Chapter 8

5.7K 378 0
                                    

Sudah badan remuk dan penuh luka, di tambah lagi di tabrak oleh Bobby hingga kakinya kini seperti keseleo.

Disinilah Vous berada sekarang. Rumah sakit. Setelah keluar dari rumah sakit masuk lagi ke rumah sakit. Sungguh malang nasib Vous.

Namun ia menjadi sedikit tenang di sini. Hanya satu yang membuatnya tetap diam, yaitu rasa sakit.

Vous terus saja menatap kosong pintu ruang inapnya. Seluruh romansa dulu yang pernah ia rasakan sekarang seperti memori yang bisa terputar kembali.

Air matanya turun tanpa isakan. Pandangan yang terkunci ke pintu membuat memori itu terus saja terputar di depan matanya seperti bayangan.

Cklek

Ada seseorang yang datang, namun itu tak membuat perhatian Vous teralih.

Manik coklat hazel Vous masih saja mengeluarkan air mata. Tanpa merasa ada seseorang yang tengah menatapnya datar.

Puk

Satu tepukan di pundak kirinya membuatnya tersentak kaget.

"Ada apa?

Ia langsung saja membuang pandangannya ke kanan, tangannya menghapus air matanya yang masih mengalir.

"Tidak ada" jawabnya

Orang tersebut- ralat, pemuda tersebut nampak memicingkan matanya membuatnya terpojok.

"Anda siapa?"

Pemuda tersebut tersenyum simpul lalu berbalik dengan memasukkan tangannya ke saku celana.

"Tidak perlu basa-basi, aku yakin kau tau siapa diriku"

Vous nampak grogi dihadapkan dengan makhluk yang bengis seperti pemuda di depannya.

Tampangnya mirip seperti dewa Yunani, namun tindakannya seperti pembantai gila.

"Tidak" jawab Vous

Orang tersebut nampak berjalan mendekati sisi brankar kanan Vous.

Ia memberikan Vous kotak kecil yang terbuat dari atom berwarna hitam elegan.

Sebuah benda hitam serta lingkaran di tengahnya dengan jarum penunjuk dan angka berupa Romawi. Isinya adalah sebuah jam dengan angka Romawi yang elegan dan manis.

Pemuda tersebut memasangkan dipergelangan tangan Vous yang kanan.

Tunggu! Di pasangkan!? Vous tersentak menatap pemuda tersebut.

"Aku memberikanmu hadiah yang tidak pernah aku berikan pada siapapun, dan jangan pernah lepaskan jam tangan ini"

Vous semakin tak mengerti pada isi kepala pemuda itu. Karena pemuda itu selalu berpikir jika Vous adalah miliknya. MILIKNYA!.

Vous langsung menarik tangannya saat pemuda itu hendak mencekal tangannya.

"Baiklah-baiklah... Siapa namamu?" Tanya pemuda itu

"Tidak usah berpura-pura bodoh di depanku!" Ketus Vous

Pemuda itu terkekeh kecil melihat Vous marah, lesung di kedua pipi pemuda itu hampir saja mengalihkan perhatian Vous.

"Baiklah Vous, maafkan aku" ujarnya

Vous masih menatap pemuda tersebut dengan tatapan tajam bahkan mirip seperti orang yang menahan emosi.

"Jangan membuat ekspresi seperti itu, tidak ada yang takut dengan ekspresi mu itu" ujarnya datar

Vous memutar bola matanya jengah, kenapa ada orang gila seperti nya di dunia ini. Pikirnya

"Kau siapa?" Ulang Vous

"Elvan Alexander"

Vous membeku mendengar nama yang tak asing baginya, nama yang sering menjadi perbincangan hangat di kalangan semua orang di kota ini.

'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang