Kemarin mereka mendatangi toko itu tetapi semua normal dan tidak ada yang mencurigakan.
Hari ini mereka kembali lagi, tapi kali ini mereka mendapatkan apa yang mereka cari.
"Apa kalian tidak tertarik dengan pekerjaan lain?" Seorang wanita dengan gaun tampak elegan bertanya, dia adalah pemilik toko ini dan dapat dipastikan dia adalah orang yang mengumpulkan orang-orang untuk dijual.
Anastasia yang sedang memegang salah satu kain tersenyum. "Saya tidak cantik dan ada bekas luka di wajah saya. Karena itu saya memutuskan untuk membuka toko karena rasanya tidak mungkin untuk bekerja."
"Kau tetap cantik dengan luka itu." Wanita itu tertawa. "Adikmu juga bisa ikut."
Zale yang ikut mencari bahan menoleh. "Aku masih di bawah umur." Zale menunduk. "Aku ingin membantu Kakak, tapi aku belum bisa."
"Maaf dia agak emosional." Anastasia tersenyum. "Aku pernah dengar jika di kota ini ada pekerjaan yang mudah tapi mendapatkan upah yang besar. Awalnya aku mau mencoba itu, tapi aku takut wajahku akan mengganggu."
Wanita itu memegang kedua bahu Anastasia. "Kau cantik. Jadi jangan takut." Wanita itu tersenyum. "Sebenarnya besok pagi orang yang biasa merekrut akan datang. Kalau kalian berniat datang saja besok, pada saat dini hari. Dia harus berangkat pagi-pagi sekali karena perjalanan jauh."
"Apa adikku juga bisa ikut? Aku tidak bisa membiarkannya begitu saja." Anastasia menunduk, wajahnya kelihatan sedih.
Wanita itu menepuk bahu Anastasia. "Orang itu sangat baik dia menerima segala umur dan kondisi. Aku yakin kau akan bahagia jika ikut dengannya, kau tidak perlu takut apa-apa lagi."
Mata Anastasia berkaca-kaca. "Benarkah? Apa ada orang sebaik itu di dunia ini?"
Kedua tangan Anastasia digenggam. "Percaya padaku, ini adalah jalan yang diberikan untukmu. Kalau kau ikut semua akan semakin baik, bahkan untuk adikmu."
Anastasia mengangguk, air matanya mengalir dipipi. "Terimakasih, Madam."
Wanita itu tersenyum. "Pulanglah dan istirahat, pagi-pagi sekali datanglah kemari. Tidak perlu membawa apapun kau akan mendapatkan semuanya disana."
Anastasia mengangguk, dia menunduk dan berjalan keluar dari toko itu dengan menarik tangan Zale.
"Aktingmu sangat luar biasa." Zale berjalan di sampingnya Anastasia yang raut wajahnya tidak ada kesedihan lagi.
Anastasia mengusap air matanya. "Betapa sedihnya aku sekarang." Anastasia terkekeh. Salah satu hal yang penting dalam keluarga mereka yang spesial ini adalah kemampuan memainkan ekspresi mereka yang sangat luar biasa. Mereka selalu dapat mengatur ekspresi wajah mereka dengan baik dan menggunakannya saat mereka bekerja seperti tadi.
"Besok kita akan menjalankan rencananya." Zale melipat kedua tangannya didepan dada. "Kau sebaiknya mengirimkan suratnya pada Count itu."
Anastasia mengangguk.
Tebakan Anastasia benar, kemarin mereka mendapatkan pesan dari burung pengantar surat jika mereka menemukan sesuatu yang baru kirimkan saja surat pada Count Apoem.
Besok akan jadi hari yang besar.
***
Seperti yang dijanjikan, pagi-pagi buta Anastasia dan Zale sudah berangkat menuju toko pakaian itu. Malam harinya mereka telah mengirimkan surat ke kediaman Count Apoem untuk meminta mereka berjaga-jaga.
"Kalian datang juga."
Saat memasuki toko itu, suara bel yang ada di pintu telah berubah. Sesuai dengan perkiraan Anastasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAWS (3) - Anastasia
FantasyThe Another World Series (3) - Anastasia Cerita berdiri sendiri. Dioxazine. Pada umumnya orang lain hanya akan menganggap itu nama dari salah satu keluarga bangsawan yang tidak terlalu kaya dan tidak terlalu kekurangan, biasa. Tapi bagi yang menge...