Chapter 15

3.9K 299 2
                                    

Hari ini dimulai dengan pagi berawan, dihiasi tetesan air yang jatuh dari langit. Udara begitu dingin sehingga orang-orang enggan keluar, bahkan hanya untuk berbelanja.

Vous kini tengah duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton film kartun kesukaannya, ditemani Bobby, karena Austin sudah berangkat bekerja.

Ting tong...

Semua yang ada di ruang itu saling memandang, seolah bertanya siapa yang baru saja tiba. Tak lama kemudian, salah satu bodyguard membuka pintu utama mansion, memperlihatkan seorang pemuda bermata hijau. Tanpa menyapa atau mengucapkan sepatah kata pun kepada orang yang telah membukakan pintu untuknya, pemuda itu langsung melangkah masuk ke dalam mansion Pouvez.

"Pagi, adik kakak!" sapa pemuda itu dengan suara dingin.

Vous, yang sebelumnya tertidur di pangkuan kanan Bobby, langsung terperanjat dan terduduk dengan ekspresi terkejut. Ia mengenal suara itu—itu adalah Ray.

"Hai, baby, kenapa kamu terkejut mendengar suara kakak?" ujar Ray sambil sedikit bingung. Tangan kanannya terulur lembut mengelus surai coklat Vous.

"Oh ya? Sejak kapan surai hitammu berubah menjadi coklat? Tentu saja, sejak kamu keluar dari rumah sakit dan ingin tampil baru," balas Vous dengan polos sambil menggeleng pada Ray yang kini telah duduk di sampingnya.

"Lihat, kakak membawakan makanan untukmu," Ray berkata sambil menunjuk ke arah sebuah kotak yang tidak asing bagi Vous—kotak pizza. Ray menyerahkan kotak berisi pizza itu kepada Vous, dan dengan senang hati, Vous langsung membukanya.

"Kamu belum makan, kan?" tanya Ray.

Vous menggeleng dan menjawab, "Belum."

"Kamu suka?" tanya Ray, dan Vous kembali mengangguk.

"Darimana kakak tahu?" tanya Vous penasaran.

Senyum Ray mengembang mendengar Vous memanggilnya dengan sebutan "kakak." 
"Tentu saja tahu, karena ini pizza dengan topping keju dan daging sapi favoritmu," jawab Ray.

Vous tersenyum kembali, lalu melahap pizza itu satu per satu—hanya dua atau tiga potong saja, karena ia yakin setelah ini ia akan kembali sakit. Namun, hal itu tidak jadi masalah. 

Ray sebenarnya khawatir, namun ia tak ingin melihat Vous terus-menerus tidak bisa menikmati makanan favoritnya. 

"Sudah, Vous," ujar Ray dengan lembut.

Teguran itu membuat Vous menoleh, lalu menyerahkan kembali kotak pizza yang telah ditutup rapi kepada Ray.

"Terima kasih, kak, atas pizzanya," ujar Vous.

Ray tersenyum manis sambil meraih tangan kanan Vous dengan tangan kirinya, menariknya dan membawa tubuh ringkih Vous ke dalam dekapannya. Meski sebenarnya Vous belum sepenuhnya sembuh, mengingat keberanian Vous, Austin akhirnya mengizinkannya pulang.

Selama dua jam, Ray memeluk Vous. Kini, kondisi Vous telah berubah; ia tertidur menyamping, dengan kepalanya bersandar di atas paha kirinya.

Cklek... Tap! Tap! Tap!

Semua orang di dalam mansion mengalihkan perhatian ke arah pintu utama, kecuali Vous. 

"Ray, aku butuh—" 

Ssst— sebuah isyarat tangan dari Ray membuat Austin terdiam. 

Pandangan Austin melirik ke arah remaja yang tengah tertidur dengan nyenyak. Baru setelah itu, Austin kembali ke kamarnya.

Ray, yang semula sibuk dengan dokumen pekerjaannya, kini mengalihkan perhatiannya ke layar iPad yang menampilkan sebuah pesan dari Austin:

"Berikan aku informasi tentang Julio Regatta sekarang, Ray!"

Dalam hati, Ray bergumam, "Siapa yang memberitahu paman tentang Keluarga Regatta? Apa Mark kembali? Dasar orang gila! Apa maunya sekarang?"

' (𝚛𝚎𝚟𝚒𝚜𝚒)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang