38. Pemeran Utama Wanita

1.2K 215 3
                                    

"Kenapa tidak pernah bilang?"

Rafael menoleh, dia menaikkan sebelah alisnya. "Tentang?"

"Kalau Tuan ragu denganku." Anastasia menatap Rafael yang menatap ke depan.

"Aku tidak mau kau tersinggung."

Anastasia tersenyum. "Tuan benar-benar manis."

"Aku bukan gula." Rafael mengerutkan kening.

Anastasia pernah memprediksi hal ini, tapi ia tidak menyangka Rafael akan bertanya langsung pada Pangeran Mahkota. Sejujurnya dia lebih kaget pada Pangeran Eurasia yang sudah mempersiapkan semua. Untuk saja Rafael bertanya pada Pangeran Mahkota, bukan pada dirinya langsung, entah apa yang harus Anastasia jawab nantinya.

Ide yang bagus menjadikan dia anggota tidak resmi dari Institut Keamanan Negara, cerita bualan Pangeran Mahkota tentang hal yang membuat ia bisa masuk ke sana juga sangat ciamik. Sepertinya Pangeran Eurasia sudah memprediksikan hal ini juga.

Mata Anastasia tidak sengaja menangkap siluet seorang wanita dengan rambut silver yang berjalan mendekat ke arah Anastasia dan Rafael.

"Selamat siang." Itu si pemeran utama, Katania. Gadis biasa yang kebetulan mendapatkan hati Pangeran Mahkota. Isu yang beredar mereka telah bertunangan, dan sebentar lagi Katania akan diangkat menjadi Putri Mahkota.

"Selamat siang, Yang Mulia." Anastasia tersenyum.

"Saya bukan bangsawan, saya hanya rakyat biasa." Katania yang baik hati dan tentunya selalu dicintai. Benar-benar presentasi dari pemeran utama.

"Anda calon Putri Mahkota, jadi lebih baik dibiasakan sejak awal." Anastasia tersenyum.

Katania tersenyum. "Kalau tidak salah, Nona adalah bagian dari Dioxazine."

"Anastasia Dioxazine." Rafael menyebutkan nama Anastasia, membuat gadis pemilik nama kaget mendengar namanya disebut oleh Rafael. "Saya Rafael Aesreron, salam Yang Mulia."

"Jangan seperti itu, aku jadi tidak enak jadinya." Walau berasal dari rakyat biasa, nyatanya Katania dulunya adalah seorang bangsawan hanya keluarganya bangkrut dan ia berakhir di jalanan. Cinta dari Pangeran Mahkota merubah segalanya. "Jangan terlalu kaku, semua orang disini memperlakukan saya dengan baik. Jadi saya ingin meperlakukan semua dengan baik."

Main character things, Anastasia tersenyum. "Saya dengar anda akan mengunjungi Kuil Suci, kebetulan saya juga hendak berkunjung. Bagaimana jika kita pergi bersama?"

Katania disambut dengan baik di Istana, walau awalnya hanya pro dan kontra tapi semua mulai mereda dan membaik. Walau masih banyak yang ingin menjatuhkan Katania. Tapi, pasti Katania akan menang, dia pemeran utama.

"Benarkah?" Mata Katania berbinar. "Yang Mulia sempat bercerita tentang keluarga Dioxazine yang sangat baik, ternyata itu benar. Bahkan Yang Mulia mengatakan untuk berteman dengan Nona Anastasia, umur kita juga sama."

Pangeran Mahkota benar-benar membuat tampang Dioxazine sebaik itu di hadapan tunangannya. Tunggu saja sampai mereka menikah dan semua kebenaran terungkap, pasti Katania akan menjauh. Tapi tidak juga, Katania si pemeran utama dengan kebaikan hati luar biasa, pasti Katania akan tetap menerima mereka.

"Putri Estella juga, tapi sekarang Putri tinggal di Leulal dan sepertinya agak tidak mungkin." Anastasia tersenyum. "Besok pagi bagaimana?"

Katania mengangguk. "Akan aku tunggu!"

Begitulah pertemuan pertama Anastasia dengan si pemeran utama wanita pada novel ini. Kesan yang cukup baik ia rasa.

"Di Istir juga ada Kuil Suci, tapi Tuan memang jarang pergi ke sana." Irion bersuara, laki-laki itu berjalan dibelakang Anastasia dan Rafael.

TAWS (3) - Anastasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang