28

5.6K 721 225
                                    

Selamat membaca

Di chapter ini kalian akan temukan jawaban akan chapter yang kemarin, jadi tolong baca hingga selesai.

Entah hari ini sebuah keberuntungan atau bagaimana bagi Rosé yang pasti dia sangat bersyukur begitu mengunjungi rumah Taehyung, putranya pulang. Ternyata Alex tidak pulang sendiri melainkan bersama Taehyung.

"Miss you." Rose memeluk erat Alex yang tingginya sudah hampir menyamai dia. Dan tidak lupa wajah putranya itu semakin tampan.

"Bisa tolong lepaskan aku ingin istirahat." Nadanya dingin dan terkesan tidak suka dipeluk oleh Rosé.

"Mom temani ya?" Melepaskan pelukannya dan menatap juga menakup wajah Alex agar mau menatap balik dirinya.

"Aku sudah besar." Memundurkan wajahnya agar tangan sang mommy terlepas.

"Tapi bagi mommy kamu tetap kecil kecuali fisik kamu yang mengalami banyak perubahan tentunya." Senyum manis tersungging diwajahnya.

"Ya karena aku tetap anak kecil jadi cukup mudah dikelabui hm oke." Sinis dan penuh tatapan kebencian.

"Sebenarnya ada apa denganmu Alex?"

"Tidak ada apa-apa hanya muak dengan semua sandiwara orang-orang." Menatap kearah lain.

Anak mana yang tidak sedih dan kecewa saat orang tuanya berpisah tidak ada tentunya. Alex pikir keluarganya akan terus bahagia tapi ternyata itu semua hanya angan-angan saja.

Lebih menyakitkan lagi tidak ada yang memberitahu alasan jelas kenapa terjadi perpisahan diantara keduanya jadi jangan salah jika dia menyimpulkan sendiri. Sebuah kesimpulan itu muncul dari sebuah pemahaman yang mana dia dapatkan dari melihat ataupun mendengar.

"Mom tadi masak kesukaan kamu, kita makan bersama ya?" Matanya mencari Taehyung yang ternyata duduk di sofa ruang tamu yang mana letaknya cukup jauh dari mereka berdua.

"Tidak perlu kami berdua sudah makan tadi di kantin agensi Daddy." Ya Alex memang menjadi seorang training di agensi milik Taehyung Daddy-nya. Sebenarnya tadi dia tidak makan berdua melainkan bersama yang lain juga setelah evaluasi bulanan.

"Alex tolong cerita dengan mommy sebenarnya kamu ini kenapa hm?" Tangan Rosé langsung ditepis oleh Alex begitu akan memegang.

"Aku baik-baik saja." Alex berjalan meninggalkan sang mommy untuk menuju lantai dua kamarnya.

"Tapi kamu sejak tadi bersikap beda sama mommy, Alex." Membuat langkah putranya terhenti dan kini menghadapnya lagi.

"Aku ini anak kecil jadi hal wajar bila moodku buruk atau tingkah ku beda. Tidak perlu dipermasalahkan dan jangan terlalu mengurusiku karena aku ingin belajar sedikit menjadi dewasa. Karena aku muak terus dibodohi bahkan oleh mommy ku sendiri!" Sejak tadi Alex menahan untuk tidak menumpahkan rasa marahnya tapi justru terus dipancing.

"Mommy tidak pernah membodohi kamu! Oke kalo mommy minta maaf karena sibuk dan tidak datang ataupun intens menghubungi kamu tapi itu semua ada alasannya."

"Alasannya mengurusi uncle Jungkook kan kekasih mommy itu kan?" Alex sudah muak untuk berpura-pura tidak tahu.

"Apa maksudmu? Kami tidak ada hubungan Alex!" Sebenarnya ada rasa terkejut karena ini dua kali Alex menyinggung dia dengan Jungkook. Pada dasarnya juga mereka tidak ada hubungan untuk saat apalagi dia juga belum lama bercerai.

"Kalo begitu semua orang bebas main ataupun menumpang makan di apartemen mommy seperti uncle Jungkook waktu itu. Atau mengirim makan siang bagaimana dengan menjemput setelah pulang kerja. Aish aku tidak bisa menyebutkan satu persatu. Lain kali saja bahasnya aku mau istirahat."

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang