"Sekarang Daddy!"
"Huh... Tapi boy, kamu baru saja diperbolehkan untuk pulang" ujar Austin kesekian kalinya
"Aku mau sekolah sekarang Daddy!"
"Tapi boy--"
"Sekarang huwaaa Daddy jahat huwaaa"
Apa ini sekarang? Vous menangis? Dan tunggu dia bilang Daddy nya jahat?
Poor Austin :v
Austin akhirnya pun mengalah, tak ingin anaknya itu kembali sakit lagi.
"Baiklah boy, sekarang ganti pakaianmu dengan seragam sekolah"
Austin membantu Vous untuk memakai seragam sekolahnya, setelah akhirnya Vous berhenti menangis tadi.
"Sepatu Daddy?"
Austin bukannya memasangkan sepatu namun sandal gunung yang baru saja dibeli oleh Bobby.
"Kaki kamu kan belum sembuh"
Vous kembali menangis tak suka, bagaimana pantas? Kemeja putih dengan list kotak-kotak kuning-oranye, dan celana kotak-kotak kuning-oranye, lalu bawahnya? Sandal gunung!? Oh no!
"Vous, kaki kamu lagi sakit, pakai sandal dulu, kalo sudah sembuh pakai sepatu ya"
Vous menggeleng,"tidak Daddy, tidak boleh pakai sandal"
"Ini juga karena Bobby! Coba kalo enggak di tabrak!" Lanjut nya
Bobby yang dituding pun langsung menundukkan kepalanya, ia takut jika Austin akan marah.
"Sudah, dia sudah kamu hukum kan" Vous mengangguk
Dengan tiba-tiba saja, tubuhnya serasa di angkat oleh seseorang. Ternyata dia di gendong oleh Daddynya ala koala.
"Dad, malu"
"Kamu Sama Daddy masih tinggi Daddy, boy"
Memang perbedaan tinggi mereka masih 17cm. Vous 170cm dan Austin 187cm
Akhirnya pun Vous di antar sampai ke sekolahnya, dan itu juga mengundang banyak perhatian dari semua warga sekolah.
Temannya yang sudah menunggu pun mulai mendekat ke mobil Austin. Mereka tau jika Vous pasti diantar.
Benar saja Vous di gendong oleh Daddynya, ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Daddynya, matanya masih sembab, dan hidungnya memerah.
"Kalian sekelas dengan Vous?"
Teman Vous yang merasa di tanya pun mengangguk namun hanya sebagian, tidak semua.
Mereka berjalan berurutan ke arah kelas mereka. Dan sudah ada beberapa teman lainnya juga.
Austin mengacak rambut Vous dengan gemas, "belajar yang rajin". Vous mengangguk
Setelah Austin keluar, temannya pun langsung mengerubungi bangku Vous.
"Bos, kenapa lu?"
"Lu habis nangis bos?"
"Sakit kaki gue bodoh! Gue tadi harus nangis dulu biar diijinkan sekolah!" Kesal Vous
Mereka hanya ber'oh' ria mendengar jawaban memuaskan dari Vous.
"Eh, tapi tadi nama lo-"
"Shuutt! Diam!"
Rey langsung saja bungkam mendengar perintah dari Vous.
"Kalo anak tunggal itu beda ya, bawaannya disayang terus"
Mereka mengangguk mengiyakan, bahkan mereka itu terhadap Vous yang menjadi anak tunggal.
"Gak ada teman di rumah, sepi" jawab Vous
Baru saja ingin tertawa, mereka melihat kedatangan dari Arnold pun menjadi diam, takut ada salah faham.
"Lo kenapa Ar?" Tanya Fan
"Lo dimarahi tuan Austin?" Arnold tanpa sengaja pun mengangguk
"Gue ada kabar, katanya papa mu akan menjemput dirimu Ar"
Arnold membeku ditempat, bahkan tak bisa menjawab ataupun membantah rumor tersebut.
"Darimana kau tau?"
Arnold belum mengetahui jika Vous adalah anak dari Austin Pouvez.
"Suatu saat kau akan tau siapa diriku" jawabnya
Trap
Trap
Trap
Guru memasuki kelas bersama seorang murid baru, dan itu laki-laki.
"Baiklah anak-anak, perkenalkan dia adalah murid pindahan dari Kanada"
"Perkenalkan namaku Mark Victor dari Kanada" ujar remaja tersebut.
Mereka hanya mengangguk, tak ingin lama-lama, guru tersebut langsung menyuruhnya untuk duduk.
"Baiklah Mark, silahkan duduk di samping Devant. DEVANT silahkan angkat tangan"
Vous pun mengangkat tangan kanannya setengah, ia malas jika ada seseorang duduk di sampingnya.
Mark langsung saja duduk di samping Vous, tanpa Vous sadari sedari tadi Mark tersenyum tipis, seperti sebuah kemenangan baginya.
Aku berharap dengan ini, kau bisa dekat dengan ku. Batinnya
KAMU SEDANG MEMBACA
'
Teen FictionSeorang remaja yang merupakan anak tunggal keluarga dari sang ketua mafia, rela hidup sederhana hanya karena tak ingin selalu di kekang. Ia hanya hidup dengan Daddy nya, karena Mommy nya sudah pergi meninggalkannya saat usianya baru menginjak 1 tahu...