMBACA
'
Teen FictionSeorang remaja yang merupakan anak tunggal keluarga dari sang ketua mafia, rela hidup sederhana hanya karena tak ingin selalu di kekang. Ia hanya hidup dengan Daddy nya, karena Mommy nya sudah pergi meninggalkannya saat usianya baru menginjak 1 tahu...